Kerja bareng digaungkan lagi antara Nissan Motor Co. Ltd dan Indomobil Group. Mereka menandatangani nota kesepahaman baru. Tujuannya membentuk kemitraan strategis demi memperkuat merek di market otomotif Indonesia. Padahal, pada pertengahan April 2020 mereka sempat lepas saham 18,9 persen PT Nissan Motor Indonesia (NMI) sebagai APM di sini. Jadi proporsinya menyusut drastis.

Itu tertuang dalam laporan tahunan Gallant Venture Ltd, sebuah perusahaan di bawah naungan Salim Group. Adapun besaran angka divestasi itu mencapai Rp 330 miliar, tertulis dalam financial statements halaman 206. Untuk diketahui, NMI menghentikan kegiatan manufaktur sejak Januari 2020 sebagai bagian ubahan strategi bisnis di sini.

“Sebagai bagian dari Nissan Next, rencana transformasi global Nissan demi mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan menguntungkan. Nissan memacu strategi penjualan dan layanan yang terfokus di Indonesia. Yakni dengan memperkuat kolaborasi bersama mitra lokal, Indomobil Group. Nota kesepahaman ini menggarisbawahi komitmen perusahaan untuk terus membangun merek di sini. Juga selalu memberikan layanan terbaik kepada 300.000 pelanggan kami, saat ini dan di masa mendatang,” ujar Isao Sekiguchi, Presiden Direktur Nissan (7/8).

Baca Juga: Nissan Umumkan Strategi Baru, Salah Satunya Tutup Pabrik di Indonesia

Nah, sebelumnya Gallant Venture (Indomobil Group) menguasai 17,87 persen saham PT Nissan Motor Distributor Indonesia (NMDI). Ini merupakan perusahaan penyalur dan jadi entitas yang berbeda dari NMI. Lantas dalam nota kesepahaman baru, Indomobil Group berencana memiliki mayoritas saham di perusahaan distributor.

Lalu Nissan Motor Co.Ltd mempertahankan 25 persen pemilikan saham. Melalui kolaborasi selama beberapa dekade di antara kedua perusahaan. Bermaksud memanfaatkan kekuatan masing-masing usaha dalam hal produk dan layanan. Sebentar lagi ada peluncuran All New Nissan Kicks e-Power, Nissan Leaf, serta model-model lain.

“Hubungan kami dan Nissan dibangun berdasarkan rasa saling menghormati nilai-nilai bersama. Kolaborasi yang lebih dalam dengan mereka bakal membuka peluang besar untuk memperkuat pelayanan kami. Tentu demi kepentingan pelanggan dan mitra bisnis,”ungkap Jusak Kertowidjojo, Presiden Direktur dan CEO Indomobil Group.

Baca Juga: Nissan Kicks e-Power Dijual Mulai Rp 400 jutaan, Diprediksi Kuat Masuk Indonesia

Catatan Tahun Sebelumnya

Ketika berbisnis di sini, dalam laporan keuangan, mereka menyatakan mampu menghadapi tantangan global. “Terlepas dari krisis COVID-19 dan perang dagang yang sedang berlangsung antara AS dan Cina. Grup terus waspada serta yakin sanggup mengatasi tantangan ini. Dengan berfokus pada kekuatan juga kompetensi untuk menerapkan strategi. Manajemen berupaya meningkatkan dan menghemat arus kas. Secara aktif perusahaan mengelola portofolio kas termasuk utangnya. Kemudian mengurangi biaya, lanjut meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional,” tulis laporan tahunan Gallant Venture yang dirilis 14 April 2020.

Raihan laba tahunan Indomobil, emiten berkode IMAS ini meningkat dari US$ 1.666,6 juta tahun fiskal 2018 menjadi US$ 1.792,2 juta selama 2019. Mereka masih mencatat kenaikan 8 persen. Lembaga keuangan serta bisnis penyewaan kendaraan terus melambung dua digit. Masing-masing 16 persen dan 25 persen. Penghasilan dari kendaraan penumpang juga tumbuh 24 persen. Turut disebut penjualan mobil Nissan sepanjang tahun lebih baik, lantaran keberhasilan debut model Livina baru.

Di sisi lain, okupasi saham efektif Indomobil Sukses International di PT Garuda Mataram Motor dilaporkan telah meningkat. Dari 99,90 persen menjadi 99,93 persen. Ia merupakan pemegang hak dagang dan impor kendaraan Audi beserta VW di sini. (Alx/Odi)

Baca Juga: Indomobil Kembali Lepas Saham Nissan Motor Indonesia 18,9 Persen