United Bike, memajang enam model skutik pada IEMS 2019. Tapi yang paling menarik perhatian, Tipe X. Boleh dibilang, desainnya begitu sederhana tapi memikat hati. Kami rasa tema besarnya satu irisan dengan Honda Zoomer/Ruckus yang ikonik itu. Ringkas, pendek dan sederhana. Sayangnya perusahaan yang biasanya menjual sepeda ini belum menjualnya.

“United Bike Tipe X ini segmennya berada di tengah-tengah di antara yang lain (medium). Tapi belum kami jual. Karena sebetulnya, fokus dari X itu lebih ke arah fungsional, bukan untuk masyarakat umum berkegiatan. Lebih tepatnya, kami menyasar pasar B-to-B (Business to business). Jadi buat membawa dan mengantarkan barang, atau hal-hal semacam itu. Makanya ada box di depan dan belakangnya,” ucap Andry Dwinanda, Manager Electric Bike Division, PT Terang Dunia Internusa

Ia pun menerangkan, soal baterai yang digunakan nanti masih dalam tahap pengembangan. Pada unit pamer itu, yang terpasang teknologi Lead Acid alias aki biasa. Tapi bukan tidak mungkin, nantinya disisipi Lithium-ion layaknya motor listrik lain.

Terpapar data spesifikasi X, menggunakan baterai Lead Acid berkapasitas 60V20Ah. Lantas motor elektriknya berdaya 800W dengan merek Bosch. Alhasil kecepatan maksimal yang bisa ditoreh sebesar 50kpj. Sementara jarak laju maksimum dengan kondisi baterai penuh, sejauh 60km. Mengacu pada varian lain dengan teknologi dan kapasitas yang sama, untuk mengisi dayanya dibutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Dan usia baterai yang terbatas hingga 600cycle, atau sekitar dua tahun jika dicharge setiap hari.

Nah, desainnya ini menarik. Tidak tertera panel bodi layaknya skutik konvensional, alias terondol. Yang ada hanyalah bentangan pipa-pipa besi yang melekuk kotak. Ditutup panel dek dan sedikit dasbor plastik saja. Jok juga hanya satu, tapi tebal dan nyaman diduduki. Lantas bagian pembonceng, diisi bracket untuk menaruh box. Pun di bagian depan, disisakan ruang lagi untuk kotak penyimpanan.

Unit pajangan ini kebetulan sudah dipasang kotak di depan dan belakang. Ukurannya, superbesar di belakang dan lebih kecil di depan. Tapi kapasitasnya sangat besar. Jangankan satu-dua helm, sepertinya jika Anda jadi tukang helm pun bisa. Box ini juga diklaim bisa menjaga suhu dengan baik.

Beranjak ke panel instrumen, sangat sederhana. Satu layar digital menampilkan informasi fundamental. Ukurannya tidak begitu besar. Lalu sektor pencahayaan, sudah LED di headlight tapi tidak di stoplamp. Mikanya serupa baik di depan maupun belakang. Plus lekukan rangkanya. Mungkin inilah yang disebut tampang mirip bokong.

Lanjut ke kaki-kaki, fork teleskopik menempel di depan. Sementara belakangnya ditopang dua suspensi yang menempel ke swing arm. Pelek dan bannya sendiri berukuran 10 inci dengan profil yang agak gambot. Motor jadi terlihat lucu berkat ini. Sayang belum ada nominal pasti dan kapan motor ini dijual. Andry hanya membisikkan pada kami, “Mungkin sekitar Rp 15 jutaan (off the road)." (Hlm/Van)

Baca Juga: Mobil Klasik Bertenaga Listrik, Volkswagen E-Beetle