PT DAS Indonesia Motor sebagai distributor resmi merek mobil Jeep di Tanah Air mengumumkan strategi soal bisnis jualan kendaraan listrik-nya. Ini tak lepas dari ragam regulasi yang ditetapkan pemerintah untuk mempercepat era kendaraan listrik.

Chief Operating Officer (COO), PT DAS Indonesia Motor, Dhani Yahya mengungkapkan mengacu pada segmentasi dan peluang pasar saat ini, kemungkinan paling besar mereka akan lebih dulu meluncurkan produk Plug-in Hybrid (PHEV) dengan model Wrangler 4xe.

"Kami melihat dari strategi pasar Jeep untuk Asia. Model Wrangler banyak peminatnya, sementara Wrangler 4xe ini punya kapasitas mesin besar dan bisa irit bahan bakar dengan teknologi Plug-in Hybrid-nya, untuk macet-macetan juga mumpuni," kata Dhani di kawasan Jakarta Pusat, belum lama ini.

Hingga saat ini, lanjut Dhani, ketersediaan Jeep Wrangler 4xe masih berkonfigurasi setir kiri di pasar global. Begitu sudah tersedia opsi setir kanan maka produknya akan segera dijual ke Indonesia.

Baca juga: Hyundai Ioniq 5 Raih Penghargaan World Car of The Year 2022

"Untuk model PHEV Jeep Wrangler yang dikenal sebagai 4xe ini masih belum tersedia setir kanan. Namun begitu sudah tersedia saya rasa kita bisa mendatangkannya ke Indonesia," pungkasnya.

Kendati demikian belum ada jadwal pasti peluncuran Wrangler 4xe untuk market domestik. Namun setidaknya, berangkat dari konfirmasi Dhani soal rencana menjual 4xe mereka cukup serius memasuki era elektrifikasi di Indonesia.

Selain model mobil off-road PHEV Wrangler 4xe, PT DAS juga memasukkan nama mobil listrik murni Junior Jeep ke dalam rencana produk barunya. Dia punya tampilan SUV perkotaan, bertubuh kompak, dan diklaim cocok ditawarkan ke konsumen Indonesia.

"Junior Jeep BEV kita lihat apakah bisa kita masukan, volumenya tergantung dengan perkembangan tax di Indonesia, saat ini dengan pajak yang berlaku tentu ini masih sangat tinggi. Tapi mudah-mudahan di 2025 akan kita perkenalkan ke publik," jelasnya

Untuk menyambut kedatangan Jeep bertenaga listrik murni itu, menurut Dhani seluruh jaringan diler Jeep di bawah naungan DAS sudah mempersiapkan seluruh tools, pelatihan mekanik, dan yang lainnya.

"Pada saat kendaraan ini datang kita harus memiliki special tools. Untuk diler sekarang yang kita established pun sudah meng-consider hal tersebut, di bengkelnya sudah ada charging station, di parkiran, atau showroom. Intinya sudah ada 1 dedikasi khusus, sudah dipersiapkan dari sekarang meskipun produknya rilis entah di 2025 atau 2026," imbuhnya.

Spesifikasi Jeep Wrangler 4Xe dan BEV Junior

Mengacu laman resmi Jeep global, Wrangler 4xe dibekali mesin 4-silinder, 1995 cc turbocharged FCA dengan 2 motor listrik dan paket baterai lithium ion 400 volt 17 kwH. Rancang mesin itu mampu memproduksi tenaga maksimal sampai 272 daya kuda pada 5.250 rpm dan torsi puncak menyentuh 400 Nm di 3.000 rpm.

Selain mesin internal, terdapat pula motor elektrik yang pada transmisi mobil yang dapat menyalurkan tenaga maksimum 100 kW atau setara 136 daya kuda dan torsi 245 Nm. Dengan bantuan listrik ini Wrangler 4xe bisa berjalan dengan tanpa mesin internal sejauh 33 kilometer. Guna mendukung proses pengecasan baterai pada mobil, pihak Jeep memasang peranti Integrated Dual Charging Module (IDCM) dan DC/DC Converter berdaya 2.5 kW.

Terkait banderol jualnya di pasar Amerika Serikat (AS), Jeep Wrangler 4xe ditawarkan dalam 3 varian berbeda. Pertama adalah Sahara 4xe dengan harga 53.795 Dolar AS atau setara Rp772 jutaan, kedua Rubicon 4xe seharga 57.890 Dolar AS atau Rp831 jutaan, dan terakhir High Altitude berbanderol 59.370 Dolar AS atau Rp852 jutaan.

Adapun untuk SUV listrik murni Junior Jeep berdasarkan penuturan Dhani akan dibekali baterai 43 kWh yang mana memiliki jarak tempuh sampai 320 kilometer dalam keadaan daya terisi penuh. Sementara untuk tenaga maksimalnya bisa memproduksi hingga 143 daya kuda.

Berdasarkan paparan presentasinya, Junior Jeep BEV memiliki panjang 4.084 mm, lebar 1.776 mm, tinggi 1.535 mm, serta wheelbase di 2.557 mm. Klaimnya dari posisi mobil diam menuju 100 km per jam bisa dituntaskan dalam waktu 9 detik saja.

"Saya melihat dengan adanya krisis suplai dan lain-lain sehingga beberapa manufaktur meningkatkan harga kendaraan. Tapi, in the long run misalnya Indonesia bisa punya atau perkembangan harga baterainya bisa murah, seperti Jeep Junior ini misalnya (dijual) di Rp 800 jutaan," pungkasnya. (Kit/Tom)

Baca juga: Honda Global Rencanakan Produksi 30 Mobil Listrik Pada 2030