Penjualan Belum Optimal Akibat Covid-19, Toyota Indonesia Tetap Optimis
Tak mau berpangku tangan menghadapi situasi pandemi Covid-19. Toyota Astra Motor terus melakukan pendekatan baru demi mempertahankan posisi sebagai market leader di otomotif nasional. Sekarang semuanya ke arah serbadigital marketing. Akibatnya, dari Juni sampai Agustus 2020 market share mereka terungkit 31,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Dan mereka senantiasa optimis dalam menghadapi tantangan berat.
Menyoal raihan pemasaran secara retail. Penjualan paling terdampak pada April dan Mei lantaran merebaknya Covid-19. Belum lagi sejumlah diler harus berhenti sementara demi mencegah penyebaran virus. “Penjualan Toyota sendiri hanya turun 6.700 unit. Namun, seiring berjalannya waktu, sedikit recover, kami melihat sudah mengarah ke angka 30 ribuan mobil untuk industri dan Toyota di atas 13 ribu unit," ujar Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director Toyota Astra Motor dalam Workshop Wartawan Industri 2020.
Untuk komposisi segmen penjualan. Anton mengungkap, produk SUV dan MPV masih meningkat walau masa pandemi. Rush serta Fortuner masih berada di posisi pertama di market share. Rata-rata penjualan dua produk itu mencapai 3.600 unit saban bulan, periode Januari – Agustus. Atau 37,5 persen dari pangsa pasar. Sedangkan Kijang Innova juga Avanza, menjadi dua produk yang senantiasa digemari konsumen. “Kami melihat dari tahun ke tahun. SUV ini meningkat terus walaupun kami melihat, MPV tetap menjadi segmen penting. Prosentasinya kira-kira 60 persen dari segmen MPV. Lalu 25 persen dari SUV. Terima kasih atas dukungan konsumen," tegas dia, seperti dilansir Liputan6.
Baca juga: TMMIN Alokasikan Toyota Kijang Innova Ambulans dan Faceshield ke Pemkab Bekasi
Digital Marketing
Pandemi Covid-19 mengubah paradigma pemasaran otomotif nasional. Yang dahulu hanya mengandalkan penjualan dari diler (off-line) kini mulai beralih ke sistem daring. Sejumlah Agen Pemegang Merek memahami ini. Sebelum adanya wabah virus, digital marketing kerap dijadikan sebagai pengisi strategi saja. Kini kondisi berubah dan berbalik jadi sarana utama dalam menjajakan mobil di Tanah Air. Apalagi saat PSBB, banyak diler harus tutup mengikuti protokol kesehatan.
“Banyak sekali fenomena menarik soal digital marketing. Sejak beberapa tahun terakhir memang masyarkat gencar untuk mencari informasi mobil baru. Namun adanya pandemi Covid-19 tren naik sekali. Contoh, dulu chatbot (layanan obrolan berbasis komputer) sekitar 20 hingga 30 konsumen sebulan. Sekarang bisa menangani calon konsumen 60 ribuan sebulan,” imbuhnya.
Implementasi langkah daring itu. Pada Juli tahun ini, mereka gencar melakukan virtual ekspo. Dan hasilnya diklaim lebih baik dari pada harus memajang mobil gres di mal-mal. Anton memaparkan, jumlah pemesanan unit bisa sampai 250 SPK selama dua hari. Bahkan Agustus 2020 mereka kerja bareng Google menggelar acara serupa. Tembus 600 SPK. Lalu contoh lain, Toyota Corolla Cross 400 unit pemesanan setelah peluncurkan sebulan. Padahal target 200 unit saban bulan.
“Dalam sebulan penjualan TAM mencapai 11 ribuan (retail) dan ini jujur ada pola yang berubah. Digitalisasi menjadi kunci atau marketing tools (perangkat pemasaran) yang bisa dikembangkan. Jadi program digital yang rencanannya untuk beberapa tahun mendatang, kini dimajukan, langsung diterapkan. Tapi tantangannya selain pelemahan ekonomi. Sekarang lembaga leasing atau pembiayaan kendaraan semakin berhati-hati dalam mengeluarkan peminjaman agar mengurangi rasio kredit macet,” Anton menjelaskan.
Menukil data Gaikindo, dari Januari hingga Agustus 2020 hanya terbukukan penjualan retail 360 ribuan unit saja. Padahal hingga tahun fiskal 2020 dipatok target nasional 600 ribu unit. Lantas Kementerian Perindustrian mengusulkan relaksasi pajak pembelian mobil baru sebesar 0 persen. Atau pemangkasan pajak kendaraan bermotor (PKB). Menurut asosiasi ini, potensi pengembangan industri otomotif di Tanah Air juga besar. "Untuk mencapai 600 ribu unit rasanya tidak (tercapai, Red). Kami melihat bulan per bulan mungkin di bawah 600 ribu unit. Bayangan kami, pasarnya mudah-mudahan tidak terlalu jauh dari 600 ribu unit. Jadi sekitar 550 ribu ke atas itu harapannya,” tutup petinggi Toyota itu. (Alx/Tom)
Sumber Tambahan: Liputan6
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian