Pengumuman kampanye recall dilayangkan oleh Astra Daihatsu Motor (ADM) untuk sejumlah produknya. Paling ramai untuk produk Rocky.

Terkait masalah pada apron atau dudukan shock absorber depan yang dinilai kurang baik pengelasannya. Salah satu konsumen sudah ada yang terkena imbas dan melakukan komplain. Untuk pencegahan lebih lanjut, dan sebagai bentuk komitmen, ADM melakukan recall untuk Rocky.

Tercatat ada 9.378 unit Daihatsu Rocky yang harus dicek ulang dan diberi penambahan las untuk area yang bermasalah. Unit yang dimaksud, rilisan atau produksi periode 28 April - 7 Oktober 2021.

Sementara penyebabnya, seperti disebut, bagian las yang dinilai kurang tepat sehingga berpotensi lemah terhadap guncangan keras dan terlepas. Akibatnya, mulai dari timbulnya bunyi, sampai yang terburuk sulit dikendalikan.

"Ada potensi terlepasnya dudukan shock absorber depan akibat kurang tepatnya posisi titik pengelasan. Lokasi dari dudukan shock absorber ini ada di bagian belakang ruang mesin, sebelah kiri dan kanan. Ada dua pelat atas dan bawah, karena kurang tepat titik pengelasan ada potensi untuk terlepas," ucap Bambang Supriyadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT ADM dalam jumpa media virtual (11/3).

Bambang menambahkan, meski cuma ada satu laporan komplain yang masuk, ADM memutuskan untuk melakukan recall. Untuk kemudian melakukan penguatan las dengan menambah titik. Sejumlah 11 titik las baru bakal diberikan, sehingga total 25 titik las di area itu menjamin kekokohan.

Menurut Marketing Director PT ADM Amelia Tjandra, ini bukanlah cacat produksi atau kesalahan desain. Namun lebih kepada human error, karena bagian apron itu dilas manual oleh tenaga kerja manusia. Bukan dengan tenaga robot seperti sejumlah bagian lain dari mobil.

"Pengelasan bagian ini dilakukan oleh manusia. Kalau titik lain pakai robot, bagian ini tak bisa. Jadi harus oleh manusia. Di dalam desain sudah diberikan titik-titik untuk pengelasan, ada 14 titik. Kalau tepat, pada dasarnya tidak akan ada komplain. Tapi karena ini dilakukan manusia, ada beberapa yang tidak tepat. Sehingga ada potensi terjadinya suara saat kena lubang atau yang paling bahayanya lepas," tutur Amelia.

"Kami sudah menganalisa untuk menjamin supaya posisi apron ini lebih kuat, dengan menambah 11 titik pengelasan, jadi 25 titik. Kami sudah lakukan simulasi, dengan penambahan titik itu masalah akan selesai dan tidak terjadi potensi berbahaya. Saya tegaskan lagi, ini bukan salah cacat produk, sama sekali bukan," Amelia menambahkan.

Recall Produk Daihatsu Lainnya

Selain Rocky, Daihatsu juga melakukan pemanggilan untuk produk GranMax dan Luxio ke bengkel resmi. Recall ini terkait masalah pada ECU mesin, dengan fenomena RPM tidak stabil, mesin knocking dan kinerja mesin tersendat hingga mati. Sejumlah 11.734 unit GranMax dan Luxio terdampak, yakni periode produksi 9 September 2021 sampai 21 Januari 2022.

Disebutkan oleh Bambang, sebabnya ada kaitan dengan krisis kelangkaan chip semikonduktor. Memaksa pihak ADM untuk melakukan multi source chip atau IC di komputer enjin. Kemudian berdampak pada program di ECU.

Bagi konsumen yang memiliki unit masuk dalam daftar recall, direkomendasikan untuk membawa mobilnya ke bengkel resmi Daihatsu. Seperti kebanyakan recall, pemeriksaan dan penanganan tidak dikenakan biaya sepeser pun. Sementara waktu pengerjaan diestimasi butuh 10 jam kerja untuk menambah titik las pada dudukan shock absorber depan Daihatsu Rocky. Sementara pogram ulang ECU GranMax dan Luxio cuma butuh 15 menit.

Untuk lebih memastikan, bisa melakukan pengecekan di situs resmi www.daihatsu.co.id/recall dan memasukkan nomor rangka kendaraan. Bisa juga menghubungi Daihatsu Access di nomor 1500898. Sebanyak 162 bengkel resmi Daihatsu di seluruh Indonesia siap menangani masalah pada Rocky, GranMax dan Luxio.

"Walaupun yang masuk cuma satu komplain (Rocky), kami sebagai pabrikan yang juga mengekspor merek secara global bertanggung jawab terhadap kualitas. Komitmen kami akan kualitas tetap kami lakukan. Kami menggangap recall itu bagian dari citra kami yang mengutamakan kualitas. Kami yakin niat baik untuk recall bakal mendapat apresiasi positif. Karena recall adalah hal biasa. Semua merek di dunia ini pernah melakukan recall, untuk menunjukkan komitmen terhadap kualitas," Amelia memungkasi. (TOM/RS)

Baca juga: Anda Pemilik Toyota Raize? Cek Disini Mobil Anda Kena Recall atau Tidak