Para pembalap di kelas MotoGP telah melewati hari pertama persiapan balap MotoGP Mandalika di Sirkuit Mandalika, Jumat (18/3/2022). Sesi free practice (latihan bebas) pertama dan kedua dilewati dengan cukup baik oleh para rider yang berhadapan dengan cuaca terik khas Nusa Tenggara Barat.

Rider tercepat di sesi FP1 adalah Pol Espargaro dari tim Repsol Honda yang mencatatkan waktu 1 menit 33,499 detik. Posisi kedua ditempati pembalap Red Bull KTM Miguel Oliveira dan posisi ketiga Marc Marquez juga dari tim Repsol Honda.

Sesi latihan bebas kedua memperlihatkan nama yang berbeda. Fabio Quartararo dari Monster Yamaha menempati posisi terdepan dengan catatan 1 menit 31,608 detik. Posisi kedua ditempati rekan satu tim Fabio, Franco Morbidelli dan posisi ketiga ditempati oleh pembalap Pramac Ducati Johann Zarco.

Hasil pada latihan bebas kedua ini seperti menjadi penanda kebangkitan tim Yamaha. Setelah kedua pembalap Yamaha merasa kesulitan di sesi pertama, Quartararo dan Morbidelli menemukan kecepatan yang diinginkan untuk menaklukkan sirkuit Mandalika.

"Pada permulaan sesi di pagi hari, saya merasa tidak begitu menemukan potensi motor karena lintasan yang sedikit basah. Ini membuat kami mencoba ban depan berkompon keras dan berakhir bencana. Rasanya seperti mengendarai saat sesi pramusim namun di sesi latihan kedua, motor berubah drastis. Kami langsung mencoba setting-an pada motor baru karena saya punya masalah elektronik. Setelah itu rasanya cukup baik dan motor masih memiliki potensi lebih cepat untuk ditingkatkan. Saya berharap finis di lima besar, namun menjadi yang tercepat tentu lebih baik," ucap Quartararo.

Enea Bastianini dari tim Gresini Racing MotoGP, pemenang putaran pertama Qatar GP, mengungkapkan situasinya di hari pertama. Enea diharapkan menjadi pembalap yang dapat menemukan kecepatan terbaik di Mandalika. Terutama untuk mempertahankan posisi klasemen saat ini. Enea bahkan sempat terjatuh saat sesi latihan bebas kedua, yang membuat peringkatnya turun ke posisi kelima.

Rider Ducati tersebut mengungkapkan dirinya merasa hasil di hari Jumat termasuk baik. Kondisi trek yang basah di pagi hari memberikan kesempatan pada dirinya untuk mencoba ban basah dan situasi yang terburuk saat balapan. Kondisi trek kemudian berubah di siang hari yang membuat Bastianini harus menyesuaikan diri dengan ban baru dan settingan baru.

Baca juga: Khusus MotoGP Mandalika, Johann Zarco, Alex Rins, sampai Jorge Martin Gunakan Helm Bernuansa Indonesia

"Saya merasa kami belum mencapai 100 persen dan harus berbuat sesuatu di hari Sabtu, juga berharap kondisi trek akan meningkat. Kami memilih ban berkompon medium dan soft untuk mencatatkan waktu tercepat. Kami harus mencoba ban berkompon keras tapi untuk saat ini kami bermain aman," ucap Bastianini.

Pol Espargaro mengungkapkan hal senada terhadap hasil di Jumat ini. Sempat menjadi yang tercepat di sesi pertama, Pol mengalami masalah dengan rem depan saat menggunakan ban berkompon soft. Ini membuat dirinya tidak bisa mencatatkan waktu lebih baik terutama di lima besar tercepat.

"Besok (Sabtu) menjadi hari baru dan berharap di pagi hari lintasan cukup kering sehingga bisa langsung masuk ke Q2 sesi kualifikasi. Saya merasa sudah memiliki kecepatan yang diinginkan," ucap Pol.

Rekan setimnya, Marc Marquez malah terjatuh di sesi latihan bebas kedua. Ini membuat juara dunia delapan kali itu berada di posisi ke-22. "Saya terjatuh di waktu yang seharusnya tidak terjatuh. Ini bisa terjadi saat berkendara untuk mencatatkan waktu tercepat," ucap Marc.

Marc merasa timnya harus menemukan ban yang paling sesuai untuk digunakan pada balapan. Ini adalah misi yang harus dilakukan tim Repsol Honda.

"Sebelum terjatuh semuanya berjalan baik tapi kami akan melihat situasi seperti apa besok. Saya tidak begitu gembira dengan hasil hari ini dan berharap cuaca panas hadir di pagi hari," kata Marc.

Ban Khusus untuk Mandalika

Michelin sebagai pemasok ban di MotoGP membawa ban khusus untuk trek terbaru di musim ini. Jack Miller dari Ducati Lenovo mengungkapkan ban yang diberikan Michelin adalah ban dengan teknologi tua.

"Kami menggunakannya di Grand Prix sangat lama. Banya itu baru, tapi itu teknologi yang lebih tua. Sepertinya mereka (Michelin) khawatir kondisi trek akhir pekan ini," ucap Miller.

Meski demikian Miller nampak menyukai ban baru tersebut. Menurutnya ada banyak stabilitas yang diberikan ban ini meski dirinya tidak begitu banyak melakukan putaran karena cuaca yang sangat panas.

"Ban kompon soft ini mungkin terlalu lunak untuk temperatur trek. Sangat panas di lintasan sehingga saya hanya melakukan 16 putaran karena setelah lap ke-10 saya mulai kepanasan," tambah Miller.

Casing ban Michelin direvisi dibandingkan dengan yang digunakan saat tes pramusim. Ini dilakukan untuk mengatasi kondisi lintasan sirkuit Mandalika yang melebih sirkuit Sepang di Malaysia dan sirkuit Buriram di Thailand.

Andrea Dovizioso dari tim RNF Yamaha mengungkapkan kondisi balapan akhir pekan ini tidak menentu. Dovi yang merupakan pembalap paling senior di grid mengungkap ban dapat memberikan cengkreman berbeda di tiap lap, terutama saat bersentuhan dengan permukaan aspal yang baru saja diperbaiki.

"Suhunya tidak bisa Anda bayangkan. Hari ini hampir tidak mungkin untuk dikendarai. Terlalu panas, lebih dari Malaysia. Ini sesuatu yang memengaruhi semua pembalap dalam segala hal, jadi kita lihat saja nanti hasilnya," ucap Dovi.

Hari pertama dari rangkaian Indonesian GP sepertinya berjalan lancar. Selain masalah fisik dan teknik di sirkuit baru, sebagian orang khawatir dengan aspal baru yang belum teruji. Pasalnya saat tes pramusim, hanya kelas MotoGP yang beraksi. Saat ini balapan hadir dari kelas Moto2, Moto3 dan Asian Talent Cup. Selain itu ada pertanyaan mengenai kondisi trek asli yang tidak diperbarui apakah kuat untuk aksi balapan di akhir pekan ini. (Sta/Tom)

Sumber foto: Team MotoGP

Baca juga: Wajah Gembira Pembalap MotoGP Disambut Jokowi di Istana