VKTR Gandeng SLIS Guna Hadirkan Sepeda Motor Listrik

Ingin hadirkan sepeda motor listrik di Indonesia, PT VKTR Teknologi Mobilitas (VKTR) gandeng PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (GAS). GAS sebagai induk usaha dari PT Juara Bike yang melahirkan brand Selis, siap merilis empat tipe roda dua ramah lingkungan. Mereka juga berkolaborasi dengan institusi pendidikan tinggi, yakni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).

Direktur Utama VKTR, Gilarsi W. Setijono menyatakan masuknya VKTR di industri sepeda motor listrik merupakan bagian dari komitmen perusahaan. Pihaknya juga ikut mendukung pemerintah mewujudkan program net zero emission 2060.

“Pulau Jawa saja ada 89.660.579 unit, dengan total keseluruhan di Indonesia sebanyak 119.536.624 unit. Tak heran jika motor menyedot 69 persen dari total ketersediaan bensin nasional. Jadi kami sangat mendukung program pemerintah untuk mendorong masyarakat beralih ke sepeda motor listrik," jelasnya, di sela acara penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara kedua belah pihak, di Jakarta, Jumat (23/12).

Penandatanganan MoU yang dilakukan merupakan bagian dari workshop yang melibatkan kedua belah pihak. Di situ dibahas secara rinci terkait konsep sepeda motor listrik yang siap diproduksi oleh VKTR bersama SLIS. Tertulis pula mengenai kualitas, beta testing, dan percepatan produksi dengan target pemenuhan TKDN sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah. Ditandatangani langsung Dirut VKTR, Gilarsi W. Setijono dan Dirut GAS, Edi Hanafiah Kwanto beserta dengan Komisaris Utama GAS, Tjoa King Hoa.

Gilarsi mengatakan, pihaknya optimis dengan kolaborasi kedua perusahaan melalui sumber daya yang dimiliki masing-masing. "VKTR dan GAS adalah sama-sama manufaktur kendaraan listrik. GAS memiliki spesifikasi keandalan dalam memproduksi roda dua niremisi. Saya yakin kerja sama ini bisa menjadi besar di masa depan. Mampu menghadirkan produk bagus untuk mendukung mobilitas tinggi masyarakat, terutama konsumen urban atau perkotaan. Dengan adanya dukungan pemerintah terhadap industri kendaraan listrik, pasar kuda besi ramah lingkungan di Indonesia pasti tumbuh pesat," katanya.

Baca Juga: Tak Lama Lagi Pemerintah Akan Sahkan Subsidi Rp8 Juta untuk Motor Listrik

 

Tak hanya mengandalkan tenaga dari kedua perusahaan, mereka juga menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan tinggi, yakni Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) dalam hal rancang bangun. Sedang untuk manufakturnya tetap menggunakan fasilitas produksi yang dimiliki GAS.

"Dengan demikian, saya optimis TKDN kita nantinya di tahap awal sudah berada di angka 45 persen sampai 50 persen. Dan seiring berjalannya waktu terus ditingkatkan hingga 90 persen. Hal ini telah dibuktikan PT Juara Bike selaku Anak Perusahaan GAS melalui produk EMAX yang sudah mencapai 53,69 persen," jelasnya.

VKTR bersama GAS menegaskan siap memproduksi empat tipe sepeda motor listrik. Yakni tipe V, K, T dan R. "Persiapan kami sudah matang, termasuk R&D, produksi, pemasaran dan aktivitas after sales-nya. Kami pastikan, pertengahan 2023 lahir satu produk, bukan sekadar moda transportasi ramah lingkungan roda dua, melainkan lifestyle mobility solution yang dapat mengubah definisi kenyamanan dalam berkendara dengan performa terbaik di kelasnya," kata Gilarsi.

Direktur Utama GAS, Edi Hanafiah Kwanto, mengatakan pihaknya menyambut baik kerja sama ini. Meskipun telah lama malang melintang di industri sepeda motor listrik di Tanah Air, kemitraan dengan VKTR lebih membuka peluang untuk memasuki pasar kendaraan listrik secara lebih luas.

“Melalui kerja sama ini, kami berharap bisa terus memahami kebutuhan pengguna EV di Indonesia, meningkatkan kemudahan pemakaian dan keandalan dari teknologi, dan memberikan yang terbaik bagi konsumen serta ikut berkontribusi mencapai bebas emisi dan net zero pada 2060,” terang Edi. (BGX/ODI)

 

Baca Juga: IBC Ambil Alih Sebagian Saham Wikon, Punya Misi Percepat Ekosistem Kendaraan Listrik Nasional