Penjualan Mobil Januari-Agustus 2025: Astra Dominan dan Mitsubishi Naik Posisi Ketiga
Melihat tren penjualan bulanan, target Gaikindo 900 ribu unit agaknya sulit direalisasikan
Kinerja penjualan mobil di Indonesia dari Januari–Agustus 2025. Belum menunjukkan pemulihan signifikan. Tekanan daya beli konsumen masih jadi faktor utama pelemahan, ditambah ketidakpastian ekonomi global yang berimbas ke market domestik. Harga bahan pokok dan suku bunga tinggi ikut menahan minat masyarakat membeli kendaraan baru. Alhasil, wholesales nasional hanya mencapai 500.952 unit. Angkanya turun 10,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu 560.619 unit year on year.
KEY TAKEAWAYS
Berapa total penjualan mobil di Indonesia hingga Agustus 2025?
Sebanyak 500.952 unit, turun 10,6 persen dibandingkan tahun laluApa penyebab utama pelemahan pasar otomotif tahun ini?
Daya beli konsumen yang tertekan, suku bunga tinggi, dan ketidakpastian ekonomi globalPadahal awal tahun sempat muncul optimisme pasar bisa lebih bergairah berkat kedatangan model baru dan semakin banyak pilihan kendaraan elektrifikasi. Baik dari pabrikan Jepang, Korea dan kini dibanjiri merek Cina. Namun ritme penjualan justru bergerak stagnan di kisaran 60–70 ribuan unit per bulan. Kemudian titik terendah pada April cuma 52.369 unit karena libur panjang Lebaran.
Grup Astra Kuasai Separuh Market Nasional

Astra Group (Toyota, Lexus, Daihatsu, Isuzu dan UD Trucks) masih dominan menggenggam separuh lebih pasar otomotif nasional. Meski kondisi pasar menantang, mereka tetap berhasil mempertahankan dominasi. Hingga Agustus 2025, korporasi raksasa ini membukukan penjualan 263.963 unit atau mengantongi pangsa pasar 53 persen. Lalu info lain. Honda yang biasanya bertengger di posisi ketiga harus tergeser oleh Mitsubishi.
“Di tengah dinamika industri otomotif nasional yang dipengaruhi perkembangan kondisi ekonomi domestik. Astra tetap mengamati prospek pertumbuhan pasar pada paruh kedua 2025 dengan seksama. Kami terus berupaya menghadirkan beragam pilihan kendaraan sesuai kebutuhan konsumen di Indonesia,” jelas Windy Riswantyo, Head of Corporate Communications Astra International, dalam keterangan resmi.
Mereka masih percaya diri berkat dukungan jaringan distribusi, penjualan, serta layanan purnajual yang terintegrasi di seluruh penjuru negeri. Fokus perusahaan adalah menjaga kepuasan pelanggan. Sekaligus berkontribusi pada keberlanjutan pertumbuhan industri otomotif nasional.
Ranking Penjualan Mobil

Bila dibedah lebih dalam dalam peringkat nasional berdasar hasil penjualan (wholesales) selama delapan bulan. Toyota dan Lexus masih menjadi merek paling besar dengan kontribusi 162.312 unit, di puncak podium. Daihatsu menyusul lewat capaian 84.704 unit. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), menutup delapan bulan pertama dengan 58.387 unit sebagai posisi ketiga. Honda Prospect Motor (HPM) hanya mampu jualan 42.291 unit, bergeser keempat.
Lalu Suzuki Indomobil Sales (SIS) menorehkan volume 39.101 unit menempati posisi kelima. Satu fenomena menarik adalah agresivitas BYD bersama Denza yang mampu menyumbang 25.537 unit. Sekaligus menjadikan merek asal Tiongkok ini salah satu pemain paling agresif dan mengamankan posisi keenam. Sementara Hyundai Motors Indonesia (HMID) mampu mencatatkan 13.828 unit, diapit oleh Chery Sales Indonesia (CSI) dengan 13.055 unit. Wuling Motors bertahan di angka 10.925 unit. Adapun merek lain secara kolektif menyumbang 33.865 unit.
Info tambahan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mewajibkan produsen mobil listrik seperti BYD, VinFast, Geely, Xpeng, Aion, Citroen, Maxus, VW, GWM Ora dan perusahaan terkait. Untuk segera melakukan produksi lokal dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen mulai 1 Januari 2026. Sebab masa insentif impor mobil listrik CBU (completely built up) mereka selesai pada akhir 2025.
Tren Bulanan
Terkait perkembangan pasar dari sisi distribusi bulanan. Market roda empat relatif stabil pada rentang 60–72 ribuan unit. Januari terkumpul 61.995 unit. Lalu puncak penjualan Februari mencapai 72.356 unit, lanjut Maret 71.188 unit. Sementara titik terendah tercatat pada April hanya 52.369 unit, imbas dari periode libur panjang Lebaran. Selebihnya, Mei menorehkan 62.045 unit, Juni 58.341 unit, Juli 60.878 unit dan Agustus 61.780 unit. Sehingga ditotal setengah juta unit lebih.
Realisasi Januari hingga Agustus 2025 masih jauh di bawah proyeksi untuk mencapai target tahunan 900.000 unit. Dibutuhkan penjualan tambahan mendekati 400 ribu unit dalam empat bulan, artinya 100 ribu per bulan. Padahal rata-rata pemasaran hanya sekitar 60 ribu unit. Gaikindo sendiri menyatakan mempertimbangkan revisi ke bawah ke target sekitar 750 ribu unit.
Prospek Penjualan Mobil 2025
Jadi, kalau melihat penjualan mobil dengan tren kumulatif masih lebih rendah dibandingkan 2024. Jalan menuju pemulihan pasar otomotif nasional tahun ini diperkirakan tidak akan mudah. Namun kehadiran merek baru berbasis elektrifikasi serta konsistensi pemain lama menjaga ritme penjualan. Bisa menjadi faktor penyeimbang yang bisa mendorong gairah pada kuartal akhir 2025. Sedangkan divisi grup otomotif Astra sendiri tetap mengandalkan portofolio lengkap. Mulai kendaraan penumpang, komersial, hingga elektrifikasi, sebagai strategi mempertahankan posisi dominan. (ALX/ODI)
Baca Juga:
Populix dan Forwot Bahas Tantangan EV Nasional, Infrastruktur dan Interoperabilitas Jadi Sorotan
Insentif Pajak Mobil Listrik Impor Berakhir 31 Desember 2025
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature