Daya Beli Melemah, Laba Bisnis Otomotif Astra Turun 4 Persen Q1 2025
Astra pertahankan pangsa pasar 54 persen di tengah penurunan penjualan

Tantangan industri otomotif domestik masih berlanjut. Berdasar data Gaikindo. Penjualan mobil secara nasional turun 5 persen menjadi 205.000 unit pada kuartal pertama 2025. Kemudian dalam laporan Astra International. Kinerja bisnis dalam kurun yang sama. Laba bersih divisi otomotif & mobilitas mereka turun 4 persen menjadi Rp2,7 triliun. Perusahaan memaparkan, hal ini terutama disebabkan oleh volume penjualan rendah di tengah pelemahan pasar Tanah Air.
KEY TAKEAWAYS
Berapa penurunan laba bersih Astra Group di kuartal pertama 2025?
Laba bersih Astra Group turun 4 persen menjadi Rp2,7 triliun, seiring melemahnya daya beli masyarakat dan penurunan volume penjualan otomotifBerapa pangsa pasar Astra di industri mobil dan sepeda motor Indonesia?
Meskipun pasar turun, Astra mempertahankan pangsa pasar mobil sebesar 54 persen, sementara pangsa pasar Astra Honda Motor (AHM) tetap di 77 persenDivisi Otomotif Astra
Walau begitu, penjualan mobil Astra tercatat sebanyak 110.812 unit (Q1 2025), dengan pangsa pasar resiliensi di angka 54 persen. Mari kita tengok di bisnis roda dua. Penjualan sepeda motor secara nasional pun ikut turun 3 persen menjadi 1,7 juta unit pada kuartal pertama 2025. Namun pangsa pasar Astra Honda Motor (AHM) tercatat bertahan sebesar 77 persen.
Lalu kontribusi laba bersih dari bisnis komponen otomotif grup. PT Astra Otoparts Tbk, yang 80 persen sahamnya dimiliki oleh perseroan. Meningkat sebesar 7 persen menjadi Rp405 miliar pada kuartal pertama 2025, dengan peningkatan kontribusi dari semua segmen.
Kemudian PT Serasi Autoraya, sebagai bagian dari divisi infrastruktur & logistik. Mencatat jumlah unit kontrak yang lebih rendah 4 persen menjadi 25.300 unit. Anak usaha di bidang mobil bekas membukukan penjualan kendaraan seken meningkat 24 persen. Atau menjadi 7.500 unit dibandingkan kuartal pertama 2024.
Finansial Bisnis
Nilai pembiayaan baru untuk bisnis pembiayaan konsumen grup meningkat 7 persen menjadi Rp30,3 triliun (tidak termasuk diler financing). Hal ini mencerminkan pertumbuhan solid. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan yang berfokus di pembiayaan mobil meningkat 2 persen menjadi Rp580 miliar. Kontribusi laba bersih dari perusahaan pembiayaan grup di pembiayaan sepeda motor, PT Federal International Finance (FIF), meningkat 3 persen menjadi Rp1,1 triliun.
Pertumbuhan kinerja FIF tercermin dalam nilai penyaluran pembiayaan mencapai Rp12,3 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Angkanya meningkat 11,82 persen (yoy). Kenaikan ini juga selaras dengan pertambahan jumlah unit dibiayai perusahaan, tumbuh sebesar 6,38 persen (yoy). Mereka juga membukukan peningkatan Net-Service Asset (NSA) sebesar 17,9 persen (yoy) menjadi Rp49,013 triliun hingga Q1 2025.
Infrastruktur
Divisi infrastruktur Astra mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 54 persen menjadi Rp260 miliar. Ini disebabkan oleh volume lalu lintas dan tarif jalan tol yang lebih tinggi. Terutama saat musim mudik Lebaran kemarin. Korporasi mencatatkan peningkatan pendapatan harian sebesar 12 persen dari 396 km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan Trans-Jawa dan tol lingkar luar Jakarta (JORR).
Prospek Bisnis
Laba bersih Astra Group pada kuartal pertama 2025 lebih rendah. Hal itu mencerminkan kondisi ekonomi yang masih lemah. Kemudian harga batu bara yang mengalami penurunan dari level tertinggi sebelumnya.
“Terkait kinerja, walaupun terdapat penurunan di bisnis otomotif dan bisnis terkait batu bara. Penurunan tersebut sebagian diimbangi oleh kinerja yang solid dari bisnis lain. Hal ini menunjukkan resiliensi portofolio Astra yang terdiversifikasi. Kami akan terus memantau perkembangan kondisi makroekonomi. Seraya tetap fokus menjaga disiplin keuangan dan operasional grup. Didukung oleh neraca keuangan kuat. Portofolio grup yang terdiversifikasi berada dalam posisi baik, untuk memanfaatkan peluang pertumbuhan jangka panjang,” terang Djony Bunarto Tjondro Presiden Direktur Astra International, dalam laporan kinerja korporasi. (ALX/ODI)
Baca Juga:
Target Transaksi PEVS 2025 Melejit, Lampaui Ekspektasi hingga Rp912 Miliar
Angka Retail Naik, Chery J6 Jadi Andalan Penjualan di Indonesia
LG Hengkang dari Proyek Baterai Indonesia, Perusahaan Cina Siap Gantikan
Jual mobil anda dengan harga terbaik


IIMS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto

Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature