Kenaikan Harga LCGC Disebut Sudah Mempertimbangkan Daya Beli Masyarakat
Rencana pemerintah untuk menaikkan harga kendaraan low cost green car (LCGC) sepertinya tinggal menunggu waktu. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengungkapkan, segmen yang juga disebut Kendaraan Bermotor Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) ini masih memiliki potensi dan kenaikan harga ini sudah dipertimbangkan menyesuaikan daya beli masyarakat.
KEY TAKEAWAYS
Berapa kenaikan harga untuk LCGC pada 2023?
Akan ada kenaikan harga batas atas sebesar 5 persenMenteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita dikatakan telah menyetujui dan mengumumkan kenaikan harga. Kemenperin mengungkapkan ceiling price (harga batas atas) LCGC sebesar 5 persen.
"Hitung-hitungan tersebut telah dikaji dengan mempertimbangkan daya beli masyarakat secara komprehensif dan telah mendapatkan perkenan persetujuan Menteri untuk menaikkan ceiling prize sebesar 5 persen," ucap Dodiet Prasetyo, Koordinator Fungsi Industri Alat Transportasi Darat, Direktorat Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, seperti dikutip Antaranews.com, Sabtu (4/3/2023).
Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 Pasar 4 ayat 1, besaran harga jual paling tinggi segmen KBH2 adalah Rp135 juta. Besaran ini belum termasuk berbagai tambahan faktor seperti pajak daerah, Bea Balik Nama dan Pajak Kendaraan Bermotor. Jika menggunakan perhitungan kenaikan batas atas 5 persen maka didapatkan angka Rp6,75 juta. Ini artinya, harga jual tertinggi menjadi Rp141,75 juta.
Baca juga: Daftar Harga Low MPV Terbaru, Xpander dan Ertiga Ada Kenaikan
Lebih lanjut diungkap Dodiet, untuk segmen KBH2 atau LCGC pajak akan tetap sebesar 3 persen. Besaran kenaikan ini tentu akan dikembalikan ke masing-masing perusahaan, sehingga perkiraan tidak semua akan emmaksimalkan plafon pemakaian harga tersebut.
Beberapa pertimbangan untuk menaikkan harga ini, antara lain adanya perubahan kondisi atau indikator ekonomi seperti harga bahan baku pembentuk mobil misalnya logam, dan karet. Ada juga ongkos logistik dan biaya lainnya termasuk pertimbangan kondisi perekonomian akibat inflasi.
Dodiet menilai, kebijakan ini tidak akan mempengaruhi penjualan secara signifikan. Segmen LCGC dipandang masih memiliki prospek terlebih dengan adanya investasi baru yang datang ke Indonesia.
"Prediksi kami bahwa produksi kendaraan KBH2 tetap akan meningkat, mengingat akan terdapat refreshment full model change kendaraan KBH2 yang dapat meningkatkan keberterimaannya oleh masyarakat," ucap Dodiet.
Pemerintah juga secara terbuka, tetap mendorong LCGC untuk menjadi segmen yang mendorong efisiensi bahan bakar dalam teknologi kendaraan. Ini dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pada impor bahan bakar minyak.
Dari data Gaikindo tahun lalu, segmen LCGC mencatatkan angka penjualan sebesar 186.649 unit. Segmen ini memiliki pangsa pasar sebesar 18 persen. Model terlaris di segmen ini diraih oleh Daihatsu Sigra dengan perolehan 51.427 unit dan disusul Honda Brio Satya di angka 46.804 unit.
Berdasarkan catatan Oto.com, harga LCGC termurah saat ini ada di kisaran Rp115 jutaan. Jika ditambahkan batas maksimal kenaikan harga ini artinya, segmen LCGC akan dibanderol mulai Rp121 jutaan.
Sumber: Antaranews
(STA/TOM)
Baca juga: Beli Mobil Bekas Lewat Bursa OTO.com, Ini 3 Benefit yang Ditawarkan
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian