Kerbau Hitam yang tak lekang oleh waktu

FBI, itu kesan pertama yang muncul dalam otaku ketika tahun 1998 orang tuaku membeli mobil ini. Ya, tanpa mengetahui merk dan tipenya, imajinasi tentang agen FBI yang sering muncul di film-film Holywood menyeruak di kepalaku. Tangguh, kuat, besar, dan misterius. Bertahun kemudian aku baru tau bahwa ini merupakan salah satu tipe suburban yang di Amerika merupakan model mobil yang tak pernah mati. Setelah Ibuku meninggal, mobil ini diwariskan kepadaku karena anggota keluarga yang lain sudah mengendarai mobilnya masing. Bagi aku yang menyukai musik HipHop, ini adalah mobil impianku. Suburban, celah modifikasi besar, dan kabin yang lapang membuatku tetap mencintai mobil tua ini bahkan setelah aku kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan Masterku di Belanda. Kata orang-orang mobil ini boros, sparepart mahal, rewel. Bagiku dan beberapa om om di komunitas, ini adalah mainan laki-laki. Boros, ngga juga. Rewel, kalau cowok berani pake mobil ya harus ngerti mesin. Sparepart mahal? Mungkin carinya kurang jeli. Sejak umur 19 tahun hingga 27 saat ini, Blazer hitam besar ini tidak pernah mengecewakanku. Yah, umur mobil ngga bakal pernah bohong. Suara yang main mengaum, bunyi berdecit di dalam kabin hasil dari door trim yang sudah lama, dan beberapa masalah kelistrikan lainnya. Tapi, itu semua bisa diakali dengan perbaikan dan modifikasi di luar dan dalam. So, ini review jujur ku soal kerbau US/Eropa yang pernah jadi primadona di jalanan Indonesia.