Headunit, Dulu Pelengkap Sekarang Perangkat Utama

Headunit, Dulu Pelengkap Sekarang Perangkat Utama

‘Layar sentuh 6 inci dengan koneksi USB, Bluetooth, WiFi, MP3/CD/DVD,’ mungkin Anda sudah terbiasa mendengar spesifikasi headunit seperti ini ditawarkan oleh pihak sales ketika akan meminang mobil.

Sebelum jauh membahas, mari kita sedikit mengulas masa lalu. Tahun 90an, paling tidak itu era di mana saya pertama mengendarai mobil, perangkat yang bisa menghibur saya adalah unit pemutar kaset dan radio. Jangan bayangkan layar berwarna ataupun koneksi nirkabel, handphone saja belum marak digunakan kala itu. Berani membayangkan ada layar TV yang bisa disentuh pun mungkin tak terbesit sedikitpun. Well, film-film fiksi mungkin sudah lebih maju berfantasi.

Seiring jaman, saat ini saya sudah melihat sendiri, bukan konsep, namun begitu adanya. Mobil listrik Tesla Model S P85D, memiliki layar 17 inci, ya, 17 inci, jika laptop Anda hanya 14 inci, maka layar di Tesla Model S jauh lebih besar. Headunit pun sudah beralih fungsi menjadi pusat kendali dari mobil. Nah, bagaimana bisa sampai di sini? Mari kita ulas perkembangan headunit, dari jaman ke jaman.

1930-an, Radio AM

headunit era awal sangat sederhana

Perkembangan headunit memang tak jauh dari perkembangan teknologi entertainment di dunia. Saat itu perangkat hiburan yang ada hanyalah radio AM. Adalah Galvin Manufacturing Corporation yang belakangan menjadi yang merancang perangkat penerima gelombang radio untuk bisa diletakkan di kabin mobil mengandalkan arus listrik yang ada.

Perangkatnya pun sangat rumit, hingga sang pendiri perusahaan, Paul V. Galvin bersama timnya pun kesulitan memasukkannya ke dalam mobil Studebaker miliknya demi mempresentasikannya di Atlantic City pada 1930-an. Saking rumitnya perangkat penerima radio ini, tim pun harus membagi perangkat ini agar terlihat estetis di mobil, bahkan ada bagian perangkat yang diletakkan di bawah lantai. Namun, pertaruhan Galvin berhasil. Pesanan pun datang, hingga ia menamakan produknya Motorola, berasal dari kata Motor (mobil) dan Ola, akhiran yang dirasa cocok.

Kualitas suara? Tentu jangan bayangkan seperti sekarang yang sudah layaknya home theatre, stereo pun belum ada. Speaker masih menghasilkan suara yang monophonic.

Harga perangkat radio receiver motorola saat itu sekitar US$ 130 sedangkan harga mobil, waktu itu adalah sekitar US$ 500, membuat perangkat ini tak terlalu 'booming'. Maklum saja, radio kala itu memang barang mahal. Apalagi radio yang diperkenalkan Motorola memang lebih canggih dibanding radio kebanyakan.

Namun, peminatnya tetap saja ada, utamanya adalah yang menggunakan mobil untuk kepentingan pribadi, bukan untuk militer, ataupun niaga. Di tahun 1933, Crossley Motors asal Inggris adalah perusahaan otomotif yang pertama menjual mobilnya dengan headunit penerima radio AM sebagai standar.

1950-an, Radio FM

headunit radio

Radio kian tenar digunakan ketika tahun 1950an saat receivernya mampu menangkap gelombang transmisi FM. Meski gelombang FM saat itu belum terlalu tenar, namun merek asal Jerman, Blaupunkt pada 1952 sudah mulai memperkenalkan radio untuk mobil yang bisa menerima baik itu gelombang AM maupun FM.

Sebenarnya menurut laman Techradar pada masa itu ada juga perusahaan mobil yang bereksperimen menggunakan pemutar piringan hitam. Namun, ukurannya yang besar baik itu perangkat pemutar maupun media penyimpan lagunya, dan teknologi suspensi pun belum terlalu bagus, alhasil aplikasinya di mobil pun mangkrak, lantaran lagu tak bisa dimainkan dengan mulus.

1965, Kaset 8-Track

Headunit kaset 8-track

Teknologi audio player yang cukup marak sejak pertengahan 50-an, membuat medium penyimpanan lagu bisa lebih kompak daripada piringan hitam.

Laman Gromaudio menyebut adalah kaset 8-track dengan pita magnetik yang kemudian pada tahun 1965 disematkan oleh Ford Motors sebagai opsional untuk model mobil yang mereka rilis. Bahkan kala itu player 8-track pun belum marak digunakan di rumah, alhasil jika ingin mencari kaset 8-track, Gromaudio menyebut lebih mudah mendapatkannya di toko otomotif.

Bentuk medium penyimpanan lagu yang mudah dipindah-pindah tanpa khawatir mudah rusakpun menjadi keunggulan 8-track. Material plastik yang mewadahi pita kaset meminimalisir goresan pada pita.

1970-an, Kaset

headunit pemutar kaset

Nah, medium penyimpanan lagu yang satu ini mungkin masih bisa Anda temukan, kaset lagu. Bentuknya yang lebih kompak dan makin mudah dibawa ke mana-mana menjadikan kaset mudah diterima banyak kalangan. Perkembangan kaset memang tak jauh dari benda-benda bergerak ketimbang radio tape yang dipasang di rumah.

Radio tape portabel hingga mobil, menjadi sarana para produsen musik untuk mempromosikan kaset mereka. Ini lantaran masyarakat saat itu sangat menikmati betapa kompak dan portabelnya kaset, termasuk ketika mereka bisa menyimpan banyak kaset di mobil, menurunkannya, lalu menyimpannya kembali di glove box.

Hampir semua pabrikan pun mulai saat itu hingga era 2000an menggunakan kaset sebagai perangkat hiburan paling standar di mobil mereka. Walaupun sejak 1990an perangkat penyimpanan lain yang lebih kompak muncul, namun radio tape tetap digunakan.

Hadirnya kaset turut diiringi dengan munculnya merek-merek aftermarket di bidang audio otomotif. Maklum saja, sejak kaset dan speaker stereophonic muncul, modifikasi audio pun mulai menjadi kian mudah untuk mempersonalisasi mobil. Tahun 80-an, merek-merek aftermarket pun mulai bermunculan.

1980-an, CD

pemutar CD di mobil

Tahun 1984, tepatnya seperti disebut Gromaudio, Pioneer lah yang memperkenalkan pertama kali di dunia, pemutar CD (compact disk) untuk mobil. Kehadiran CD tentu dimungkinkan pasca munculnya teknologi digital yang memungkinkan untuk mengkonversi suara menjadi data binary yang ‘diburn’ di piringan optik.

Memainkan dan mengganti lagu pun saat itu makin mudah saja dengan CD Player. Tak perlu menunggu pita berputar, hanya perlu memilih dan lagu pun berganti.

Namun satu CD saja belum cukup, pabrikan dan pengembang audio pun kembali berinovasi dengan CD-Changer. Tahun 1990-an Perangkat CD Changer pun mulai disematkan entah itu di glove box, di bawah kursi, atau bahkan di bagasi. Teknologi ini marak digunakan hingga akhir 90an. Bahkan jika Anda membeli mobil lawas lansiran tahun 90-an yang direstorasi, biasanya perangkat CD-Changer yang berfungsi baik akan menjadi indikasi bagaimana totalitas sang restorator.

Seiring perkembangan CD, MP3 dan DVD pun mulai dikenalkan di dunia teknologi secara umum. Aplikasinya di mobil belum banyak, hingga akhirnya layar LCD dikenalkan.

2000-an, LCD

HEad unit LCD

Tahun 2000an, layar LCD (Liquid Crystal Display) mulai muncul. Awalnya hanya untuk memutar VCD (Video CD ataupun DVD). Namun dari sinilah teknologi entertainment di mobil mulai menunjukkan perkembangannya ke arah yang tak terbatas.

Dari awalnya hanya digunakan untuk memutar video yang bisa menghibur seluruh penumpang, LCD berwarna pun mulai dirakit tak hanya sebagai pemutar utama, namun sebagai layar sekunder untuk dipasang di headrest maupun di plafon.

Awalnya, headunit dengan LCD memang terbatas hanya untuk memainkan fitur hiburan saja, namun teknologi komunikasi yang kian canggih pun membuat koneksi telepon via bluetooth bisa dilakukan. Tombol-tombol di lingkar kemudi pun sudah mulai muncul untuk memudahkan penggantian lagu, maupun melakukan panggilan telepon.

Informasi mengenai mobil juga sudah mulai bisa diakses dan dikontrol lewat headunit ini. Hanya saja memang baru beberapa mobil yang menggunakan teknologi ini. Bentuk headunit dengan LCD inipun tak lagi tak senada dengan dashboard.

Headunit terintegrasi mulai diperkenalkan. Tujuannya adalah untuk membuat kabin lebih estetis dan mengurangi pencurian headunit, pasalnya headunit tak lagi memiliki bentuk yang bisa dipindah-pindah ke berbagai mobil, namun harus menyesuaikan bentuk frame di dashboard.

2005-sekarang, Headunit Infotainment

Contoh sistem infotainment mobil

Perkembangan teknologi komunikasi lagi-lagi merembet ke mobil. Pabrikan mulai berlomba menyajikan lebih banyak fitur sebagai magnet untuk menarik pembeli. GPS Navigasi hingga multi information display terintegrasi misalnya, mereka tak lagi menawarkan entertainment, namun banyak yang menggunakan kampanye promosi bertajuk In-Car Entertainment Centers (ICE) atau yang kemudian dikenal dengan Infotainment systems.

Perangkat ini tak lagi memiliki tugas tunggal sebagai pemutar hiburan. Namun juga pemberi informasi baik itu lewat navigasi, berita singkat, informasi kondisi kendaraan, hingga kontrol beberapa perangkat, sudah bisa dilakukan lewat headunit.

Tahun 2010, handphone yang mulai berganti ke smartphone dengan sistem operasi layaknya komputer, yakni iOS dan Android, juga turut menginfeksi mobil. Apple CarPlay dan Android Auto seolah menjadi program yang juga turut bertarung di industri otomotif.

BMW Group misalnya, mereka lebih memilih mengoneksikan perangkat iOS dengan mobil-mobilnya di BMW dan MINI. Memang pada dasarnya semua sistem perangkat smartphone bisa terkoneksi, namun ketika perangkat iOS yang dikoneksikan, maka mobil BMW dan MINI seolah mendapatkan otak komandonya. Alhasil, tak hanya hiburan, namun sosial media, hingga akses berita terkini pun bisa dilakukan.

Beberapa merek lain memilih menggunakan sistem Android Auto sebagai otak infotainment di mobilnya. Toyota dan Nissan misalnya, mobil-mobil mereka menyajikan tampilan layar di mobil bak sebuah tablet PC. Jangankan panggilan telepon, akses internet hingga memainkan game pun bisa!

Sejak sistem operasi sudah bisa masuk ke mobil, kamipun membaca kemampuan headunit tak lagi sebatas infotainment. Kata infotainment sudah tak cukup lagi untuk mendeskripsikan teknologi yang bisa dihadirkan headunit. Ke depannya, seiring berkembang teknologi Autonomous Drive, tak mustahil jika headunit benar-benar menjadi head dari unit mobil.

Baca Juga: Rumitnya aerodinamika sebuah mobil

Foto: Mentalfloss, Newspress UK

Ivan Hermawan

Ivan Hermawan

Pria yang gemar wisata kuliner ini memulai profesinya sebagai jurnalis otomotif di Auto Bild Indonesia. Ratusan kendaraan sudah ia jajal, dari roda dua, roda empat, roda enam, kendaraan tempur bahkan truk trailer dengan belasan roda pernah ia uji.

Baca Bio Penuh

Jual mobil anda dengan harga terbaik

Pembeli asli yang terverifikasi Pembeli asli yang terverifikasi
Listing gratis Listing gratis
Daftarkan mobil Anda

GIIAS 2025

Tren & Pembaruan Terbaru

Anda mungkin juga tertarik

  • Berita
  • Artikel feature

Mobil Pilihan

  • Yang Akan Datang
  • MG 3 hev
    MG 3
    Rp 203,04 Juta Perkiraan Harga Dairi
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Mitsubishi Xpander Hybrid hev
    Mitsubishi Xpander Hybrid
    Rp 405,5 Juta Perkiraan Harga Dairi
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • BYD Atto 4 ev
    BYD Atto 4
    Rp 464,33 Juta Perkiraan Harga Dairi
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • Neta U ev
    Neta U
    Rp 463,76 Juta Perkiraan Harga Dairi
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan
  • CHERY TIGGO 4 PRO
    CHERY TIGGO 4 PRO
    Rp 457,02 Juta Perkiraan Harga Dairi
    Perkiraan Diluncurkan TBA Kabari Saya Saat Diluncurkan

Video Mobil Terbaru di Oto

Oto
  • TEKNOLOGI HYBRID MILIK TOYOTA YANG BIKIN BERKENDARA MAKIN ASIK DAN MENYENANGKAN
    TEKNOLOGI HYBRID MILIK TOYOTA YANG BIKIN BERKENDARA MAKIN ASIK DAN MENYENANGKAN
    18 Nov, 2025 .
  • ALASAN MENGAPA MITSUBISHI DESTINATOR JADI PILIHAN TEPAT BUAT KELUARGA
    ALASAN MENGAPA MITSUBISHI DESTINATOR JADI PILIHAN TEPAT BUAT KELUARGA
    18 Nov, 2025 .
  • COBA LANGSUNG OMODA 9, SUV KAYAK GINI PANTAS DIJUAL BERAPA?
    COBA LANGSUNG OMODA 9, SUV KAYAK GINI PANTAS DIJUAL BERAPA?
    18 Nov, 2025 .
  • LIHAT MOBIL LISTRIK & KENDARAAN MASA DEPAN HONDA DI JAPAN MOBILITY SHOW 2025
    LIHAT MOBIL LISTRIK & KENDARAAN MASA DEPAN HONDA DI JAPAN MOBILITY SHOW 2025
    18 Nov, 2025 .
  • WULING DARION EV dan PHEV NGACAK-NGACAK HARGA PASAR, JADI BIKIN PUSING PABRIKAN LAIN!
    WULING DARION EV dan PHEV NGACAK-NGACAK HARGA PASAR, JADI BIKIN PUSING PABRIKAN LAIN!
    18 Nov, 2025 .
  • Autovaganza 2025: A New Car and Motorcycle Exhibition and Community Fun
    Autovaganza 2025: A New Car and Motorcycle Exhibition and Community Fun
    06 Nov, 2025 .
  • GEBER LANGSUNG EV HONDA SUPER ONE DI JEPANG: SERASA BAWA MOBIL BENSIN SUNGGUHAN!
    GEBER LANGSUNG EV HONDA SUPER ONE DI JEPANG: SERASA BAWA MOBIL BENSIN SUNGGUHAN!
    06 Nov, 2025 .
  • TOYOTA PAMER MOBILITAS MASA DEPAN DI JAPAN MOBILITY SHOW 2025
    TOYOTA PAMER MOBILITAS MASA DEPAN DI JAPAN MOBILITY SHOW 2025
    06 Nov, 2025 .
  • TEMPUH 1.000 KM LEBIH, GEELY STARRAY EM-i BUKTIKAN PERFORMA & FITUR TERBAIK DI KELASNYA!
    TEMPUH 1.000 KM LEBIH, GEELY STARRAY EM-i BUKTIKAN PERFORMA & FITUR TERBAIK DI KELASNYA!
    17 Oct, 2025 .
  • JAECOO J8 SHS ARDIS: SERBA ADA, SERBA BISA
    JAECOO J8 SHS ARDIS: SERBA ADA, SERBA BISA
    17 Oct, 2025 .
Tonton Video Mobil

Artikel Mobil dari Carvaganza

  • Honda Beri Diskon Servis 20 Persen untuk Mobil Korban Banjir di Sumatera
    Honda Beri Diskon Servis 20 Persen untuk Mobil Korban Banjir di Sumatera
    Muhammad Hafid, Hari ini
  • Klaim Bukan Murah, Chery Bikin Inovasi dan Teknologi Canggih Lebih Terjangkau Konsumen
    Klaim Bukan Murah, Chery Bikin Inovasi dan Teknologi Canggih Lebih Terjangkau Konsumen
    Anindiyo Pradhono, 04 Des, 2025
  • Toyota ‘Buktikan’ Bahwa Mobil Elektrifikasi Tidak Mengorbankan Performa
    Toyota ‘Buktikan’ Bahwa Mobil Elektrifikasi Tidak Mengorbankan Performa
    Eka Zulkarnain H, 04 Des, 2025
  • Dianggap Mahal, Ini Kelengkapan Toyota Urban Cruiser EV Dibanding Para Rival
    Dianggap Mahal, Ini Kelengkapan Toyota Urban Cruiser EV Dibanding Para Rival
    Anjar Leksana, 04 Des, 2025
  • Segini Konsumsi BBM Toyota Veloz Hybrid Waktu Test Drive di Lombok
    Segini Konsumsi BBM Toyota Veloz Hybrid Waktu Test Drive di Lombok
    Eka Zulkarnain H, 04 Des, 2025

Artikel Mobil dari Zigwheels

  • Motovaganza
  • Tips
  • Review
  • Artikel Feature
  • Perbedaan Kelengkapan Baic BJ30 Hybrid FWD yang Dijual Lebih Murah
    Perbedaan Kelengkapan Baic BJ30 Hybrid FWD yang Dijual Lebih Murah
    Anjar Leksana, Hari ini
  • Harga Beda Tipis bZ4X, Begini Spek Toyota Urban Cruiser
    Harga Beda Tipis bZ4X, Begini Spek Toyota Urban Cruiser
    Anjar Leksana, 03 Des, 2025
  • Mitsubishi Xpander Hybrid Resmi Meluncur, Lebih Sporty dan Mahal
    Mitsubishi Xpander Hybrid Resmi Meluncur, Lebih Sporty dan Mahal
    Anjar Leksana, 01 Des, 2025
  • Cek Cicilan Changan Lumin dengan Uang Muka 20 Persen
    Cek Cicilan Changan Lumin dengan Uang Muka 20 Persen
    Anjar Leksana, 27 Nov, 2025
  • Berkenalan dengan Changan Deepal S07, SUV EV Premium Seharga Rp599 Juta
    Berkenalan dengan Changan Deepal S07, SUV EV Premium Seharga Rp599 Juta
    Zenuar Istanto, 26 Nov, 2025
  • Pahami Konsekuensi dan Kesiapan Sebelum Beralih ke Mobil Listrik
    Pahami Konsekuensi dan Kesiapan Sebelum Beralih ke Mobil Listrik
    Setyo Adi, 12 Agu, 2025
  • Termasuk Komponen Vital, Pentingnya Merawat Ban Serep
    Termasuk Komponen Vital, Pentingnya Merawat Ban Serep
    Setyo Adi, 04 Des, 2024
  • Menyiasati Terjebak Macet Horor Berjam-jam
    Menyiasati Terjebak Macet Horor Berjam-jam
    Setyo Adi, 20 Sep, 2024
  • Supaya Hemat Baterai, Terapkan Cara Mengendarai Mobil Listrik Seperti Ini
    Supaya Hemat Baterai, Terapkan Cara Mengendarai Mobil Listrik Seperti Ini
    Anjar Leksana, 06 Sep, 2024
  • Cara Mudah Klaim Asuransi Kendaraan
    Cara Mudah Klaim Asuransi Kendaraan
    Anjar Leksana, 04 Sep, 2024
  • Test Drive Mitsubishi Destinator: SUV 7-Seater Turbo yang Sangat Menjanjikan
    Test Drive Mitsubishi Destinator: SUV 7-Seater Turbo yang Sangat Menjanjikan
    Setyo Adi, 01 Sep, 2025
  • First Drive Jaecoo J7 AWD di Medan Offroad: Tangguh Tanpa Modifikasi
    First Drive Jaecoo J7 AWD di Medan Offroad: Tangguh Tanpa Modifikasi
    Muhammad Hafid, 29 Agu, 2025
  • First Drive Jaecoo J7 SHS: Efisiensi Tinggi dan Fitur ADAS Lengkap
    First Drive Jaecoo J7 SHS: Efisiensi Tinggi dan Fitur ADAS Lengkap
    Muhammad Hafid, 29 Agu, 2025
  • First Drive Xpeng G6: Siap Tantang Kelas Premium
    First Drive Xpeng G6: Siap Tantang Kelas Premium
    Setyo Adi, 24 Jun, 2025
  • Test Drive New BYD Seal: Geber di Mandalika, Jajal Suspensi DiSus-C
    Test Drive New BYD Seal: Geber di Mandalika, Jajal Suspensi DiSus-C
    Alvando Noya, 13 Jun, 2025
  • 5 SUV Besar Lawan Jaecoo J8 SHS Ardis di Indonesia
    5 SUV Besar Lawan Jaecoo J8 SHS Ardis di Indonesia
    Anjar Leksana, 16 Okt, 2025
  • Nissan R35 GT-R Resmi Pensiun, Warisan 18 Tahun dan Dedikasi Sang “Godfather of GT-R”
    Nissan R35 GT-R Resmi Pensiun, Warisan 18 Tahun dan Dedikasi Sang “Godfather of GT-R”
    Setyo Adi, 08 Sep, 2025
  • Pilihan Mobil Listrik Terbaru Pasca GIIAS 2025
    Pilihan Mobil Listrik Terbaru Pasca GIIAS 2025
    Anjar Leksana, 04 Agu, 2025
  • GIIAS 2025, Jadi Panggung Elektrifikasi Mobil Hybrid dari Segala Segmen
    GIIAS 2025, Jadi Panggung Elektrifikasi Mobil Hybrid dari Segala Segmen
    Setyo Adi, 04 Agu, 2025
  • Tambah Honda HR-V e:HEV, Ini Pilihan SUV Hybrid di Bawah Rp500 Juta
    Tambah Honda HR-V e:HEV, Ini Pilihan SUV Hybrid di Bawah Rp500 Juta
    Setyo Adi, 12 Jun, 2025

Bandingkan

You can add 3 variants maximum*