Toyota Jepang Akan Berhenti Produksi Sementara
Jakarta: Toyota Motor Corporation sepertinya akan menghentikan sementara produksi pabrik mobil mereka di Jepang. Hal ini karena salah satu supplier utama mereka, Aichi Steel sedang dirundung musibah dengan meledaknya bengkel pembuat batangan baja no 2 di Chita Plant, yang terletak antara kota dan lapangan terbang Nagoya. Kejadian mengenaskan ini terjado pada 8 Januari lalu, dan dampaknya baru diungkapkan oleh Toyota, hari ini.
Ledakan terjadi saat salah satu operator yang baru saja memulai shift malam menyalakan perapian berbahan bakar gas, dan keudian ledakan terjadi. Empat pegawainya dilarikan ke rumah sakit, seperti yang dikutip dari Forbes. Perusahaan tersebut, setelah melakukan penyelidikan, menyimpulkan bahwa pabrik terpaksa berhenti beroperasi paling tidak hingga bulan Maret 2016.
Toyota, yang semua bajanya dibuat Aichi, terkena getahnya dan menyatakan jika stok baja mereka habis, pabrik Toyota akan berhenti pada 8 hingga 13 Februari yang akan datang. Produksi mungkin akan dimulai lagi pada tanggl 15 Februari 2016. Menurut rilis yang kami terima, Toyota melakukan segala hal untuk meminimalisir dampak yang akan mempengaruhi produksinya.
Sementara itu, semua pabrik di luar Jepang tidak terpengaruh oleh bencana ini. Dan bicara soal bencana, sepertinya hanya hal tersebut yang bisa menghentikan jalur produksi raksasa otomotif Jepang tersebut. JIka Anda ingat, bencana tsunami yang melanda JEpang pada tahun 2011 lalu juga nyaris melumpuhkan kegiatan produksi mereka karena salah satu supplier microchip, Renesas, lumpuh diterjang tsunami.
Renesas adalah penyedia utama microchip untuk Toyota, dimana 70 persen produk mereka diserap oleh raksasa otomotif itu. Walhasil, karena chip-nya tidak bisa dibuat oleh perusahaan lain, dan relokasi pabrik memerlukan waktu yang lama, Toyota mengerahkan personilnya untuk membantu memperbaiki pabrik Renesas. Dengan bekerja 24 jam sehari, mereka sukses menjalankan pabrik hanya enam minggu setelah bencana terjadi.
Bencana kedua yang cukup signifikan untuk Toyota adalah banjir bandang di Thailand, yang merupakan salah satu basis produksi untuk pasar ekspor. Banjir ini tidak hanya mempengaruhi kinerja produksi Toyota, tapi juga semua manufaktur yang memiliki produksi di negara itu.
Bencana ini, seperti yang dikutip dari Forbes, mengingatkan betapa rantai splay sebuah manufaktur raksasa juga terasa ringkih. Bukan hanya bagi pabrikan Jepang, tapi di seluruh dunia.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
