Penjualan Motor Yamaha di Bali Melaju Kencang di Tengah Lesunya Pasar Motor Nasional, Ini Penyebabnya

Di tengah penurunan pasar kendaraan roda dua secara keseluruhan di Indonesia pada awal 2025, penjualan sepeda motor Yamaha di Bali justru menunjukkan tren yang terus meningkat. Situasi ini menjadi anomali menarik yang membedakan Pulau Dewata dari kondisi pasar nasional yang sedang melesu.

Hendra Wijaya, Chief Yamaha Direct Distribution System Bali, mengungkapkan bahwa penjualan motor Yamaha, baik dari kelas Maxi, Classy, maupun matik, semuanya mengalami pertumbuhan positif di Bali. "Di Bali, Maxi dan Classy masih terus bertumbuh. Dari tahun ke tahun semakin kuat, terlihat komunitas kita juga semakin banyak di sini," terang Hendra dalam perbincangan dengan wartawan di sela-sela acara Grand Filano Stylish on The Road season kedua di Denpasar, Minggu (15/6).

Lebih lanjut, Hendra menjelaskan dominasi beberapa model. Di kategori Maxi, skuter bongsor Yamaha Nmax tetap menjadi primadona, diikuti oleh Aerox dan kemudian Yamaha Lexi.

Sementara itu, di jajaran produk Classy, model Grand Filano menduduki posisi teratas dalam daftar pembelian masyarakat Bali, disusul oleh Fazio. Menariknya, produk terbaru Yamaha Ultima Gear, juga mulai diterima dengan baik di pasar Bali.

Meskipun Hendra enggan membeberkan secara spesifik angka unit terjual atau persentase pertumbuhan penjualan motor Yamaha di Bali, ia memberikan gambaran demografi pengguna. Nmax diketahui banyak digunakan oleh kaum pria, sedangkan Filano sangat menarik perhatian perempuan, mulai dari ibu-ibu hingga kalangan anak muda.

Pertumbuhan penjualan motor Yamaha di Bali didorong oleh setidaknya dua faktor utama. Pertama adalah besarnya dan aktifnya komunitas pengguna Yamaha di Bali. Komunitas ini menjadi tulang punggung loyalitas merek dan promosi dari mulut ke mulut. Faktor kedua adalah tingginya permintaan dari para pengusaha rental di Pulau Dewata. Para pengusaha ini memanfaatkan motor-motor Yamaha untuk disewakan kepada turis, yang kini semakin gemar menjelajahi Bali menggunakan sepeda motor guna menghindari kemacetan.

Penjualan Motor Nasional Menurun

Kondisi kontras ini semakin kentara jika dibandingkan dengan tren pasar motor nasional. Data dari Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan bahwa penjualan sepeda motor di Indonesia masih terus menurun dalam lima bulan pertama pada 2025.

Pada Mei, penjualan sepeda motor di Indonesia tercatat sebesar 503.350 unit. Angka ini merupakan gabungan penjualan dari lima anggota AISI, yaitu Honda, Yamaha, Suzuki, TVS, dan Kawasaki.

Meskipun jumlah ini memang meningkat dari penjualan bulan April yang hanya mencapai 406.691 unit, tren keseluruhan sejak awal tahun dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya masih menunjukkan angka negatif.

Sepanjang Januari hingga Mei 2025, AISI melaporkan total penjualan 2.595.303 unit motor di Indonesia. Angka ini turun 2,4 persen dibandingkan dengan jumlah penjualan motor pada periode yang sama di Januari hingga Mei 2024 yang mencapai 2.659.896 unit. Bahkan, penjualan motor pada Mei 2024 (505.670 unit) sedikit lebih tinggi, yakni 0,4 persen, dibandingkan penjualan pada Mei 2025.

Melihat tren penjualan tahun ini, capaian pada Mei masih jauh dari puncak awal tahun, ketika penjualan motor mencapai 560.301 unit di Januari, 581.277 unit di Februari, dan 541.684 unit di Maret.

AISI sendiri menargetkan penjualan 6,7 juta unit sepeda motor pada tahun 2025, naik dari capaian 6,3 juta unit pada 2024. Namun, dengan penjualan hingga Mei yang baru mencapai 2.595.303 unit dan tersisa hanya tujuh bulan di 2025, target ambisius ini tampaknya sulit tercapai.

Fenomena Yamaha di Bali memberikan secercah harapan di tengah tantangan pasar nasional. Mampukah strategi yang diterapkan di Bali menjadi model bagi pertumbuhan di wilayah lain? (BGX/TOM)

Baca juga:

Banjir Promo Menarik Yamaha di Jakarta Fair 2025

Terbukti "Kuat No Debat": Empat Media Uji Ketangguhan Yamaha Gear Ultima (Part 1)