7Corrad Ride 2 Asean : Butuh Komitmen Pemerintah
Duo biker Indonesia berinisiatif melakukan touring melintasi 8 negara di Asia Tenggara. Menempuh jarak 17.744 Km selama 34 hari, touring bertajuk 7Corrad Ride 2 Asean itu dilakukan oleh Adet Vrio dan Rial Hamzah. Masing-masing mengendarai Kawasaki Versys 650 dan Suzuki Vstroom 650. Pelepasan dilakukan Minggu (19/2), dari depan kantor 7Gear Jl. Cipinang Cempedak, Jakarta Timur.
“Meski kami mengendarai Suzuki dan Kawasaki, namun hingga saat ini belum terlihat sedikitpun bentuk dukungan dari kedua Agen Pemegang Merek (APM) motor tersebut. Tapi bukan berarti tanpa dukungan mereka, lantas 7Corrad Ride 2 Asean tidak jadi terlaksana,” ucap Adet yang juga menjabat CEO 7Gear Industries.
Menurut Adet, kebetulan saja ia dan Rial memang mengendarai Kawasaki dan Suzuki. Namun apparel berkendaranya sangat didukung penuh 7Gear. Mulai dari jaket touring, sarung tangan, sepatu, tankbag, jas hujan, jersey, serta perlengkapan riding lainnya. “Hanya celana yang belum didukung 7Gear, karena belum selesai dibuat,” kata Adet.
Sementara Rial Hamzah merupakan pemilik Coriaz Moto Adventure. Dalam touring ini Coriaz mendukung sidebox, penambahan crash bar dan lampu penerangan hinggapenggantian stang. “Kalau 7Gear selama ini tugasnya ‘mempercantik’ sang biker. Sedangkan Coriaz Moto Adventure bertugas ‘mempercantik’ motornya,” ucap Rial.
Touring yang juga bertujuan memperkenalkan budaya dan alam Indonesia ini diprediksi menghabiskan dana masing-masing sekitar Rp20 juta. Itu di luar biaya makan, perawatan motor dan Carnet de Passages en Douane (CDP). Atau yang menurut situs resmi Fédération Internationale de l'Automobile (FIA) adalah dokumen pabean internasional.
CDP memayungi izin penerimaan sementara kendaraan bermotor di negara tertentu. Carnet de Passages istilah gampangnya adalah ‘paspor kendaraan’. Selama touring, Adet dan Rial akan sosialisasikan keindahan Indonesia kepada bikers dan masyarakat di 8 negara Asean.
"Akan kami perlihatkan foto-foto alam dan budaya Indonesia yang ada di facebook dan instagram kami kepada mereka. Biar mereka semakin tahu dan paham betapa indahnya alam dan budaya yang dimiliki Indonesia," terang Rial.
Untuk itulah Adet dan Rial membawa banyak suvenir berupa slayer batik, untuk dibagikan ke teman-teman komunitas motor di negara yang mereka lalui. “Sebagai bentuk pensosialisasian batik sebagai budaya Indonesia kepada masyarakat Asean,” jelas Adet yang diamini Rial.
Timbul sedikit pertanyaan, dari sekian banyak touring yang dilakukan bikers Indonesia di luar negeri bertema kampanye pariwisata. Namun tetap jumlah petouring asing yang berkunjung ke Indonesia belumlah signifikan. Hal tersebut diakui Rial, dimana menurutnya dalam hal ini dibutuhkan peran dan komitmen pemerintah Indonesia.
“Untuk touring di luar negeri, negara yang kita kunjungi begitu mempermudahnya. Saya merasakan hal yang berbeda dibanding Indonesia,” tukas pria bertubuh gempal yang sempat touring Malaysia - Phuket Bike Week, Thailand, dengan mengendarai motor sewaan dari Malaysia.
Sedangkan bikers yang ingin touring di Indonesia belum merasakan hal yang sama. CDP saja menurutnya relatif baru mulai dibuka kerannya di Indonesia. Belum lagi faktor keselamatan dan kenyamanan buat petouring selama di perjalanan melintasi wilayah Indonesia.
“Bagi saya, rute yang cukup beresiko dalam touring ini justru ketika menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Tanjung Balai Asahan. Terutama kepadatan lalu lintasnya. Jadi komitmen dukungan pemerintah dan instansi terkait sangatlah berperan,” tutupnya.
Baca juga : Triumph Manjakan Pelanggan dengan Touring Jelajah Jawa Barat
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Terbaru di Oto
Artikel Motor dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian