Suzuki Fronx Sukses Besar di Jepang, Ini Strategi yang Dipakai!

Suzuki kembali mencatat prestasi di pasar domestik Jepang lewat kehadiran Suzuki Fronx. Small SUV yang mulai dipasarkan sejak Oktober 2024 ini langsung mencuri perhatian publik dan berhasil menarik minat pembeli dari berbagai kalangan. Menariknya, Fronx justru sukses di pasar yang sangat kompetitif, berkat strategi pemasaran cerdas yang menarget dua kelompok konsumen sekaligus: generasi muda dan keluarga lansia.

Menurut Masahiro Kotani, Wakil Kepala Suzuki Arena, Suzuki Motor Sales Hamamatsu Co., Ltd., sekitar 44 persen penjualan Fronx berasal dari konsumen berusia di bawah 30 tahun, sementara total 70 persen pembelinya adalah laki-laki.

“Meski di Jepang populasi lansia cukup tinggi, Suzuki Fronx justru berhasil mencuri perhatian generasi muda,” ungkap Kotani di diler Suzuki Arena Hamamatsu, Prefektur Shizuoka, Jepang.

Kesuksesan Fronx di pasar Jepang tak lepas dari strategi Suzuki yang menarget dua kelompok konsumen dengan kebutuhan berbeda.

Pertama, Suzuki menyasar pengguna kei car yang ingin naik kelas (upgrade) ke mobil non-kei car. Kei car merupakan kategori kendaraan kecil di Jepang dengan batasan dimensi dan mesin 660 cc, dirancang untuk efisiensi di kawasan padat penduduk.

“Banyak pengguna single yang ingin beralih ke mobil lebih besar dengan desain modern dan fitur lebih lengkap. Suzuki Fronx menjadi pilihan menarik karena tampil stylish sekaligus dibekali teknologi canggih,” ujar Kotani.

Sementara itu, strategi kedua difokuskan pada keluarga lansia yang sudah tidak memerlukan kendaraan besar. Setelah anak-anak mereka dewasa, orang tua di Jepang cenderung beralih ke mobil yang lebih ringkas namun tetap nyaman dan modern.

“Biasanya setelah anak bekerja atau berkeluarga, orang tua tak lagi butuh MPV besar. Suzuki Fronx hadir sebagai pilihan compact SUV yang ideal, praktis, dan berteknologi maju,” Kotani memungkasi.

Spesifikasi Suzuki Fronx Versi Jepang

Suzuki Fronx di Jepang menggunakan mesin K15C 1.500 cc 4-silinder dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Mesin ini menghasilkan tenaga 104 hp dan torsi 138 Nm, sama seperti versi yang dijual oleh Suzuki Indonesia.

Dari sisi harga, Fronx dipasarkan mulai 2,6 juta yen (sekitar Rp280 jutaan) hingga 2,9 juta yen (sekitar Rp313 jutaan), menjadikannya small SUV terjangkau dengan fitur lengkap dan efisiensi tinggi.

Perbedaan Suzuki Fronx JDM

Terdapat pula sejumlah perbedaan antara versi Japan Domestic Market (JDM) dan versi Indonesia. Misalnya, Fronx JDM tidak memiliki roof rail, memakai PCD roda 5x114,3, serta memiliki emblem Hybrid di sisi kanan.

Masuk ke interior, keduanya hampir identik. Namun Fronx JDM sudah dibekali Electric Parking Brake (EPB) dengan Auto Hold serta seat heater untuk musim dingin, sedangkan versi Indonesia masih menggunakan rem tangan mekanis.

Selain itu, Fronx di Jepang menawarkan pilihan All Grip (All Wheel Drive/AWD) dan Front Wheel Drive (FWD), menjadikannya lebih adaptif terhadap kondisi jalan dan cuaca di Jepang. (BGX/TOM)

Baca juga:

Daihatsu Rocky e‑Smart Hybrid: Penjelasan Teknis Langsung dari Markas Daihatsu di Osaka

Suzuki Perkenalkan Fronx Flex Fuel di JMS 2025