Efek BBM Langka, Amankah Nissan e-Power Pakai Bensin Kualitas Buruk?
Anjuran gunakan bahan bakar minimal RON 92 buat Nissan e-Power
Teknologi e-POWER dari Nissan menjadi salah satu inovasi menarik di dunia elektrifikasi kendaraan. Sistem ini mengandalkan mesin bensin untuk menghasilkan listrik yang kemudian disalurkan ke motor listrik penggerak roda. Namun, muncul pertanyaan di kalangan pengguna: bagaimana jika bahan bakar yang digunakan tidak sesuai standar yang direkomendasikan pabrikan?
KEY TAKEAWAYS
Apakah Nissan e-POWER bisa pakai bensin RON 90?
Secara teknis bisa, tetapi tidak disarankan. Bensin RON rendah dapat menurunkan efisiensi sistem e-POWER dan mempercepat penumpukan karbon pada mesin generator.Apa bahan bakar terbaik untuk Nissan X-Trail e-POWER?
Gunakan bensin beroktan minimal RON 92 seperti Pertamax atau setara. Bensin berkualitas membantu menjaga performa, efisiensi, dan keawetan komponen sistem e-POWER.Beberapa waktu terakhir, pasokan BBM swasta berkualitas tinggi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Jakarta dan sekitarnya, mulai langka. Kondisi ini membuat pengemudi terpaksa beralih ke produk BUMN yang kualitasnya kini juga banyak dipertanyakan. Dalam jangka panjang, hal tersebut dikhawatirkan bisa berdampak pada kesehatan mesin.
Menanggapi hal ini, Bima Aristantyo, Head of Sales and Product Planning PT Nissan Motor Distribution Indonesia (NMDI), menjelaskan cara kerja sistem e-Power, termasuk potensi dampaknya jika terus menggunakan bahan bakar dengan oktan rendah.
"Kalau untuk sistemnya X-Trail e-Power, ya kita sudah ada sistem namanya EGR (Exhaust Gas Recirculation), yang bisa membersihkan jalur buangnya sendiri. Cuma penggunaan bensin yang lebih rendah dalam jangka waktu lama itu kita belum ada datanya efeknya sampai bagaimana," ujar Bima, di sela media test drive X-Trail e-Power e-4orce di Lembang, (21/10/2025).
Ia menambahkan, sejauh ini belum ada riset jangka panjang yang membuktikan dampak signifikan terhadap performa sistem e-POWER akibat pemakaian bahan bakar berkualitas buruk. Meski begitu, kualitas bensin tetap berpengaruh terhadap efisiensi bahan bakar dan interval perawatan mesin.
"Kemungkinan besar interval servis bisa berubah, karena kualitas bahan bakar memengaruhi konsumsi dan pembakaran," lanjutnya.
Cara Kerja Sistem e-Power
Berbeda dari mobil hybrid konvensional, mesin bensin pada e-Power tidak langsung menggerakkan roda. Fungsinya hanya sebagai generator untuk mengisi daya baterai atau mengirimkan listrik ke motor penggerak. Mesin bekerja pada putaran yang diatur komputer agar tetap efisien.
Karena itu, efek dari bahan bakar buruk tidak langsung terasa pada performa akselerasi, namun dapat memengaruhi kinerja mesin generator, terutama di area ruang bakar, injektor, dan sistem EGR.
Sistem EGR sendiri bertugas mengalirkan kembali sebagian gas buang ke ruang pembakaran guna menekan emisi dan menjaga kebersihan sistem. Jika bahan bakar yang digunakan berkualitas rendah, risiko pembentukan kerak karbon pada katup EGR dan ruang bakar bisa meningkat, sehingga efisiensi sistem menurun seiring waktu.
Potensi Dampak Jangka Panjang
Meskipun belum ada data empiris dari Nissan, secara teknis penggunaan bensin berkualitas buruk dalam jangka panjang berpotensi menimbulkan beberapa masalah seperti:
- 1. Interval servis lebih pendek – Filter dan injektor berpotensi cepat kotor akibat sisa pembakaran tidak sempurna.
- 2. Efisiensi menurun – Mesin generator harus bekerja lebih keras, meningkatkan konsumsi bahan bakar.
- 3. Kinerja EGR berkurang – Penumpukan karbon membuat sistem bekerja ekstra sehingga umur pakainya berkurang.
- 4. Emisi meningkat – Pembakaran tidak sempurna menghasilkan lebih banyak partikel dan gas buang berbahaya.
Rekomendasi untuk Pemilik Nissan e-Power
Untuk menjaga performa dan efisiensi optimal, pemilik Nissan X-Trail e-Power disarankan tetap menggunakan bensin beroktan minimal RON 92 atau lebih tinggi. Hindari penggunaan RON 90 atau RON 88, terutama untuk kendaraan yang digunakan harian.
Selain itu, penting untuk mematuhi jadwal servis rutin sesuai buku panduan, termasuk pemeriksaan sistem bahan bakar, injektor, dan EGR. Perawatan berkala membantu menjaga mesin generator tetap efisien dan bebas dari kerak karbon.
Bima menegaskan, sistem e-Power telah dirancang agar adaptif terhadap kondisi penggunaan di Indonesia. Namun, menjaga kualitas bahan bakar dan melakukan servis tepat waktu tetap menjadi kunci agar mobil elektrifikasi ini dapat memberikan performa terbaik dengan efisiensi maksimal. (WHY/TOM)
Baca juga:
Dari EV hingga FCEV, Toyota Menolak Jalan Tunggal Menuju Dekarbonisasi
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature