Aleix Espargaro Jadi Pembalap Pertama yang Gunakan Sistem Keselamatan MIPS di MotoGP, Apa Itu?

Aleix Espargaro Jadi Pembalap Pertama yang Gunakan Sistem Keselamatan MIPS di MotoGP, Apa Itu?


Federasi Sepeda Motor Internasional (FIM) dan Dorna Sport selalu memprioritaskan keselamatan untuk semua rider MotoGP. Salah satu upaya yang sudah dilakukan yaitu dengan menstandarkan helm di bawah FIM Racing Homologation Program (FRHP). Namun perkembangan teknologi pelindung kepala terus dilaksanakan. Tahun ini Aleix Espargaro memulai debutnya dengan helm Kabuto F17 Racing yang dilengkapi MIPS. Apa itu?

KEY TAKEAWAYS

  • MIPS sudah umum dipakai helm sepeda gunung, ski, climbing hingga off-road

    Dikembangkan sejak 1996 oleh para ahli neuroscientist dari Royal Institute of Technology dan ahli bedah saraf Hans von Holst serta Karolinska Institute di Stokholm, Swedia
  • MIPS (Multi-directional Impact Protection System) unggul dalam hal keselamatan berbasis helm. Pertama kali diterapkan untuk helm sepeda gunung, ski, climbing, off-road dan sekarang mulai dikembangkan untuk lintasan balap. Tahun ini perusahaan asal Stockholm, Swedia dengan bangga mengumumkan kalau Aleix Espargaró menjadi pembalap pertama di MotoGP yang menggunakan MIPS.

    Espargaro beralih dari KYT ke Kabuto setelah musim 2022. Merek helm asal Jepang yang dikenakan yakni F17 Racing dan sudah terpasang MIPS Integra TX baru. Teknologi inovatif ini mengintegrasikan lapisan gesekan rendah yang telah dipatenkan ke bantalan helm. Model andalan Kabuto dapat mengurangi benturan dan gaya rotasi agar kepala tidak mengalami cedera serius.

    MIPS technology

    “Saya sangat bangga menjadi pembalap MotoGP pertama yang menggunakan sistem keselamatan MIPS dengan helm Kabuto F17 Racing. Sejak saya menggunakan sistem ini, saya tidak melihat perbedaan kenyamanan helm, tapi saya pribadi merasa lebih aman berkendara di lintasan. Seperti yang Anda ketahui, teknologi ini sudah digunakan oleh pesepeda selama bertahun-tahun. Menurut pendapat saya, membawa MIPS ke dalam MotoGP dapat membantu menyoroti keamanan helm yang dibutuhkan,” kata Aleix Espargaró.

    Teknologi ini sudah dikembangkan sejak 1996 oleh para ahli neuroscientist dari Royal Institute of Technology dan ahli bedah saraf Hans von Holst serta Karolinska Institute di Stokholm, Swedia. Pengaplikasiannya bisa membantu mengurangi rotasi yang dialami otak saat terjadi benturan di kepala.

    Baca Juga: Kenali Ragam Jenis Helm dan Kegunaannya, Mana Favorit Anda?

    Sebenarnya MIPS merupakan sebuah sistem lapisan plastik tebal yang diletakkan di dalam helm antara EPS dan crown pad. Bisa bergerak (beberapa milimeter) dalam helm. Fungsinya untuk memecah dan menyebarkan tekanan tumbukan kinetik saat benturan terjadi keseluruh bagian inner dan outer shell helm. Teknologinya meniru sistem proteksi cangkang kepala manusia yang melindungi otak.

    Aleix Espargaro

    Dalam kasus kecelakaan tertentu, kepala bisa mengalami gerakan memutar dan berhenti seketika akibat dari dampak benturan. Efeknya dapat menyebabkan otak mengalami tekanan yang sangat tinggi. Peregangan jaringan yang disebabkan pergerakan demikian bisa menyebabkan cedera otak.

    MIPS akan mencegahnya dengan memungkinkan kepala bergeser sendiri dalam helm saat kondisi kritis impact terjadi persekian milidetik. Pergeseran yang berlangsung saat waktu kritis tersebut membantu mengurangi tekanan pada otak di dalam tengkorak, dan secara signifikan bisa mengurangi risiko cedera otak traumatis.

    “Pada dasarnya, kelas MotoGP mendorong semua orang dan semua yang terlibat menjadi bagian dari alasan kami. Sebagai platform global sistem keselamatan, MIPS dan Aleix sepenuhnya sejalan dengan misi kami untuk memimpin dunia menuju helm yang lebih aman. Ke depannya sistem keamanan MIPS tidak hanya tersedia untuk Kabuto saja. Bakal lebih banyak produsen helm lain yang gunakan teknologi ini,” kata Max Strandwitz, CEO MIPS.

    Saat ini, MIPS telah bermitra dengan lebih dari 150 produsen helm. Sejak awal, sistem keselamatan ini telah disertakan di lebih dari 1.000 model helm di seluruh dunia. (BGX/ODI)

     

    Sumber: Ride Apart, Bennetts, Motorcycle

    Baca Juga: Yamaha Kembali Tunjuk Valentino Rossi Jadi Brand Ambassador

    GIIAS 2023

    Anda mungkin juga tertarik

    • Yang Akan Datang

    Video Motor Terbaru di Oto

    Oto
    Tonton Video Motor

    Artikel Motor dari Zigwheels

    • Motovaganza
    • Tips
    • Review
    • Artikel Feature
    • Unik, Yamaha YTX125 Punya 4 Suspensi Belakang!
      Unik, Yamaha YTX125 Punya 4 Suspensi Belakang!
      Anjar Leksana, Today
    • Indikasi Motor Listrik Kawasaki Ninja e-1 akan Masuk Indonesia
      Indikasi Motor Listrik Kawasaki Ninja e-1 akan Masuk Indonesia
      Anjar Leksana, 25 Sep, 2023
    • Menimbang Kans Yamaha Lexi Pakai Mesin 155 cc Seperti Nmax
      Menimbang Kans Yamaha Lexi Pakai Mesin 155 cc Seperti Nmax
      Anjar Leksana, 21 Sep, 2023
    • KNKT dan Kemenhub Menyimpulkan Perlu Edukasi Perawatan Rangka eSAF
      KNKT dan Kemenhub Menyimpulkan Perlu Edukasi Perawatan Rangka eSAF
      Setyo Adi, 18 Sep, 2023
    • Tiga Opsi Skuter Matik Murah dengan Bujet Setara Honda Beat
      Tiga Opsi Skuter Matik Murah dengan Bujet Setara Honda Beat
      Anjar Leksana, 12 Sep, 2023
    • Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
      Mau Beli Motor Seken, Begini Cara Mengecek Kondisinya
      Anjar Leksana, 06 Jun, 2023
    • 8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
      8 Komponen Motor yang Wajib Diperiksa setelah Dipakai Mudik
      Bangkit Jaya Putra, 03 Mei, 2023
    • Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
      Penting Diketahui saat Pilih Jas Hujan, Jangan Sampai Membahayakan!
      Zenuar Istanto, 26 Okt, 2022
    • Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
      Cara Merawat Bagian Motor Berwarna Doff Supaya Selalu Terlihat Resik
      Zenuar Istanto, 03 Okt, 2022
    • Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
      Jangan Lupakan Beberapa Hal Ini saat Touring Motor Berkelompok
      Zenuar Istanto, 16 Sep, 2022
    • Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
      Vespa LX125 i-get Batik: Layak Dikoleksi
      Bangkit Jaya Putra, 27 Mar, 2023
    • First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
      First Ride Yamaha Grand Filano: Desain Classy Bikin Jatuh Hati
      Setyo Adi, 02 Mar, 2023
    • First Ride Yamaha Xmax Connected: Makin Enak Buat Touring!
      First Ride Yamaha Xmax Connected: Makin Enak Buat Touring!
      Zenuar Istanto, 29 Des, 2022
    • First Ride Aprilia Tuareg 660: Bikin Standar Baru Motor Tualang Kelas Menengah
      First Ride Aprilia Tuareg 660: Bikin Standar Baru Motor Tualang Kelas Menengah
      Bangkit Jaya Putra, 23 Des, 2022
    • First Ride Yamaha E01: Ini Baru Motor Listrik yang Proper!
      First Ride Yamaha E01: Ini Baru Motor Listrik yang Proper!
      Bangkit Jaya Putra, 27 Okt, 2022
    • 11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
      11 Istilah yang Akrab di Kalangan Bikers Sejati
      Bangkit Jaya Putra, 28 Jun, 2022
    • Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
      Perjalanan Yamaha R15, Transformasi Revolusioner hingga Menjadi Motor Sport Mutakhir
      Zenuar Istanto, 22 Mar, 2022
    • Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
      Sejarah Perkembangan Honda Vario, dari 110 cc hingga 160 cc
      Zenuar Istanto, 08 Mar, 2022
    • Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
      Kawasaki Ninja 250SL vs Suzuki Gixxer SF 250, Adu Sporty Fairing Silinder Tunggal
      Bangkit Jaya Putra, 15 Nov, 2021
    • Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
      Suzuki Nex II Elegant vs Yamaha Gear 125 S Version, Mana yang Pantas Jadi Incaran?
      Zenuar Istanto, 26 Agu, 2021