Yamaha Tricity

Jarang ada motor seperti Yamaha Tricity ini. Pesaing langsungnya hanya Piaggio MP3 buatan Eropa, dan kelasnya lebih tinggi. Kalau melihat harga. Yamaha Tricity adalah motor roda tiga yang tidak ribet, kalau mengikuti bahasa gaul, meski pada awalnya terdengar komppleks. Ini karena mesinnya 155 cc, serupa dengan NMax ataupun Aeroxx. Dan sudah dibekali teknologi penggerak katup VVA.

Yang terdengar kompleks adalah suspensinya. Seperti MP3, motor ini memiliki dua roda di depan, dan satu roda di belakang. Khusus untuk Tricity, dibekali teknologi Leaning Multi Wheel. Namun tidak seperti Piaggio MP3 yang mengadopsi suspensi single arm di setiap roda depan, Tricity menggunakan double fork. Artinya, ada dua fork di depan. Hal ini memudahkan Yamaha untuk membuat dan merakitnya, tapi akan menuntut perawatan lebih dari konsumennya.

Secara dimensi, Yamaha Tricity adalah motor tiga roda yang ringkas. Bentuknya tidak terlalu panjang, dan karena menggunakan suspensi doubel fork, Yamaha bisa mengatur roda depan untuk saling berdekatan. Ini akan memudahkan Tricity untuk menyelip diantara lalu lintas.

Selain itu, posisi berkendara dirancang ergonomis. Dan dengan dimensinya yang compact, pergerakannya bisa lebih lincah di perkotaan. Sayangnya, belum ada kepastian kapan Tricity akan resmi dijual di Indonesia. Motor ini dirakit di Thailand untuk pasar Asia (di luar Jepang). Namun performa penjualannya kurang begitu sukses di Negeri Gajah Putih itu.

Untuk lebih jelasnya, kami akan melakukan pengujian lebih lanjut terhadap Yamaha Tricity yang di Jepang dihargai Rp 54 jutaan ini. Berapa harganya? Yamaha Indonesia belum mengungkapkan hal ini, tapi sepertinya jauh di bawah Piaggio MP3.