Kalista Terus Fokus kepada Pengembangan Ekosistem EV
Kalista meresmikan pembangunan SPKLU sepanjang jalur Transjawa bersama Voltron dan JMRB
Pangsa pasar kendaraan listrik berbasis baterai (BEV) di Indonesia terus melonjak, mencapai 10% hingga pertengahan tahun 2025. Angka ini menandakan pertumbuhan dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya, menunjukkan tingginya minat masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan.
KEY TAKEAWAYS
Berapa pangsa pasar kendaraan listrik berbasis baterai di Indonesia saat ini?
Hingga pertengahan 2025, pangsa pasar BEV mencapai 10%, dua kali lipat dari tahun sebelumnyaBerapa jumlah charger yang telah dibangun Kalista?
Sebanyak 216 unit di 115 titik lokasi strategisLonjakan ini terjadi di tengah industri otomotif nasional yang menunjukkan ketahanan luar biasa. Pada tahun 2022, sektor otomotif berhasil menjual 1 juta unit kendaraan, tumbuh 18% di tengah pemulihan pascapandemi COVID-19. Keberhasilan ini menjadi fondasi kuat bagi Indonesia untuk mempercepat adopsi kendaraan listrik.
Namun, percepatan transisi ini tak lepas dari tantangan utama, yaitu ketersediaan dan keandalan infrastruktur pengisian daya. "Saat ini, kita tidak bisa hanya bicara soal unit kendaraan, tapi harus membangun ekosistem yang komprehensif," ujar Albert Aulia Ilyas, Direktur Utama Kalista Group.
Albert menyoroti fenomena "charging anxiety", yaitu kecemasan pengguna akan ketersediaan dan aksesibilitas stasiun pengisian daya. Menurutnya, keberlanjutan dan efisiensi operasional kendaraan listrik hanya bisa dicapai jika semua komponen—mulai dari kendaraan, infrastruktur, teknologi, hingga sumber daya manusia—bekerja secara harmonis.
Sebagai pionir dalam ekosistem kendaraan listrik, Kalista Group memahami bahwa armada tanpa stasiun pengisian yang terkelola dengan baik hanya akan menjadi beban. Oleh karena itu, Kalista tidak hanya menyediakan kendaraan, tetapi juga membangun infrastruktur pengisian daya secara strategis.
Infrastruktur Pengisian Daya: Kunci Efisiensi Operasional
Foto: KalistaBagi kendaraan komersial, setiap menit downtime akibat baterai kosong berarti potensi kerugian besar. Antrean panjang di stasiun pengisian daya bisa menghambat operasional logistik, mengurangi efisiensi, dan merugikan bisnis.
Untuk mengatasi hal ini, Kalista menyediakan layanan pembangunan dan pengelolaan charger yang disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan rute pelanggan. Misalnya, charger berkapasitas tinggi (100–200 kW) dipasang di depo transportasi publik untuk pengisian daya armada dalam jumlah besar.
Selain itu, Kalista juga membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk penggunaan publik. Bekerja sama dengan Voltron, salah satu operator charging point terbesar di Indonesia, Kalista mengembangkan jaringan SPKLU dengan variasi daya yang disesuaikan lokasi. Mulai dari ultra fast charger 60-100 kW di rest area untuk pengisian cepat, hingga slow charger 22 kW di pusat perbelanjaan dan tempat makan. Hingga pertengahan tahun 2025, Kalista telah membangun sebanyak 216 unit charger di 115 titik, menegaskan komitmen membangun ekosistem EV yang kuat dan andal di Indonesia.
Kalista juga telah menjalin kerjasama dengan Bank Mandiri senilai Rp210 miliar untuk pengadaan unit EV sekaligus pengembangan SPKLU di kota Medan. Pada lokasi ini, 18 stasiun pengisian daya dengan kapasitas 180 kW didukung daya 4,3 KVA dari PLN dibangun di depo bus listrik.
Penentuan spesifikasi charger telah disesuaikan dengan pola operasional yang optimal. Dengan strategi yang efektif, 60 unit bus listrik dengan kapasitas baterai 303 kWh dapat melakukan pengisian daya hingga penuh hanya dengan waktu 1,5 jam.
Kalistra bersama Voltron dan JMRB telah meresmikan pembangunan infrastruktur SPKLU sepanjang Transjawa pada 8 Agustus 2024. Pemasangan dilakukan di 9 titik strategis mulai dari Rest Area KM 88A Cipularang hingga Rest Area KM 725B di Surabaya.
Promo September
Lewat kerjasama dengan beragam pihak, seperti Voltron untuk pengoperasian SPKLU dan PLN untuk peningkatan daya listrik, Kalista memberikan kemudahan untuk pengguna EV. Salah satunya di kawasan perkantoran.
Selama September, terdapat promo #EverdaytoOffice. Bagi pengguna EV yang melakukan pengisian daya di charging station Voltron berlogo Kalista yang berlokasi di perkantoran, dapat melakukan klaim cashback sebesar Rp10.000 Voltron Point. Maksimal 4 kali klaim yang terdiri dari 2 kali untuk tipe mesin AC dengan minimum 20 kWh dan 2 kali untuk tipe mesin DC dengan minimum 40 kWh.
Kalista juga menawarkan peluang kemitraan bagi pemilik lahan lewat skema bagi hasil. Kalista menawarkan model revenyue sharing bagi pemiik lahan dengan lokasi strategis, lengkap dengan dukunga operasional. Pendekatan ini membuat SPKLU menjadi infrastruktur bersama yang mempercepat transisi energi bagi sektor industri.
“Prinsip kami, kolaborasi strategis demi menciptakan sinergi berkesinambungan,” ucap Albert. (STA/ODI)
Baca Juga:
KOLEKSI Rayakan Ulang Tahun ke-4, Komunitas EV yang Dorong Aksi Nyata untuk Lingkungan
Populix dan Forwot Bahas Tantangan EV Nasional, Infrastruktur dan Interoperabilitas Jadi Sorotan
Kemenperin Usung Konsep Green Mobility di Industri Otomotif, Apa Itu?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature