Kelebihan dan Kekurangan Ban Run Flat Tire, Teknologi yang Tak Sepenuhnya Diterima

Kelebihan dan Kekurangan Ban Run Flat Tire, Teknologi yang Tak Sepenuhnya Diterima

Inovasi pada kendaraan terjadi di semua bagian. Termasuk juga ban. Sebagai bagian paling penting di kendaraan karena bersentuhan langsung dengan jalan, para pabrikan juga memperhatikan soal teknologi karet bundar ini. Soal kekuatan daya tahan misalnya. Tentunya ban yang gampang bocor apalagi pecah saat digunakan menjadi hal yang dihindari. Sebenarnya sudah ada teknologinya. Kita kenal dengan nama Run Flat Tire (RFT). Dengan menggunakan ban ini, Anda tak perlu repot berhenti, atau mengganti ban. Toh tetap saja ada plus minusnya.

Sebagian penggemar mobil protes, lantaran ban ini bikin mobil jadi tidak nyaman. Kami akui itu. Apalagi BMW. Saat diganti ke ban biasa rasanya bagai langit dan bumi. Tapi memang begitulah karakter ban anti kempes ini. Strukturnya harus lebih kuat dari ban biasa karena harus menopang bobot yang lebih berat.

Run Flat Tire, biasanya terpasang di mobil mewah. Jadi saat ban ada masalah, misalnya bocor, mobil masih bisa terus bergerak dengan batasan kecepatan dan jarak tempuh tertentu. Paling tidak kalau Anda di tol, bisa mencapai rest area berikutnya untuk melakukan perbaikan. Bahkan belakangan, manufaktur ban memproduksi ban anti kempes yang tahan hingga ratusan kilometer tanpa ada angin sama sekali.

Kami mengalami sendiri saat mengendarai MINI JCW Clubman dari Bandung ke Jakarta. Ban kempes setelah menghajar lubang di tol seputar Padalarang. Pecah tepat di sambungan tapak dan dinding. Menurut mekanik BMW, jalankan saja dengan kecepatan maksimal 60 kpj. RFT plus kesabaran ekstra membuat kami berhasil sampai di Tangerang Selatan.

Tidak perlu bayangkan seperti apa kerasnya ban itu. Gabungkan dengan ride sebuah JCW yang sporty. Meski grip berlimpah, tapi mobil jadi terasa kasar. Kalau Anda mau tahu lebih dalam soal RFT, simak di bawah.

Run Flat Tire

Apa Itu Ban Run Flat?

Seperti disebut di atas, ban ini memungkinkan pengendara untuk terus berjalan saat ban kehilangan tekanan angin. Struktur yang lebih kokoh, terutama di sekitar dinding membuatnya mampu menanggung beban. Inilah yang bikin ban terasa keras, kasar dan membuat Anda merasa menyesal mengeluarkan uang miliaran Rupiah untuk sebuah mobil. Atau ada juga yang punya kemampuan self sealing alias menambal sendiri berkat material di dalamnya. Tapi ban seperti itu masih jarang.

Kelebihan lainnya adalah, karena ban tetap bundar saat tidak ada udara, mobil jadi lebih stabil bahkan saat meletus sekalipun. Kendali tetap terjaga. Berkaca dari kejadian Clubman di atas, penumpang tidak sadar kalau indikator tidak menyala dan kami mengumpat. Tentunya faktor kecepatan juga punya andil. Rasanya kalau pecah ban di kecepatan 180 kpj, kami sangsi ada run flat tire yang sanggup bertahan.

Siapa Pencipta Run Flat Tire?

Michelin di era 1930an. Dulu mereka membuat ban yang tidak bisa kempes meski berlubang, karena ada lining busa di dalamnya. Tapi tidak digunakan untuk otomobil. Trem, gerobak dan kendaraan militer mengandalkan ban ini awalnya.

Ini karena dinilai meski efektif tapi terlalu mahal untuk sebuah peranti yang menempel di produk massal. Faktor ekonominya tidak ketemu. Tapi tidak ditinggalkan. Dua dekade kemudian Chrysler dan Goodyear bekerjasama membuat ban RFT. Era 1970, pabrikan ban Inggris, Dunlop membuat ban RFT untuk sedan Rover P6. Jadi, kalau Anda pikir RFT adalah teknologi milenial, salah.

Baca juga: Periksa Kondisi Ban Anda, Masih Baik atau Sudah Waktunya Diganti?

Run Flat Tire

Reputasi Buruk Lapisi Kemampuan Asli

Ya, kenyamanan adalah segalanya. Bahkan di atas keselamatan. Hasilnya, RFT kerap dicaci maki karena membuat pengendaraan jadi keras. Belum lagi susah dicari. Karena langka, harga mengikuti. Ya sudah, popularitasnya menurun. APM pun makin jarang menggunakan peranti hebat ini sebagai barang bawaan standar. Terutama di negeri kita.

Tapi karena bisa jadi peranti keselamatan, suka atau tidak ban ini akan ada terus meski harganya lebih mahal dibanding yang biasa. Di luaran, RFT masih tetap dipandang. Produsen ban paling tidak membuat satu varian RFT untuk hampir semua model ban yang mereka buat. Entah untuk musim dingin atau ban musim panas.

Tapi sepertinya semua ini akan segera teratasi. Michelin sebagai pionir RFT sedang mengembangkan ban yang bisa bertahan saat tekanan udara nol. Apapun kondisinya. Tidak hanya itu, kenyamanan juga diperhatikan melalui pemilihan karet dan material pendukung lebih baik.

Kelebihan:

1. Pengendara tidak perlu mengganti ban saat kondisi berbahaya. Misalnya, kalau ban biasa bocor dan kehilangan tekanan angin, maka pengendara harus segera ke pinggir jalan untuk mengganti ban. Hal ini mungkin lebih berbahaya lantaran pengendara yang mengganti ban di pinggir jalan berpotensi terserempet kendaraan lain. Kalau pakai RFT dan bannya bocor, pengendara tetap bisa menjalankan mobilnya ke tempat yang lebih aman atau menuju bengkel untuk mengganti ban.

2. Dalam situasi ban kehilangan tekanan angin, ban jenis RFT lebih stabil daripada ban konvensional. Karena, ban RFT dibuat untuk membantu pengendara ketika ban tidak memiliki tekanan udara. Ban RFT akan membantu pengemudi untuk mempertahankan kontrol yang lebih baik dalam situasi ban kehilangan udara.

3. Kalau pakai ban RFT, maka bobot mobil jadi lebih ringan. Alasannya, karena ban RFT biasanya tak memerlukan ban serep. Jadi, mobil tak perlu menambah beban dengan membawa ban serep, dongkrak, atau kunci-kunci pembuka roda.

4. Kalau bobot mobil lebih ringan, efisiensi bahan bakar kendaraan menjadi lebih maksimal.

Baca juga: Lima Tips Mudah Menjaga Performa Ban, Tidak Perlu Alat Khusus

Run Flat Tire

Kekurangan:

1. Karena bisa dijalankan dengan aman meski sudah bocor, mobil dengan ban RFT tak perlu ban serep. Sementara saat ini, peraturan di Indonesia menurut Undang-Undang N0. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan mewajibkan mobil yang beredar di jalan raya untuk membawa ban serep. Menurut peraturan itu, ada sanksinya kalau mobil tidak membawa ban serep.

2. Ban jadi lebih keras. Karena, ban RFT didesain dengan dinding samping yang kaku sehingga membuat perjalanan jadi lebih keras di jalan bergelombang. Kalau mobil sudah dilengkapi dengan ban RFT dari pabriknya, biasanya produsen mobil memilih suspensi yang sesuai untuk mengimbangi ban yang lebih keras.

3. Tapak ban RFT cepat habis dibanding ban konvensional. Menurut studi dari J.D. Power, pengguna ban RFT rata-rata periode penggantian ban lebih cepat dibanding yang pakai ban konvensional. Pendapatnya beda berdasarkan alasannya, tapi ada satu teori yang mengatakan produsen ban memasang senyawa tapak lunak pada ban RFT untuk mengurangi efek perjalanan lebih keras di jalan bergelombang. Karena senyawa lebih lunak membuat umur tapak lebih pendek.

4. Harga ban RFT lebih mahal. Karena konstruksinya yang berbeda dari ban konvensional, model RFT umumnya akan lebih mahal 20-30 persen dibandingkan ban biasa.

5. Kalau ban RFT sudah bocor, disarankan segera diganti daripada diperbaiki. Sebab, durabilitas ban RFT yang sudah bocor akan melemah kalau diperbaiki. Berbeda dengan ban konvensional yang kalau bocor bisa ditambal sampai batas tertentu. (Ddn/Raju)

Sumber: bmw, Micks Garage

Baca juga: Ban Mobil Pecah Saat Dikendarai, Ini Langkah Jitu Menghadapinya

 

Indra Alfarisy

Indra Alfarisy

Indra adalah seorang 'petrol head' yang mengidamkan sebuah mobil super saloon 5-pintu di halaman rumahnya, bersanding bersama sebuah VW Combi klasik. Dalam kesehariannya, Indra menyukai bermain mobil RC (remote control). Ia paling benci menonton tayangan infotainment, meski doyan mencari gosip-gosip otomotif .

Baca Bio Penuh

Jual mobil anda dengan harga terbaik

Pembeli asli yang terverifikasi Pembeli asli yang terverifikasi
Listing gratis Listing gratis
Daftarkan mobil Anda

GIIAS 2025

Tren & Pembaruan Terbaru

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature

Mobil Pilihan

  • Yang Akan Datang
  • MG 3 hev
    MG 3
    Rp 203,04 Juta Perkiraan Harga Buleleng
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Mitsubishi Xpander Hybrid hev
    Mitsubishi Xpander Hybrid
    Rp 405,5 Juta Perkiraan Harga Buleleng
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BYD Atto 4 ev
    BYD Atto 4
    Rp 464,33 Juta Perkiraan Harga Buleleng
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Neta U ev
    Neta U
    Rp 463,76 Juta Perkiraan Harga Buleleng
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • CHERY TIGGO 4 PRO
    CHERY TIGGO 4 PRO
    Rp 457,02 Juta Perkiraan Harga Buleleng
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Mobil Terbaru di Oto

Oto
  • TEKNOLOGI HYBRID MILIK TOYOTA YANG BIKIN BERKENDARA MAKIN ASIK DAN MENYENANGKAN
    TEKNOLOGI HYBRID MILIK TOYOTA YANG BIKIN BERKENDARA MAKIN ASIK DAN MENYENANGKAN
    18 Nov, 2025 .
  • ALASAN MENGAPA MITSUBISHI DESTINATOR JADI PILIHAN TEPAT BUAT KELUARGA
    ALASAN MENGAPA MITSUBISHI DESTINATOR JADI PILIHAN TEPAT BUAT KELUARGA
    18 Nov, 2025 .
  • COBA LANGSUNG OMODA 9, SUV KAYAK GINI PANTAS DIJUAL BERAPA?
    COBA LANGSUNG OMODA 9, SUV KAYAK GINI PANTAS DIJUAL BERAPA?
    18 Nov, 2025 .
  • LIHAT MOBIL LISTRIK & KENDARAAN MASA DEPAN HONDA DI JAPAN MOBILITY SHOW 2025
    LIHAT MOBIL LISTRIK & KENDARAAN MASA DEPAN HONDA DI JAPAN MOBILITY SHOW 2025
    18 Nov, 2025 .
  • WULING DARION EV dan PHEV NGACAK-NGACAK HARGA PASAR, JADI BIKIN PUSING PABRIKAN LAIN!
    WULING DARION EV dan PHEV NGACAK-NGACAK HARGA PASAR, JADI BIKIN PUSING PABRIKAN LAIN!
    18 Nov, 2025 .
  • Autovaganza 2025: A New Car and Motorcycle Exhibition and Community Fun
    Autovaganza 2025: A New Car and Motorcycle Exhibition and Community Fun
    06 Nov, 2025 .
  • GEBER LANGSUNG EV HONDA SUPER ONE DI JEPANG: SERASA BAWA MOBIL BENSIN SUNGGUHAN!
    GEBER LANGSUNG EV HONDA SUPER ONE DI JEPANG: SERASA BAWA MOBIL BENSIN SUNGGUHAN!
    06 Nov, 2025 .
  • TOYOTA PAMER MOBILITAS MASA DEPAN DI JAPAN MOBILITY SHOW 2025
    TOYOTA PAMER MOBILITAS MASA DEPAN DI JAPAN MOBILITY SHOW 2025
    06 Nov, 2025 .
  • TEMPUH 1.000 KM LEBIH, GEELY STARRAY EM-i BUKTIKAN PERFORMA & FITUR TERBAIK DI KELASNYA!
    TEMPUH 1.000 KM LEBIH, GEELY STARRAY EM-i BUKTIKAN PERFORMA & FITUR TERBAIK DI KELASNYA!
    17 Oct, 2025 .
  • JAECOO J8 SHS ARDIS: SERBA ADA, SERBA BISA
    JAECOO J8 SHS ARDIS: SERBA ADA, SERBA BISA
    17 Oct, 2025 .
Tonton Video Mobil

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • Debut Dua Model PHEV Sekaligus, Cara Jaecoo Jawab Tren Mobil Hybrid di Indonesia
    Debut Dua Model PHEV Sekaligus, Cara Jaecoo Jawab Tren Mobil Hybrid di Indonesia
    Setyo Adi, Hari ini
  • Flag-off di Lombok, Ekspedisi Veloz Hybrid EV  Masuki Etape Kedua
    Flag-off di Lombok, Ekspedisi Veloz Hybrid EV Masuki Etape Kedua
    Eka Zulkarnain H, Hari ini
  • Honda Beri Diskon Servis 20 Persen untuk Mobil Korban Banjir di Sumatera
    Honda Beri Diskon Servis 20 Persen untuk Mobil Korban Banjir di Sumatera
    Muhammad Hafid, Hari ini
  • Klaim Bukan Murah, Chery Bikin Inovasi dan Teknologi Canggih Lebih Terjangkau Konsumen
    Klaim Bukan Murah, Chery Bikin Inovasi dan Teknologi Canggih Lebih Terjangkau Konsumen
    Anindiyo Pradhono, 04 Des, 2025
  • Toyota ‘Buktikan’ Bahwa Mobil Elektrifikasi Tidak Mengorbankan Performa
    Toyota ‘Buktikan’ Bahwa Mobil Elektrifikasi Tidak Mengorbankan Performa
    Eka Zulkarnain H, 04 Des, 2025

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Perbedaan Kelengkapan Baic BJ30 Hybrid FWD yang Dijual Lebih Murah
    Perbedaan Kelengkapan Baic BJ30 Hybrid FWD yang Dijual Lebih Murah
    Anjar Leksana, Hari ini
  • Harga Beda Tipis bZ4X, Begini Spek Toyota Urban Cruiser
    Harga Beda Tipis bZ4X, Begini Spek Toyota Urban Cruiser
    Anjar Leksana, 03 Des, 2025
  • Mitsubishi Xpander Hybrid Resmi Meluncur, Lebih Sporty dan Mahal
    Mitsubishi Xpander Hybrid Resmi Meluncur, Lebih Sporty dan Mahal
    Anjar Leksana, 01 Des, 2025
  • Cek Cicilan Changan Lumin dengan Uang Muka 20 Persen
    Cek Cicilan Changan Lumin dengan Uang Muka 20 Persen
    Anjar Leksana, 27 Nov, 2025
  • Berkenalan dengan Changan Deepal S07, SUV EV Premium Seharga Rp599 Juta
    Berkenalan dengan Changan Deepal S07, SUV EV Premium Seharga Rp599 Juta
    Zenuar Istanto, 26 Nov, 2025
  • Pahami Konsekuensi dan Kesiapan Sebelum Beralih ke Mobil Listrik
    Pahami Konsekuensi dan Kesiapan Sebelum Beralih ke Mobil Listrik
    Setyo Adi, 12 Agu, 2025
  • Termasuk Komponen Vital, Pentingnya Merawat Ban Serep
    Termasuk Komponen Vital, Pentingnya Merawat Ban Serep
    Setyo Adi, 04 Des, 2024
  • Menyiasati Terjebak Macet Horor Berjam-jam
    Menyiasati Terjebak Macet Horor Berjam-jam
    Setyo Adi, 20 Sep, 2024
  • Supaya Hemat Baterai, Terapkan Cara Mengendarai Mobil Listrik Seperti Ini
    Supaya Hemat Baterai, Terapkan Cara Mengendarai Mobil Listrik Seperti Ini
    Anjar Leksana, 06 Sep, 2024
  • Cara Mudah Klaim Asuransi Kendaraan
    Cara Mudah Klaim Asuransi Kendaraan
    Anjar Leksana, 04 Sep, 2024
  • Test Drive Mitsubishi Destinator: SUV 7-Seater Turbo yang Sangat Menjanjikan
    Test Drive Mitsubishi Destinator: SUV 7-Seater Turbo yang Sangat Menjanjikan
    Setyo Adi, 01 Sep, 2025
  • First Drive Jaecoo J7 AWD di Medan Offroad: Tangguh Tanpa Modifikasi
    First Drive Jaecoo J7 AWD di Medan Offroad: Tangguh Tanpa Modifikasi
    Muhammad Hafid, 29 Agu, 2025
  • First Drive Jaecoo J7 SHS: Efisiensi Tinggi dan Fitur ADAS Lengkap
    First Drive Jaecoo J7 SHS: Efisiensi Tinggi dan Fitur ADAS Lengkap
    Muhammad Hafid, 29 Agu, 2025
  • First Drive Xpeng G6: Siap Tantang Kelas Premium
    First Drive Xpeng G6: Siap Tantang Kelas Premium
    Setyo Adi, 24 Jun, 2025
  • Test Drive New BYD Seal: Geber di Mandalika, Jajal Suspensi DiSus-C
    Test Drive New BYD Seal: Geber di Mandalika, Jajal Suspensi DiSus-C
    Alvando Noya, 13 Jun, 2025
  • 5 SUV Besar Lawan Jaecoo J8 SHS Ardis di Indonesia
    5 SUV Besar Lawan Jaecoo J8 SHS Ardis di Indonesia
    Anjar Leksana, 16 Okt, 2025
  • Nissan R35 GT-R Resmi Pensiun, Warisan 18 Tahun dan Dedikasi Sang “Godfather of GT-R”
    Nissan R35 GT-R Resmi Pensiun, Warisan 18 Tahun dan Dedikasi Sang “Godfather of GT-R”
    Setyo Adi, 08 Sep, 2025
  • Pilihan Mobil Listrik Terbaru Pasca GIIAS 2025
    Pilihan Mobil Listrik Terbaru Pasca GIIAS 2025
    Anjar Leksana, 04 Agu, 2025
  • GIIAS 2025, Jadi Panggung Elektrifikasi Mobil Hybrid dari Segala Segmen
    GIIAS 2025, Jadi Panggung Elektrifikasi Mobil Hybrid dari Segala Segmen
    Setyo Adi, 04 Agu, 2025
  • Tambah Honda HR-V e:HEV, Ini Pilihan SUV Hybrid di Bawah Rp500 Juta
    Tambah Honda HR-V e:HEV, Ini Pilihan SUV Hybrid di Bawah Rp500 Juta
    Setyo Adi, 12 Jun, 2025

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*