Mencoba BAIC BJ40 City Hunter Edition di Negara Asalnya

Setelah memperkenalkan dua model perdana beberapa waktu lalu. BAIC Indonesia juga sempat memberikan bocoran tentang beberapa lineup yang akan segera dibawa ke Indonesia. Pihak perusahaan mengungkapkan hal ini ketika Group Editor In Chief & Publisher Southeast Asia, Munawar Chalil, berkunjung ke kantor pusat mereka di Beijing. Kami bahkan berkesempatan melihat dan mencoba beberapa model baru BAIC dalam berbagai kondisi jalan.

Model yang kami coba adalah BJ40 City Hunter Edition. Merupakan varian puncak dari BJ40 Plus yang telah diperkenalkan oleh BAIC Indonesia. BJ40 City Hunter Edition dirancang dengan struktur sasis ladder frame yang sama dengan BJ40 Plus, namun menampilkan desain yang lebih modern dengan bentuk boxy yang khas. Dari segi dimensi, ia memiliki panjang 4.790 mm, lebar 1.940 mm, dan tinggi 1.929 mm, yang berarti lebih panjang dari versi BJ40 Plus.

BJ40 City Hunter Edition dan Plus, keduanya memiliki konfigurasi lima pintu dengan kapasitas lima penumpang serta dukungan mesin yang identik. Kami mendapat kesempatan untuk melakukan uji coba singkat di fasilitas BAIC di Beijing, melalui berbagai jalur tes. Kendaraan ini dilengkapi dengan mesin turbo empat silinder berkapasitas 2.0 liter yang dipadukan dengan transmisi otomatis delapan percepatan. Performa BJ40 City Hunter Edition terbukti lebih unggul dibandingkan BJ40 Plus.

Meskipun tarikan awal tenaganya tidak sebrutal yang diharapkan, saat mencapai putaran tinggi, performanya menjadi cukup mengesankan. Secara teoritis, kendaraan ini dapat menghasilkan 243 tenaga kuda dengan torsi puncak mencapai 395 Nm. Kami memberikan pujian khusus untuk sistem kemudi yang responsif terhadap perintah pengemudi. Selama pengujian zig-zag, kendaraan ini cukup mudah untuk dikendalikan meskipun memiliki bobot yang mencapai 2.130 kg.

Baca Juga: Impresi BAIC BJ40 Plus, Sensasi ala Jeep Wrangler yang Lebih Terjangkau

Stabilitas sistem suspensinya juga berperan penting dalam pengendalian yang dinamis, seperti manuver dan zigzag. Saat pengujian pengereman ABS, sistem rem BJ40 City Hunter merespon dengan baik terhadap hard braking dari pengemudi. Dari kemampuannya di jalanan aspal, BJ40 City Hunter terasa memadai. Ditambah lagi dengan posisi duduk yang dominan dan radius putar yang tidak terlalu besar untuk ukuran SUV.

Namun ketika pengujian off-road, tantangan yang diberikan masih tergolong mudah. Seperti melintasi genangan air setinggi pelek dan jalanan miring dengan sudut maksimal 30 derajat. Semua pengujian tersebut dapat dilewati dengan lancar, menunjukkan bahwa fitur off-road berfungsi dengan baik. Kendaraan ini dilengkapi dengan spesifikasi off-road dan sistem 4x4 part time yang bisa diaktifkan melalui transfer case elektrik.

Bahkan pada model BJ40 Plus, pengalihan ke mode 4H bisa dilakukan saat kecepatan maksimum 20 km/jam, memudahkan pengemudi ketika melintasi jalur ekstrem. Selain itu, kendaraan ini juga telah dilengkapi dengan differential lock yang mendukung penjelajahan di medan yang lebih menantang. Kami berharap, jika BJ40 City Hunter dipasarkan di Indonesia, akan ada dukungan mesin yang lebih bertenaga untuk memenuhi kebutuhan kendaraan dengan ukuran besar.

Mesin diesel 3.0-liter atau mesin bensin turbo 2.5-liter mungkin sudah memadai untuk BJ40 City Hunter menjelajahi berbagai medan. Namun, apa yang ditawarkan di dalam kabin BJ40 City Hunter membuat kami ingin menghabiskan waktu lebih lama di dalamnya. Dasbornya memiliki desain modern dan menarik dengan layar besar full digital berfungsi sebagai pusat hiburan dan cluster meter di belakang kemudi.

Sebagian besar fitur sudah diatur secara digital dan terasa jauh dari kesan konvensional. Seluruh jok telah dilapisi dengan material kulit two-tone untuk meningkatkan kesan mewah di dalam kabin. Secara keseluruhan, kualitas desain dan konstruksi yang ditawarkan oleh BAIC BJ40 City Hunter ini sangat baik dan cukup menarik bagi konsumen urban masa kini. (NDO/ODI)

Baca Juga: Berkunjung ke Markas BAIC di Beijing, Jumpa Model BJ30 yang Berpeluang Dipasarkan di Indonesia