Suzuki Fronx Flex Fuel Siap Tampil di JMS 2025, Saat Indonesia Ribut Soal Etanol

Japan Mobility Show (JMS) 2025 digelar akhir bulan ini. Salah satu model yang siap mencuri perhatian di booth Suzuki ialah Fronx Flex Fuel Concept (FFV). Ia merupakan Fronx yang bisa meminum BBM campuran etanol. Model ini menjadi langkah penting pabrikan asal Hamamatsu dalam mengakselerasi upaya menuju netralitas karbon. Yakni lewat pendekatan penggunaan sumber energi ramah lingkungan. Kemudian perusahaan bakal memajang mobil berbasis Compressed Biomethane Gas (CBG), hingga kendaraan listrik baterai (BEV).

Tren Kendaraan Etanol Sudah Lama 

Belakangan ini khalayak banyak meributkan pencampuran etanol ke dalam bensin Pertamina sebanyak 3,5 persen. Blending ini ditengarai bisa merugikan karena sifat BBM menjadi higroskopis (mudah menyerap uap air). Terlepas dari isu bergulir, sejumlah pabrikan seperti Toyota Indonesia (TMMIN) sudah memiliki kemampuan untuk memproduksi FFV. Mereka sanggup mengoptimalkan penggunaan etanol E85 bahkan E100. Namun produk hanya untuk ekspor ke mancanegara seperti Amerika Latin. Bahkan mereka sempat memamerkan Kijang Innova Zenix Hybrid Flex Fuel Vehicle di GIIAS 2024 sebagai unjuk gigi.

Fronx Kemungkinan Pakai Mesin 1,2 Liter

Nah, hal itu juga dilakukan Suzuki dalam menukangi Fronx varian FFV. Ia digadang tampil dengan kemampuan menenggak campuran etanol hingga 85 persen (E85). Sumber tenaganya diyakini menggunakan versi modifikasi dari mesin 1,2 liter bensin naturally aspirated. Serupa dari jantung pacu Wagon R flex fuel. Meski begitu, Suzuki Jepang belum membuka detail spesifikasi maupun output daya. Tapi setidaknya langkah ini mempertegas keseriusan mereka mengembangkan teknologi ramah lingkungan. Tanpa harus meninggalkan mesin pembakaran internal. 

Saat Anda melihat gambar itu. Suzuki seperti tak melakukan ubahan besar di bagian desain eksterior Fronx flex fuel. Siluet tetap sama seperti versi standar—dengan garis bodi tegas dan tampilan crossover modern. Satu-satunya pembeda justru datang dalam bentuk stiker bertuliskan “Flex Fuel” di bagian pintu. Nantinya, versi produksi diperkirakan akan menggunakan emblem khusus di pintu belakang. Sejalan bersama pemakaian emblem varian mild-hybrid dan full-hybrid di kendaraan lain Suzuki.

Banyak Model Menarik di Booth Suzuki JMS 2025

Lalu selain Fronx varian flex fuel, booth Suzuki di JMS 2025 siap diisi berbagai model menarik. Sebut saja e-Vitara yang dikabarkan menjadi SUV listrik global terbaru, X-Bee facelift, hingga Jimny Nomade, versi lima tempat duduk hasil produksi India. Tak ketinggalan juga konsep Vision e-Sky BEV dan e-Every, untuk mewakili arah masa depan mobilitas Suzuki di segmen niaga ringan. Bahkan Suzuki Victoris, yang baru meluncur di India ikut tampil dalam versi berbahan bakar CBG dan CNG. Semua itu melengkapi peta produk ramah lingkungan perusahaan secara menyeluruh.

Melalui kedatangan Fronx flex fuel di JMS 2025. Suzuki seolah ingin menegaskan bahwa transisi menuju kendaraan hijau tak harus langsung beralih ke listrik (EV) secara penuh. Ada banyak jalan menuju efisiensi emisi. Mereka ingin menunjukkan masih ada bahan bakar fleksibel sebagai jembatan realistis antara teknologi masa kini dan masa depan mobilitas lebih bersih.

“Kami menawarkan teknologi ramah lingkungan yang memanfaatkan bahan bakar etanol sebagai salah satu inisiatif multi-jalur Suzuki guna mencapai netralitas karbon. Langkah ini bertujuan untuk memperluas opsi pencapaian netralitas karbon di setiap wilayah pelanggan,” tulis Suzuki Motor Corporation dalam rilis resmi perusahaan. (ALX/TOM)

Baca juga:

Nama Geely Tertera di Aletra L8 EV, Ini Alasan dan Hubungannya

Alpine Style Debut di IMX 2025, Bikin Jimny JB74 Tampil Lebih Menarik