Presiden Jokowi ke Batang Naik Genesis G80 dan Bahas Ekosistem Industri Mobil Listrik

Presiden Joko Widodo berkunjunga ke Provinsi Jawa Tengah, Rabu (8/6/2022) untuk melihat Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Kabupaten Batang. Kunjungan ini juga dimanfaatkan presiden dan rombongan untuk menggunakan kendaraan listrik Hyundai Genesis yang akan digunakan pada ajang KTT G20 di Bali mendatang.

Presiden dan rombongan, termasuk Ibu Iriana, menggunakan mobil listrik tersebut di gerbang tol Gringsing setelah sebelumnya mendarat di Pangkalan Udara Utama TNI AD Ahmad Yani.

“Tadi saya nyoba mobil listriknya Genesis dari Hyundai. Saya kira halus, engga ada suaranya,” ucap Presiden Jokowi dalam keterangannya di kawasaan proyek KCC Glass di KITB.

Genesis G80 adalah sedan listrik premium dari Genesis, merek premium keluaran Hyundai. Sedan ini menggunakan baterai lithium-ion berkapasitas 87,2 kWh dengan daya 272 kW atau setara 200 tk dan torsi sebesar 700 Nm. Tenaga tersebut disalurkan keempat roda dengan teknologi e-AWD.

Tenaga tersebut bisa disalurkan ke masing-masing motor listrik sebesar 185 ps. Total tenaga mobil ini menjadi sekitar 370 ps. Soal akselerasinya dari diam ke 100 km per jam hanya butuh waktu 4,9 detik saja.

Jarak tempuhnya juga cukup jauh. Genesis G80 mampu menempuh jarak 427 kilometer. Kemampuan ini juga ditopang dari kehadiran panel surya di bagian atap yang mengisi daya baterai voltase tinggi dan rendah sehingga menambah jarak tempuh kendaraan.

Dimensi sedan premium ini cukup bongosor. Ukuran panjangnya sekitar 5 meter, lebar 1,92 meter dan tinggi 1,47 meter. Belum ada harga resmi dari Genesis G80, juga rencana Hyundai untuk menawarkannya di Indonesia secara resmi. Namun dari informasi Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Jakarta, sedan premium ini dipasarkan dengan nilai jual Rp630 juta.

Kembali soal kunjungan Presiden Jokowi. Menurutnya, kendaraan listrik adalah bagian dari upaya pemerintah yang ingin membangun sebuah ekosistem yang mencakup hulu sampai ke hilir.

"Mulai dari penambangan nikel, kemudian smelternya, refinery-nya, kemudian pembangunan industri katoda dan prekursornya, kemudian masuk ke litium baterai, EV baterainya, baterai listriknya, kemudian mobilnya. Setelah mobilnya juga masih ada lagi tambahan, yaitu recycle baterai listriknya sehingga ini betul-betul dari hulu ke hilir semuanya dalam sebuah ekosistem besar yang ingin kita kerjakan," ucap Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga meyakini harga kendaraan listrik akan semakin terjangkau nantinya. Ini seiring denganberkembangnya teknologi, termasuk pengembangan industri dari hulu ke hilir di Indonesia.

"Untuk pertama seperti itu karena memang harga hampir 50 persen harga dari mobil itu memang cost-nya ada di baterainya sehingga kalau nanti ketemu teknologi terbaru, harga baterainya akan makin murah, makin murah, makin murah. Apalagi dibangun di Indonesia, di tempat di mana nikelnya itu ada, kobaltnya ada, sehingga semuanya dikerjakan dari hulu sampai hilir itu akan bisa menekan cost yang paling murah sehingga kompetitif. Saya kira ini masalah teknologi saja," ucap Presiden Jokowi.

Soal kunjungannya ke KITB di Batang, Jokowi melihat progres kontruksi kawasan yang nantinya akan menjadi puat berbagai industri seperti pabrik kaca, pabrik pipa, hingga pabrik baterai listrik. Presiden yakni kehadiran berbagai industri raksasa di KITB akan membawa dampak baik bagi penyediaan lapangan pekerjaan. Selain itu pendapatan negara juga akan turut bertambah baik berupa pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai dan pendapatan negara bukan pajak.

"Memang ini industri-industri raksasa yang di sini sehingga yang paling penting ini adalah bisa membuka lapangan pekerjaan yang sangat besar. Juga yang berkaitan dengan neraca perdagangan kita akan menjadi baik karena ini hampir semuanya orientasinya adalah untuk ekspor. Model-model bisnis seperti inilah yang ingin kita bangun, tidak hanya di Jawa Tengah tapi juga nanti di Jawa Barat dan di provinsi-provinsi yang lain. Saya kira ini sebuah contoh baik," ucap Presiden Jokowi. (STA/RS)

Baca juga: Ikut Les Bahasa Inggris Seharga Rp 17,5 Juta Dapat Mobil Listrik K-EVCBU, Seperti Apa Mobilnya?

Sumber foto: Sekertariat Presiden Republik Indonesia