Kolaborasi UMKM dan Otomotif Hadapi Perlambatan Ekonomi Global
Dialog lintas sektor di GIIAS 2025 bahas solusi kendaraan niaga dan dukungan konkret bagi usaha kecil dan menengah
KEY TAKEAWAYS
Mengapa kendaraan niaga listrik penting bagi UMKM saat ini?
Karena dapat menekan biaya operasional, mendukung keberlanjutan, dan meningkatkan produktivitas usaha niaga kecil yang mobilitasnya tinggiApa tantangan terbesar karoseri dalam membangun kendaraan untuk UMKM?
Menciptakan desain spesifik sesuai sektor dan kapasitas usaha, sambil menunggu dukungan dari mitra produsen untuk mempercepat realisasi produkDalam rangkaian Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang berlangsung di ICE BSD City, Indonesia Center for Mobility Studies (ICMS) menyelenggarakan forum diskusi bertema “UMKM Di Tengah Badai: Menjaga Ekonomi Rakyat Saat Perlambatan Global”. Kegiatan ini mempertemukan pemangku kepentingan dari industri otomotif, organisasi UMKM, dan pelaku usaha karoseri dalam satu ruang dialog konstruktif.
Tiga pembicara utama hadir dalam sesi ini: Cing Hok Rifin, Director of Sales PT Sokonindo Automobile (DFSK); Hermawati Setyorinny, Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (AKUMANDIRI); dan Albertus Whitney dari Karoseri Explora Delima Mandiri.
Ketua Umum ICMS, Munawar Chalil, membuka forum dengan menekankan besarnya kontribusi UMKM terhadap perekonomian nasional. Menurutnya, “UMKM memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional, namun untuk berkembang secara berkesinambungan, mereka memerlukan dukungan nyata dari berbagai sektor, termasuk industri otomotif.”
Ia melanjutkan bahwa langkah konkret dapat diambil melalui penyediaan sarana transportasi niaga yang sesuai dengan karakteristik UMKM. “Kolaborasi dalam menyediakan kendaraan niaga yang handal, efisien, ramah lingkungan, dan terjangkau adalah langkah konkret untuk membangun usaha berbasis UMKM yang solid dan mampu bertahan menghadapi tantangan global.”
Dari sudut pandang otomotif, DFSK menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung sektor UMKM. Mereka memperkenalkan kendaraan niaga berbasis listrik sebagai solusi mobilitas yang mengurangi beban operasional. “Kami melihat peran UMKM sangat strategis dalam menjaga roda perekonomian. Oleh karena itu, DFSK menghadirkan solusi pilihan kendaraan niaga yang tidak hanya efisien secara biaya operasional, tetapi juga sejalan dengan visi keberlanjutan lingkungan,” ungkap Cing Hok Rifin.
Respons positif datang dari sektor UMKM, yang diwakili oleh Hermawati Setyorinny. Ia sepakat bahwa kendaraan listrik berperan penting dalam efisiensi bisnis, namun menegaskan bahwa dukungan tidak bisa berhenti di sana. “Kami melihat bahwa sinergi dengan sektor otomotif, terutama melalui pemanfaatan kendaraan listrik yang hemat dan ramah lingkungan, menjadi kunci dalam meningkatkan daya saing UMKM ke depan. Selain itu, pelatihan manajemen usaha, akses pembiayaan yang mudah, dan infrastruktur pendukung juga harus terus diperkuat,” jelasnya.
Kontribusi karoseri lokal juga turut dibahas. Albertus Whitney menekankan bahwa keberhasilan kendaraan niaga untuk UMKM tak lepas dari desain yang sesuai dengan kebutuhan pelaku usaha. “Kendaraan niaga dapat kami bangun sesuai kebutuhan dan kapasitas yang dimiliki oleh masing-masing pelaku usaha. Selalu ada ruang inovasi untuk merealisasikan kebutuhan mereka.”
Dialog ICMS ini menegaskan bahwa sinergi lintas sektor sangat krusial dalam memperkuat daya tahan ekonomi rakyat. Tak sekadar respons terhadap kondisi global, tapi juga upaya jangka panjang membangun ekosistem usaha kecil yang lebih adaptif dan berkelanjutan. (HFD/ODI)
Baca Juga:
GIIAS 2025: Harapan Baru Kebangkitan Penjualan Otomotif Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature