Memang dalam rilis resmi, Kementerian Perindustrian memperpanjang insentif PPnBM 100 persen. Tepatnya dari Juni hingga Agustus 2021. Namun dari pengakuan Astra Daihatsu Motor (ADM), mereka belum bisa menerapkan itu, walau penjualan selama lima bulan naik. Sementara ini perusahaan berpatokan pada skema potongan PPnBM ditanggung pemerintah 50 persen. Sebab aturan resmi belum keluar dan diterima APM. Hal ini ditegaskan langsung oleh peringgi ADM, sekaligus menjawab isu krisis chip global.

“Sampai hari ini pabrik ADM berjalan normal. Memang benar dunia alami krisis chip semikonduktor. Namun prinsipal kami masih memberi alokasi untuk Indonesia. Kemudian soal PPnBM. Kami tekankan, sampai hari ini pemerintah belum memberikan aturan resmi soal PPnBM 100 persen. Selama peraturan belum keluar, harga mengikuti mekanisme PPnBM 50 persen. Misal jika peraturan itu dikeluarkan dan berlaku mundur per 1 Juni. Kami akan mengembalikan uang konsumen yang sudah dibayarkan kepada kami. Jadi kami berkomitmen siap mengikuti peraturan resmi,” papar Amelia Tjandra, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication ADM, secara daring (17/6).

Untuk kinerja Januari sampai dengan Mei 2021. Pasar otomotif yang merupakan salah satu penggerak industri nasional alami pertumbuhan. Menurut mereka, ini berkat kebijakan pemerintah melalui program insentif diskon pajak. Pada periode itu, retail sales Daihatsu mencapai sekitar 54 ribu unit. Terkerek 14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada sisi wholesales, penjualan ADM sekitar 59 ribu unit. Juga ikut tumbuh 20 persen dibandingkan periode sama 2020. Hal ini bikin capaian Daihatsu tetap berada di peringkat 2 penjualan otomotif nasional. Otomatis mereka menggenggam pangsa pasar 17 persen untul retail sales. Kemudian 18,5 persen di wholesales.

Total lima bulanan, retail Daihatsu didukung tiga backbone utama. Yakni Gran Max PU (Pick Up) sebanyak 15.231 unit atau berkontribusi 28 persen. Disusul Sigra 13.353 unit (24 persen) dan Terios 8.298 unit (15 persen). Sedangkan retail Daihatsu Rocky untuk Mei mencapai 505 unit. Menurut pabrikan, pemesan kebanyakan merupakan additional car buyer. Berdasar order, unit yang paling diminati 1,0 turbo ASA dan kedua 1,0 turbo CVT.

“Kondisi otomotif bakal mengalami perubahan. Kami memproyeksikan penjualan nasional mencapai 800 sampai 850 ribu unit. Kami berharap, tren positif ini dapat terus berlangsung dengan capaian yang lebih baik dari tahun sebelumnya. Terlebih, pemerintah telah memberikan dukungan berupa insentif diskon pajak demi menstimulus pertumbuhan pasar otomotif,” terang Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO).

Baca juga: Daihatsu Rocky 1,2 Liter Bisa Dipesan, Ini Alasan ADM Pakai Mesin 3 Silinder

Inden dan Persiapan ADM

Adapun model Daihatu yang terdampak PPnBM naik signifikan. Angkanya sampai 163 persen. Untuk retail Maret hingga Mei 2021, total lima model ADM mencapai 4.089 unit. Dampaknya inden meningkat, dan mereka berharap konsumen bisa bersabar karena permintaan sedang tinggi. Jika Anda mengidamkan Rocky maka harus menunggu 1 sampai 2 bulan. Kemudian Luxio harus tunggu 1,5 – 2 bulan, Granmax 1 – 1,5 bulan, terior 1,5 – 2 bulan dan Xenia 1 – 1,5 bulan.

Lantas bagaimana ADM melihat kondisi ini? “Kami melakukan banyak inovasi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Kami melakukan arrangement dan meningkatkan kapasitas 460 ribu (per tahun). Pada Mei karena banyak libur, maka kapasitas mengikuti hari kerja. Bulan ini kami meyakini suplai meningkat. Bahkan di luar rencana, kami melakukan holyday overtime,” imbuh Amelia. (Alx/Raju)

Baca juga: Toyota Percepat Kemunculan Raize 1,2 Liter, Sudah Bisa Dipesan Harga Mulai Rp 202 Jutaan