Bagaimana Rasanya Menjadi Sopir Truk 16 Ribu cc
Volvo Trucks Indonesia mengajak OTO.com merasakan impresi berkendara salah satu truk andalannya, Volvo FH16. Kegiatan ini bagian dari acara konferensi pers Volvo Driver’s Challenge 2018, kompetisi untuk mencari pengemudi truk paling andal dari Indonesia. Peserta terbaik nantinya dibawa ke Gothenburg, Swedia, memperebutkan gelar juara dunia.
Truk yang kami jajal, merupakan unit yang digunakan oleh seluruh peserta dalam kompetisi. Bagaimana sensasi menjadi seorang sopir truk?
Ternyata terasa sekali bedanya antara mengendarai truk besar dengan mobil penumpang biasa. Memang, ini bukan pertama kali saya membawa truk jenis heavy duty. Sebelumnya, saya pernah menjajal tractor head Tata Motors di sirkuit pengujiannya di India dan Hyundai Xcient di Bogor beberapa waktu lalu. Tapi begitu saya duduk di depan kemudi truk Volvo FH16 ini, terasa sekali perbedaan kualitasnya. Superioritas mobil Eropa ternyata juga berlaku di kendaraan komersial.
Jujur, bantingan suspensinya empuk. Tak terlalu jauh berbeda dengan mobil penumpang pada umumnya. Tapi karena ini truk, tentu tak senyaman mobil penumpang. Kedua, kemudinya sangat enteng di tangan. Sama sekali tak terasa kalau saya sedang menyetir truk berdimensi panjang 7.140 mm, lebar 2.550 mm dan tinggi 4.090 mm.
Volvo FH16 memiliki bobot bersih sekitar 41 ton tanpa gandengan di belakangnya. Sangat berat! Untuk menggerakkan kepala truk yang sangat berat itu, diperlukan mesin yang berkapasitas 16 liter atau 16 Ribu cc! Bandingkan dengan mesin Toyota Avanza yang hanya 1,5 liter. Mesinnya ini menghasilkan tenaga 557 PS dengan torsi puncak 2.500 Nm. Tenaganya disalurkan melalui transmisi otomatis 16-speed ke sistem penggerak 6x4 miliknya. Bayangkan ada 16 gigi yang bisa dipilih! Hebatnya, walau transmisinya otomatis tapi ada mode perpindahan gigi secara manual lewat tombol di sebelah tuas persneling. Lalu ada pula pilihan mode berkendara Eco dan Power.
Penasaran dengan performanya, saya aktifkan mode berkendara Power. Lalu saya operasikan perpindahan giginya secara manual. Ternyata karena mesin diesel, maka putaran mesinnya tidak terlalu tinggi. Jadi begitu mesin menyentuh 1.500 rpm, saya harus langsung oper ke gigi yang lebih tinggi. Ada limiter yang menahan putaran mesin di 2.000 rpm. Walhasil, baru jalan sedikit saja, saya sudah harus oper gigi beberapa kali. Pantas saja giginya banyak sekali. Rasio gigi yang banyak ini, ditujukan untuk memberikan torsi maksimum di setiap rentang kecepatan. Itu sebabnya truk yang dijual seharga sekitar Rp 2 miliar ini bisa menarik bobot hingga 200 ton!
Sayang waktu dan sarana pengujian kali ini terbatas, hanya di sekitar pelataran parkir sirkuit internasional Sentul, Jawa Barat. Ada sejumlah tantangan yang sempat saya lewati, di antaranya berjalan zig-zag atau slalom, hingga parkir mundur. Tantangan ini tentu tak ada apa-apanya dibanding yang harus dihadapi peserta Driver’s Challenge 2018 termasuk pengujian komprehensif di lintasan offroad.
Tapi setidaknya, pengalaman ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana Volvo membuat profesi sopir truk menjadi lebih nyaman dari sebelumnya. Menurut Volvo, truk yang nyaman, memberikan produktivitas yang lebih baik sekaligus meningkatkan keselamatan pengemudinya. Ini tentu hal positif yang bisa dirasakan langsung baik oleh penegemudi maupun pemilik usaha. (Rs/Van)
Baca Juga: Truk Hyundai Siap Hadapi Overload
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian