Ketika VinFast Auto Ltd. memasuki pasar otomotif global, banyak yang bertanya-tanya, "Bagaimana mungkin Vietnam bisa memproduksi mobil nasional?" Meskipun negara ini tidak dikenal dengan tradisi teknologi yang kuat, mereka berhasil memproduksi mobil dalam negeri yang sepenuhnya elektrik.

Dukungan dari VinGroup, konglomerat terbesar di Vietnam yang didirikan oleh Pham Nhat Vuong, sangat berperan dalam kesuksesan VinFast. Pham, yang merupakan taipan pertama di Vietnam dan menguasai berbagai bisnis, memiliki tekad untuk berkontribusi pada negaranya dan memajukan sektor manufaktur Vietnam. Ia bertekad membuktikan bahwa Vietnam mampu menghasilkan teknologi canggih untuk kendaraan masa depan seperti mobil dan motor listrik.

Konglomerat ini memiliki jaringan bisnis yang luas di dalam negeri, mencakup properti, pendidikan, rekreasi, perhotelan, kesehatan, perdagangan, dan lainnya. Saat kami diundang ke Vietnam untuk melihat pabrik VinFast di Haiphong, kami juga diperkenalkan dengan ranah properti yang dikembangkan oleh Vingroup, termasuk menginap di Vinpearl Resort Ha Long Bay milik grup tersebut.

Jangan heran jika Pham memiliki tekad seperti itu. Cita-cita itu bukan sekadar mimpi, pasalnya Ia memiliki sumber daya untuk mewujudkannya. Ia adalah orang terkaya di Vietnam, pemegang konglomerasi terbesar di Negeri Naga Biru itu. Dengan gurita bisnis yang Ia miliki, Pham berkomitmen untuk memajukan VinFast sebagai perusahaan mobil listrik tingkat dunia.

“Pasar mobil listrik akan terus tumbuh, sedangkan mobil-mobil yang digerakkan oleh bahan bakar fosil akan meredup. VinFast adalah misi, kehormatan dan masa depan VinGroup dan saya bertekad untuk memajukannya,” ungkap Pham saat kami temui di markas VinFast pekan lalu.

Pendapatan Vingroup

Vingroup merupakan konglomerat besar yang memberikan sumbangan signifikan bagi ekonomi Vietnam. Konglomerat ini menyumbang hampir 1,6 persen dari PDB Vietnam pada tahun 2023. Mereka mendominasi tiga sektor utama: industri teknologi, perdagangan dan jasa, serta kewirausahaan sosial.

Berdasarkan laporan perusahaan, real estate dan kendaraan listrik adalah kontributor utama pendapatan Vingroup sepanjang 2023, dengan total pendapatan lebih dari US$6,5 miliar. Pada kuartal pertama 2024, pendapatan konsolidasi grup mencapai US$855,7 juta dengan keuntungan bersih setelah pajak sebesar US$52,2 juta.

Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa sektor manufaktur adalah kontributor terbesar terhadap pertumbuhan bisnis grup, dengan pendapatan sebesar US$238,8 juta, meningkat 3,4 kali lipat dibandingkan periode yang sama di 2023. Oleh karena itu, Vingroup memfokuskan pengembangan sektor manufaktur, termasuk produksi mobil listrik dan sepeda motor listrik.

VinFast telah meningkatkan reputasi Vietnam sebagai negara industri otomotif baru di panggung internasional. Spesifik di ASEAN, VinFast kini berdampingan dengan Proton dari Malaysia sebagai mobil nasional.

Ms. Duong Thi Hoan, Deputy CEO Vingroup, menyatakan dalam sebuah jamuan makan malam bahwa VinFast telah menjadi kebanggaan nasional Vietnam dan telah meningkatkan reputasi negara di dunia. Pernyataan tersebut memang benar. Berkat VinFast, nama Vietnam semakin terkenal di kawasan ASEAN, termasuk di Indonesia, khususnya di kalangan penggemar otomotif.

Mengenai produksi mobil dengan mesin pembakaran dalam (ICE), Stuart Taylor, Deputy CEO Electric & Electronics Vingroup, mengungkapkan kepada Oto Media Group bahwa VinFast akan tetap fokus pada produksi kendaraan listrik. Sesuai dengan visi mereka untuk masa depan mobilitas. Tak cuma produksi mobil dan motor listrik, VinFast juga menghasilkan bus listrik dan bahkan berencana memperlebar dengan jenis EV lainnya. (EKA/TOM)

Baca juga: Laporan Eksklusif: Pabrik Mobil VinFast Dilengkapi lebih dari 1.400 Robot