
Harga Royal Enfield Bullet 500 2020 di Indonesia dimulai dari Rp 85 Juta. Tersedia dalam 3 pilihan warna dan 1 varian di Indonesia. Bullet 500 digerakkan oleh mesin 499 cc dengan transmisi 5-Kecepatan. Rem depan menggunakan Disc, sedangkan di belakang Drum. Lebih dari 1 pengguna telah memberikan penilaian untuk Bullet 500 berdasarkan fitur, jarak tempuh, kenyamanan tempat duduk dan kinerja mesin. Pesaing terdekat Royal Enfield Bullet 500 adalah W250, Classic 350, Bullet 350 dan Imperiale 400.
Langganan dan aktifkan notifikasi untuk menerima penawaran terbaik dan berita terbaru.
BerlanggananBullet 500 tersedia dalam 3 warna yang berbeda - Black, Forest Green and Marsh Grey
Lihat video terbaru Royal Enfield Bullet 500 untuk mengetahui bagaiamana mesin, desain, konsumsi BBM, performa & lainnya.
Motor bikinan Royal Enfield memiliki harga yang terjangkau. Inilah yang termurah di antara produk Royal Enfield lainnya, di kelas mesin 500 cc. Nama Bullet 500, sebetulnya sudah ada sejak 1931 dan diproduksi di Inggris. Hingga akhirnya di era 60an, Bullet 500 dilanjutkan Royal Enfield India dan diproduksi seluruhnya di sana hingga sekarang.
Dari bagian tengah ke depan, Bullet 500 memiliki tarikan garis yang sama dengan varian Classic 500. Bedanya ada pada tangki, yang diberi kelir lebih modern dan menggunakan emblem plat besi pada tangkinya. Dari bagian tengah ke belakang, baru motor ini memiliki ciri khasnya sendiri.
Sentuhan modern sedikit terasa dalam desain. Bullet memiliki desain yang lebih mengotak. Terlihat di bagian fender belakang yang sedikit menyiku. Tetapi stoplamp dan covernya, sama dengan milik Classic 500. Royal Enfield Bullet menggunakan jok model sambung dengan lekukan meninggi ke belakang. Artinya, Anda bisa berboncengan.
Mesin yang digunakan sama persis seperti Classic 500, satu silinder 499 cc. Masih mengandalkan pendingin udara, yang merupakan bagian dari nilai klasik yang dipertahankan. Tenaga dan torsinya? Sama persis seperti Classic 500. Angka sebesar 27,8 PS diraih pada 5.250 rpm yang sangat biasa, tapi torsi besar 41,3Nm sudah muncul di putaran mesin rendah.
Berbeda tampilan dengan Classic 500, pada panel instrumen tersedia speedometer analog dan voltmeter analog. Tidak ada indikator lain lagi yang menghiasi dashboard. Stangnya dibuat agak lebar serta menjorok ke dalam. Hal ini membuat posisi mengemudi lebih nyaman, lantaran tangan dapat menjangkau stang dengan mudah.
Dipasangkan suspensi teleskopik berdiameter 35 mm di depan, dengan travel yang mencapai 130 mm. suspensi ini mampu meredam guncangan dari jalanan bergelombang dengan baik. Selain itu, di bagian belakangnya juga tertanam dua buah shock absorber berwarna krom, yang memiliki 5 setelan sekaligus. Enaknya suspensi seperti ini, kita dapat menyesuaikan dengan bobot yang diangkut. Karena efek rebound dari peredam, berpengaruh pada kenyamanan dan pengendalian.
Rangkanya pun menggunakan model downtube tunggal berbahan baja kuat. Di atas rangka, ditutup jok dan tangki berkapasitas 13.5 Liter.
Garis desain klasik, dipertahankan juga pada Bullet 500. Tapi sedikit sentuhan modern, menjadikannya menarik dan patut dipertimbangkan. Walaupun spesifikasinya identik, tapi gayanya sangat berbeda dengan Classic 500.
Model pada tangki, sebetulnya ada dalam satu tarikan garis yang sama dengan Classic 500. Bedanya, motor ini diberi kelir yang lebih masa kini dan emblem dari plat besi. Bagian headlamp depan dengan topi (cap), dan fender setengah lingkaran juga tertera dalam Bullet 500. Bedanya, bagian belakang memiliki fender yang mengotak.
Kalau Anda berpikiran motor ini sepertinya berat, tidak salah. Bobotnya mencapai 194 kg. Itu akibat minimnya penggunaan material ringan. Panjangnya mencapai 2.140 mm dengan lebar 790 mm dan tinggi 1.090 mm. Ground clearance cukup meyakinkan dengan angka 135 mm.
Spesifikasi mesin pada jajaran Royal Enfield 500cc cenderung sama. Digerakkan mesin satu silinder, 499cc, tenaga dan torsi yang dihasilkan sama saja. Karakter torsi pada putaran bawah pun tetap ada di Bullet 500 yang terkail 41,3 Nm pada 4.000 rpm. Sedangkan tenaga maksimumnya mencapai angka yang sama, 27,8 PS pada 5.250rpm. Tidak lupa teknologi Electronic Fuel Injection, mampu memberikan supply bensin yang lebih baik dan efisien.
Untuk sektor pengereman, teknologi lama masih bersemayam di motor ini. Memang pada bagian depan, sudah ditanam cakram dengan diameter 280 mm dengan kaliper dua piston. Tapi menilik ke bagian belakang, masih terlihat rem model mangkok atau teromol sebesar 153 mm.
Bullet kelihatannya kurang populer. Kebanyakan yang beli tuh versi Classic. Tapi entah kenapa saya sih lebih suka Bullet. Soalnya masih terhitung retro, gak terlampau klasik. Desainnya kalau menurut saya kaya motor 80an. Joknya juga enak banget, buat boncengan sama istri, ada penyangga punggung di belakang. Jadi aman walaupun jalan jauh. Sebenernya kalau model tangki dan lain-lain mirip sih sama motor
Jl. Pejaten Barat Raya No.5, Jakarta 12510, Jakarta Selatan, 12510
Kontak DealerPondok Indah Mall 2, Lantai 1, Jalan Metro Pondok Indah, Jakarta Selatan, 12310
Kontak DealerPrinsipal Royal Enfield di India telah menghapus Bullet 500 dan varian Thunderbird 500 dari pemesanan online. Hilangnya kedua motor itu...