Ban Hankook Untuk Kendaraan Masa Depan

Hankook, merilis beberapa teknologi tercanggihnya untuk rancangan ban masa depan. Kerennya, bukan sekadar karet bundar pembungkus velg, Hankook merancang ban dengan kemampuan beradaptasi pada lintasan.

"Sebagai perusahaan ban premium terdepan di ranah global dengan keunggulan teknologi dan desain mutakhir, Hankook Tire terus melanjutkan inovasi desainnya yang luas untuk menghadirkan pengalaman berkendara di masa depan yang menyenangkan," ujar Seung Hwa Suh, Vice Chairman dan CEO Hankook Tire dalam siaran persnya.

Flexup, misalnya. Model yang meraih penghargaan Perunggu pada ajang International Design Excellence Awards (IDEA) 2017 merupakan kendaraan satu roda untuk satu penumpang. Kapabilitas roda bergulir dikombinasikan dengan kemampuan berdaya pegas di setiap derajat rodanya. Dengan potensi itu, ban ini mampu menaiki tangga dengan mengubah strukturnya.

Karya kedua perusahaan Korea Selatan ini, Shiftrac. Sesuai namanya, ban ini dapat mengubah kemampuannya dalam bertraksi. Dengan menggeser lapisan karet pada ban, tingkat traksi saat bermanuver menjadi lebih baik. Konon, disebutkan Hankook, menyiapkan ban ini untuk kendaraan penegak hukum agar mampu mengejar mobil yang lebih kencang.

Berikutnya Magfloat. Ya, kata float dan mag merupakan akronim dari prinsip magnet dan melayang. Meski tak melayang seutuhnya, namun maksud dari ban ini adalah kemampuannya menciptakan momentum gerak dengan memutar medan magnet alih-alih menyingkirkan roda berlapis karet.

iPlay merupakan desain ban untuk kendaraan dua roda bagi satu orang pengendara. Pengemudi berada di tengah dua roda besar dengan kemampuan bermanuver sekelas mobil balap. Kapabilitasnya untuk memiringkan roda (camber), memungkinkan iPlay untuk belok dengan sangat tajam dalam kecepatan tinggi sekalipun.

Innovasi terakhir, Autobine. Model ini merupakan kendaraan yang menyajikan daya angkut optimal seperti bis. Motor elektrik yang terintegrasi dengan ban Autobine memungkinkan rancang bangun bis untuk mengatur panjang dan pendek kendaraan. hal ini dimungkinkan karena tak terdapatnya gardan dan kopel sebagai penyalur tenaga. Keempat motor listrik individual di setiap roda menjadi pusat tenaga. (Van)