Lamborghini dan Audi Ikuti Tren Diet Ketat
JAKARTA: Tren penurunan dimensi dan kapasitas mesin kerap terjadi di setiap jenis mobil, tapi untuk kelas supercar, para penggemarnya mungkin tidak akan menyangka kalau bakal ada diet ketat ‘sesadis’ Lamborghini Huracan dan Audi R8. Kabar terbaru dari pabrikan asal Jerman dan Italia ini cukup mengejutkan. Pasalnya, tren diet yang dilakukan pada model andalan mereka memang kedengaran kurang masuk akal. Penurunan spesifikasi mesin sangatlah signifikan, yakni menjadi mesin 2.500 cc lima silinder turbo – hampir separuh dari kapasitas mesin Audi R8 dan Lamborghini Hurracan yang berkapasitas 5.200 cc V10.
Sebagai perbandingan, salah satu diet ukuran mesin yang lebih ideal harusnya menggunakan mesin V8 atau V6. Hal ini juga pernah dilakukan oleh perusahaan mobil premium Jerman, Mercedes-Benz, yang mengusung mesin 4.000 cc V8 twin turbo sebagai pengganti mesin 6.300 cc V8 pada model AMG-nya. Tapi, tuntutan pasar berkata lain. Walaupun diet ketat supercar tersebut rada mustahil, tapi hal tersebut harus dilakukan oleh produsen Jerman dan Italia tersebut, demi mendobrak pasar China. Hal ini disinyalir untuk menekan pajak mesin yang tergolong besar untuk mesin berkapasitas 4.000 cc, yakni lebih dari 40 persen dari tarif normal.
Kendati demikian, para penggemar supercar tidak perlu khawatir dengan diet ketat yang cukup ‘berani’ ini. Volkswagen Group tetap mempertimbangkan yang terbaik untuk para pelanggannya. Meskipun Huraccan dan R8 akan menggunakan mesin 2.500 cc turbo dari hasil diet tersebut, yang juga dipakai oleh Audi RS3, performanya tidak akan kalah dashyat dengan versi aslinya. Audi telah menjanjikan akan segera membawa teknologi kompresor eletrik yang dapat menghasilkan electic boost sehingga kemampuan jantung pacu dapat ditingkatkan. Melalui kombinasi mesin diet 2.5 liter turbocharged dan motor listrik tersebut, tenaga yang dihasilkan dapat mencapai 600 dk beserta letupan torsi sebesar 650 Nm. Daya keluaran ini tergolong cukup besar untuk mesin yang kapasitasnya tidak sebesar V8, V10, atau V12 pada supercar yang lain.
Selain itu, teknologi kompresor eletrik tersebut juga dirancang sedemikian rupa untuk menjamin kenyamanan pengemudi. Electric boost ini akan bermain di putaran mesin rendah untuk mencegah pengemudi merasakan turbo lag , sebelum turbo pada mesin mulai bermain di putaran mesin selanjutnya. Kendati demikian, beberapa pengamat otomotif kurang optimis jika mesin kecil ini dapat mendongkrak angka penjualan. Pasalnya, diet ketat ini cukup beresiko tinggi, dimana penambahan bobot pada baterai electric boost dilansir dapat mempengaruhi performa mobil. “Electric boost akan menjadi keharusan apabila kami ingin memakai mesin kecil, sekalipun sudah pakai turbo. Masalah dari electric boost adalah baterai yang digunakan cukup berat, dan bobot ekstra dari penambahan baterai ini jelas akan mempengaruhi performa mobil,” jelas Heinz Peter Hollerweger, selaku Head of Quattro GmbH.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Lamborghini Huracan
Model Mobil Lamborghini
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Populer
Video Mobil Lamborghini Huracan Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
Mesin
4244
|
2999
|
2979
|
2894
|
2999
|
Tenaga
405
|
367
|
431
|
451
|
435
|
Tempat Duduk
4
|
5
|
4
|
5
|
4
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Otomatis
|
Tren Coupe
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Lamborghini Huracan dari Carvaganza
Artikel Mobil Lamborghini Huracan dari Zigwheels
- Motovaganza
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian