Kepincut Wuling Cortez Bekas, Sekarang Harganya Murah Mulai Rp 150 Jutaan

Di pasar otomotif Indonesia, jenis kendaraan MPV paling digandrungi. Misal Anda tengah berburu mobil keluarga lapang tapi harga aman di kantong. Maka Wuling Cortez bekas patut dilihat. Paling banyak di lapak mobkas mengusung mensin 1,8 liter bensin, 1,5 liter naturally aspirated dan turbo. Dan secara umum bentuk tubuh sama dengan opsi daya tampung penumpang hingga delapan orang. Gaya eksterior juga tak kalah modis dari pabrikan Jepang. Bahkan kisaran harga kini mulai sekitar Rp 150 jutaan.

Ambil contoh Cortez seken 1.8L Lux+ otomatis (AT) yang direkomendasikan karena kelengkapan fitur oke. Di bursa mobil bekas area Jabodetabek unit lansiran 2018, kisaran harganya Rp 158 juta sampai Rp 170 jutaan. Penurunannya lumayan tinggi. Padahal pada 2020 unit sama dilepas hingga menyentuh Rp 200 jutaan. Kalau Anda tinggal di kota besar seharusnya aman. Sekarang banyak diler dan bengkel resmi Wuling didirikan.

Fitur standar di Wuling Cortez sudah sangat lengkap. Mulai dari luar, lampu proyektor, DRL LED, turning signal dan lampu rear spoiler LED, spion lipat elektrik dan antena model shark fin. Di kabin, unit punya monitor layar sentuh 8 inci, MID 3,5 inci, USB power outlet di setiap baris, double blower dan kamera parkir. Tatanan kabin masih terlihat mentereng dan tak terlihat murahan. Anda bisa mendendangkan lagu kesukaan dengan suara audio lumayan.

Baca juga: Bertebaran Gambar Wuling Almaz RS, Diprediksi Siap Meluncur di Indonesia

Lantas di atap terdapat electric sunroof, memberi kesan premium. Apalagi saat melancong ke kawasan pegunungan sejuk. Fitur ini menambah kenyamanan berkendara. Interior pun semakin komplet lagi berkat adanya pengaturan jok elektrik, auto AC plus heater, sistem navigasi yang terintegrasi dengan monitor. Lingkar kemudi maupun tuas transmisi dibalut material kulit sintesis.

Urusan pemacu, di bawah kap tertanam mesin bensin 4-silinder 1,8-liter DOHC VVT-i. Torsi puncak didapat 174 Nm di rentang 3.600 - 4.600 rpm. Tenaga maksimal terbuncah 130 PS di 5.600 rpm. Keluaran ini cukup untuk mendorong mobil tujuh penumpang. Penyeluran daya mengandalkan penggerak roda depan yang ditransfer via i-AMT 5-speed. Transmisi semi-otomatis ini memiliki mode berkendara Eco dan Sport.

Soal peranti keselamatan sudah mumpuni. Sebagai standar, Cortez Lux+ dibekali dual SRS airbag, ABS, EBD, BA, Electronic Stability Control (ESC), Automatic Vehicle Holding (AVH), Traction Control System (TCS) dan Hill Hold Control (HHC). Tak ketinggalan ada Electric parking brake dan immobilizer. Fitur keselamatan sensor parkir depan dan indikator sabuk pengaman. Kenyamanan bertambah berkat auto headlamp, auto wiper, 6-speaker dan MID steering switch. Dengan harga segitu, tapi fiturnya amat melimpah.

Opsi selanjutnya ialah Cortez 1,5 liter turbo CT Lux Plus. Nah model dengan imbuhan CT itu kemudian menggantikan posisi Cortez awal. Sekitar medio 2020, Cortez non-CT sudah hilang dari daftar dagangan Wuling Motors. Penggunaan mesin kecil plus turbo dan opsi transmisi CVT jadi sorotan, menggantikan mesin naturally aspirated 1,8 liter dan girboks i-AMT.

Unit Cortez CT lansiran 2019 dijual sekitar Rp 188 juta hingga Rp 200 jutaan. Kalau keluaran 2020 bisa tembus Rp 210 jutaan. Variasi harga bergantung pada kondisi interior dan eksterior mobil. Selain itu, jarak penggunaan jua sangat memberi pengaruh pada besaran nilai jual. Dengan mengusung jargon The New Advanced MPV, di balik bonet Cortez tertancap enjin bensin berkonfigurasi 4 silinder DOHC 1,5 liter. Unit pacu menghasilkan tenaga maksimal 142 PS sejak 5.200 rpm. Lalu dorongan momen puntir 250 Nm diraih rentang 1.600 – 3.600 rpm.

Anda dapat memilih, mau pakai transmisi manual 6 percepatan atau Continuously Variable Transmission (CVT) yang diklaim halus nan responsif. Kalau tak mau repot dan kaki lebih nyaman, disarankan ambil tipe otomatis. Putaran mesin lebih terjaga, sehingga efisiensi berkendara bisa lebih mudah didapat. Lalu fitur dan kelengkapan mirip dengan 1.8L Lux+ otomatis (AT).

Racikan redaman Wuling Cortez terbilang enak. Suspensi depan mengadopsi independen McPherson Strut. Sementara suspensi belakang independen double wishbone. Pengereman di keempat roda sudah cakram semua. Pelek dan ukuran ban semuanya sama, 205 /55 pelek 16 inci dual tone. Bantingannya masih terasa pas. Tidak begitu keras, jua tak terlalu empuk. Sehingga stabilitasnya bisa diandalkan. Yang perlu dicatat. Jangan lupa cek sistem radiator dan pendingan kabin. Pasalnya ada sejumlah keluhan di sektor itu. Menjajal kendaraan secara langsung menjadi hal wajib sebelum benar-benar membelinya. (Alx/Tom)

Baca juga: Catatan Persaingan MPV di 2020, Tersisa Laga Jepang Vs Cina