Japan Mobility Show 2025 Resmi Digelar, Ajang Pamer Konsep Khas Pabrikan Jepang
Sebuah gambaran masa depan mobilitas Jepang dalam pameran akbar
Pekan ini, kota Tokyo sekali lagi menjadi tuan rumah bagi pesta otomotif yang kini bersalin nama menjadi Japan Mobility Show (JMS) 2025. Bertempat di Tokyo Big Sight, pameran yang dahulu dikenal sebagai Tokyo Motor Show ini kembali mencoba mendefinisikan dirinya di tengah pergeseran paradigma industri global, dari sekadar mobil menjadi mobilitas secara menyeluruh.
KEY TAKEAWAYS
Apa itu Japan Mobility Show 2025?
Japan Mobility Show 2025 adalah pameran otomotif dua tahunan yang digelar di Tokyo Big Sight. Ajang ini menampilkan visi mobilitas masa depan, mulai dari kendaraan listrik, teknologi otonom, hingga solusi logistik digital.Siapa saja peserta Japan Mobility Show 2025?
Lebih dari 500 perusahaan ikut serta, termasuk pabrikan besar seperti Toyota, Honda, Nissan, Mazda, Mitsubishi, Lexus, serta BYD dari Tiongkok.Perubahan nama dan fokus ini, yang dimulai pada edisi sebelumnya, merupakan respons sadar terhadap kondisi yang dihadapi oleh industri otomotif Jepang: kebutuhan untuk terlihat relevan. Tidak lagi hanya berbicara tentang sedan dan hatchback bertenaga bensin, panggung di Tokyo kini dipenuhi dengan visi masa depan yang melibatkan kendaraan listrik, teknologi otonom, flying car, hingga solusi logistik digital.
JMS tahun ini mengusung tema “A Unique Opportunity to Explore Mobility’s Future”. Pameran ini dibagi dalam tiga tema besar yakni The Future of Mobility, The Appeal of Mobility dan The Business Mobility.
Foto: JMSSesuai dengan tema tersebut, pengunjung bisa melihat perspektif mobilitas masa depan yang berbeda-beda. Pada tema The Future of Mobility misalnya, pameran memperlihatkan Tokyo pada tahun 2035 mendatang dimana tampilan teknologi dan inovasi sudah menjadi bagian dari keseharian penduduk ibukota Jepang itu. Pada area Appeal of Mobility, pengunjung diperlihatkan sejarah dari mobilitas, demo mobilitas dan tempat para penggemar mobilitas berkumpul. Pada bagian Business Mobility, terdapat perusahaan rintisan yang tengah mengembangkan ide bisnis untuk dapat berkolaborasi dengan raksasa industri untuk menciptakan produk masa depan yang nyata.
Salah satu poin penting yang patut dicatat dari JMS 2025 adalah lonjakan jumlah partisipan secara keseluruhan. Berdasarkan data dari Asosiasi Produsen Otomotif Jepang (JAMA), pameran tahun ini dikabarkan menghadirkan lebih dari 500 perusahaan dan organisasi—angka yang merupakan rekor, jauh melampaui jumlah pada edisi-edisi terdahulu Tokyo Motor Show.
Angka 500 ini, bagaimanapun, perlu dibedah. Peningkatan signifikan ini datang dari perluasan cakupan tema 'mobilitas', yang menarik perusahaan dari sektor IT, telekomunikasi, elektronik, hingga startup kecil. Ini adalah langkah yang cerdas, yang memungkinkan pameran tetap terasa ramai dan dinamis.
Foto: OTOJenama-jenama besar dari kendaraan penumpang misalnya, ada Suzuki, Subaru, Century, Daihatsu, Toyota, Nissan, Honda, Mazda, Mitsubishi Motors, Lexus, BMW, Hyundai, Mini, Merceeds-Benz, dan BYD. Pabrikan roda dua, ada Kawasaki, Suzuki, Honda, Yamaha, dan BMW. Pabrikan kendaraan komersial ada Isuzu, Hino, Mitsubishi Fuso, UD Trucks, KIA, ASF dan BYD.
Paling menarik memang adalah kehadiran BYD di tengah gempuran jenama lokal. BYD bahkan full power memperkenalkan delapan mobil, termasuk debut global sebuah kei car listrik. Sebuah langkah penyerangan ke jantung pasar domestik Jepang.
Tema Berubah, Kesan yang Sama
Kehadiran BYD sebenarnya bukan kali pertama. Namun tetap menarik perhatian sebab menjadi pabrikan Tiongkok yang berani memperlihatkan diri di tengah pameran yang didominasi pabrikan Jepang tersebut.
Pasalnya, pabrikan Tiongkok lebih berani mewujudkan beragam konsep miliknya dalam kurun waktu cepat. Berbeda dengan pabrikan Jepang yang terus memperlihatkan kendaraan konsep dengan waktu realisasi tiga hingga 10 tahun mendatang.
Misal beberapa merek Jepang yang memperlihatkan konsep kendaraan listrik tahun ini. Di saat yang sama, BYD sudah lebih dulu memamerkan model yang ready to sell di pasar lainnya. Mengesankan merek Jepang yang penuh dengan janji masa depan, sementara jenama Tiongkok telah mencapainya per hari ini.
Foto: MazdaDalam konteks pameran otomotif, gelaran JMS tentu kerap dibandingkan dengan ajang pameran di tanah Tiongkok seperti Shanghai dan Beijing Auto Show. Pada pameran tersebut, menampilkan hampir 1.000 peserta yang berasal lebih dari 26 negara. Pameran Shanghai misalnya, juga disorot karena fokusnya yang cepat dan tepat pada kendaraan energi baru (NEV) dan teknologi cerdas, tidak hanya berupa janji mobilitas masa depan.
Namun langkah Jepang ini juga tidak sepenuhnya salah. Para pemain otomotif besar, termasuk Toyota, mengedepankan filosofi yang menekankan tidak adanya solusi tunggal. Strategi multipathway yang kerap diutarakan, mengedepankan pentingnya hibrida dan hidrogen sebagai solusi mobilitas ramah lingkungan, meski dengan taruhan besar. Teknologi ini layaknya pertahanan strategis terhadap dominasi rantai pasok BEV Tiongkok yang kini menggurita.
Ekosistem mobilitas juga dikedepankan, tidak hanya sekedar menjual kendaraan. Pada tema “Tokyo Future Tour 2035” misalnya, pengunjung diperlihatkan masa depan yang ekosistem mobilitasnya lengkap, termasuk layanan data, dan infrastruktur. Konsep dimana integrasi layanan otonom, logistik pintar dan mobilitas udara, sebenarnya bisa terjadi dengan langkah yang jelas. Salah satu stretagi yang memprioritaskan solusi yang matang dan andal.
Ini membuat sebuah simpulan untuk JMS. Pameran ini layaknya pesat untuk meyakinkan para tamu bahwa sushi tradisional masih menjadi hidangan utama, meskipun semua orang diam-diam mengamati kehadiran dim sum dari Tiongkok yang semakin diminati. Ini adalah langkah yang baik untuk mendapatkan perhatian, tetapi pertanyaan besarnya tetap: Kapan visi mobilitas futuristik ini akan benar-benar mendarat di jalanan Tokyo, dan di seluruh dunia, sebagai produk yang terjangkau dan tersedia?
Oto.com hadir langsung di ajang pameran dua tahunan ini. Ada enam perwakilan Oto.com mengabarkan langsung terkait berbagai teknologi dan konsep kendaraan masa depan dari Tokyo. Nantikan kabar terkini langsung dari JMS 2025 di Oto.com. (STA/TOM)
Baca juga:
Toyota di Japan Mobility Show 2025: Penggambaran Mobility for All secara Nyata
Keliling Dunia Pakai EV VW ID.Buzz, Rainer Zietlow Memulai Perjalanannya di Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature