Tips untuk Mobil Listrik Saat Melibas Genangan Air dan Banjir
Biar mobil listrik aman melewati air menggenang atau banjir

Mobil listrik, dengan segala keunggulannya, kini semakin akrab di jalanan Indonesia. Namun, seperti kendaraan lainnya, mobil listrik juga menghadapi tantangan saat musim hujan tiba, terutama saat harus melintasi genangan air. Meskipun dirancang dengan sistem kelistrikan yang aman, pengemudi tetap perlu memahami tips dan trik khusus agar perjalanan tetap lancar dan aman.
KEY TAKEAWAYS
Apakah mobil listrik aman melewati genangan air?
Ya, mobil listrik aman melewati genangan air asalkan ketinggian air tidak melebihi setengah tinggi ban dan kendaraan melaju dengan kecepatan rendah, sekitar 10 km/jam.Apa yang harus dilakukan jika mobil listrik terendam banjir?
Jangan nyalakan kendaraan dan pastikan rem parkir dilepas secara manual. Biarkan kendaraan benar-benar kering sebelum membawanya ke diler resmi untuk pemeriksaan lebih lanjut.Neta memberikan sejumlah tips bagi pengguna kendaraan listrik yang berhadapan dengan kondisi serupa. Langkah ini untuk menjaga keselamatan kendaraan dan juga pengemudi.
Melewati Genangan
Langkah-langkah melewati genangan air ketika di tengah perjalanan, tidak berbeda jauh dengan kendaraan konvensional. Pertama yang harus dilihat adalah ketinggian air. Neta menyarankan, tinggi genangan air tidak melebihi setengah tinggi ban.

Cara lainnya adalah dengan melihat sekeliling genangan air tersebut. Jika sudah melebihi tinggi trotoar, biasanya kedalaman air terhitung cukup dalam. Jika bertemu genangan air cukup dalam, baiknya pengemudi mencari jalur alternatif lainnya.
Kedua, saat memutuskan untuk melewati genangan air, jangan dengan kecepatan tinggi. Neta menyarankan kecepatan di bawah 10 km per jam. Ini untuk menghindari kerusakan pada kendaraan juga memastikan keselamatan diri dan pengguna jalan lainnya.
Ketiga, Neta menyarankan agar kendaraan tidak terjebak kemacetan di daerah genangan air selama 30 menit. Intinya mobil tidak terendam terlalu lama di jalan yang tergenang air. Jika mendapati kondisi seperti ini, pengemudi kendaraan listrik bisa berhenti menepi di tempat yang aman dan kering. Jika memutuskan tetap kembali melanjutkan perjalanan, lakukan dengan hati-hati dan penuh perhitungan.

Saat Terendam Banjir
Perlakuan berbeda saat kendaraan listrik sudah di area banjir. Misal tidak sempat memindahkan lokasi parkir, atau tiba-tiba dikelilingi air banjir. Ada dua langkah yang bisa dilakukan pemilik EV.
Pertama, jangan menyalakan mobil listrik. Sederhananya, jika air sudah menggenangi sekeliling kendaraan, ada kemungkinan air memasuki sistem kendaraan. Biarkan kendaraan benar-benar kering terlebih dulu. Langkah selanjutnya, biarkan diler resmi yang menangani untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menghindari kerusakan yang lebih parah.
Kedua, yang bisa dilakukan adalah memastikan melepas rem parkir secara manual. Kendaraan yang terendam air tidak boleh dihidupkan sama sekali, jika belum benar-benar kering.
“Intinya, kendaraan harus dalam keadaan mati atau tidak dihidupkan saat proses evakuasi, terutama untuk mobil listrik. Ini sangat penting karena apabila mobil listrik terendam banjir, risiko kerusakan pada sistem kelistrikan dan potensi kerusakan mobil yang lebih parah bisa meningkat jika kendaraan dinyalakan. Oleh karena itu, pastikan mobil listrik tidak dihidupkan sama sekali setelah terpapar air untuk menghindari kerusakan lebih lanjut,” ucap Januar Eka Sapta, Senior Manager PT Neta Auto Indonesia. (STA/TOM)
Baca juga:
Memilih Ban yang Tepat saat Musim Hujan
Lebaran Sudah Dekat, Ini Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Beli Mobil Baru
Jual mobil anda dengan harga terbaik


IIMS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto

Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature