CATL Ungkap Tiga Teknologi Baterai Revolusioner
Mulai dari baterai dual-core berdaya jelajah 1.500 km, superfast charging generasi kedua, hingga sodium-ion tahan suhu ekstrem dan super aman
Pada gelaran CATL Tech Day baru-baru ini, raksasa baterai asal Tiongkok tersebut memamerkan tiga terobosan teknologi yang berpotensi mendefinisikan ulang masa depan kendaraan listrik dan hybrid. Fokus utama tertuju pada peningkatan daya jelajah, kecepatan pengisian, dan ketahanan ekstrem yang belum pernah dicapai sebelumnya.
KEY TAKEAWAYS
Apa keunggulan utama baterai Freevoy dari CATL dibanding baterai EV biasa?
Freevoy menggabungkan dua zona energi dengan material berbeda, memungkinkan daya jelajah hingga 1.500 km, serta memiliki teknologi elektroda mandiri yang meningkatkan kepadatan energi secara drastis dalam ukuran kompak.Apakah baterai sodium-ion cocok untuk kendaraan di daerah bersuhu ekstrem dan apakah aman?
Sangat cocok dan aman. Baterai sodium-ion tetap berfungsi di suhu -40°C dan telah lolos uji ekstrem tanpa risiko kebakaran, bahkan saat dibor, dipotong, atau ditekan. Ia juga menawarkan pengisian cepat dan harga produksi yang lebih rendah dari lithium.1. Freevoy Dual Power Battery 1.500 Km
Baterai ini mengusung arsitektur dual-core—dua zona energi independen dalam satu baterai, masing-masing dengan material sel yang berbeda. Zona utama fokus pada performa tinggi, sementara zona ekstensi didesain untuk daya tahan jarak jauh.
Foto: CATLUniknya, zona ekstensi ini dilengkapi elektroda negatif yang menghasilkan daya sendiri tanpa anoda grafit, meningkatkan kapasitas energi tanpa menambah ukuran fisik baterai.
Hasilnya? Daya jelajah hingga 1.500 km, menempatkan mobil listrik sejajar—bahkan lebih unggul—dibanding kendaraan hybrid dari sisi efisiensi.
2. Shenxing Superfast Charging Gen-2
Generasi kedua Shenxing menggebrak dengan kemampuan pengisian 12C dan output daya maksimal 1,3 MW. Dalam lima menit, baterai ini mampu menyuplai daya untuk 520 km jarak tempuh, atau setara 2,5 km per detik pengisian.
Foto: CATLTak hanya cepat, baterai ini tetap tangguh dalam suhu ekstrem. Pada suhu -10°C, pengisian dari 5% ke 80% hanya butuh 15 menit. Bahkan dalam kondisi hampir kosong, daya output bisa mencapai 830 kW—setara 1.100 hp.
3. Sodium-ion
CATL juga bersiap memproduksi massal teknologi sodium-ion pada Desember 2025. Dengan kepadatan energi hingga 175 Wh/kg dan jarak tempuh maksimal 500 km, baterai ini menjadi alternatif ekonomis untuk EV dan hybrid, terutama di pasar yang mengedepankan efisiensi biaya.
Foto: CATLUntuk kendaraan hybrid, sodium-ion dapat memberi mode EV penuh hingga 200 km, ideal untuk perjalanan harian. Ia juga mendukung pengisian cepat 5C dan memiliki umur siklus hingga 10.000 kali pengisian.
Namun yang paling mencengangkan adalah faktor keamanannya.
CATL membuktikan ketangguhan baterai sodium-ion lewat serangkaian uji ekstrem: kompresi dari berbagai sisi, penetrasi jarum, bor listrik, hingga pemotongan langsung. Hasilnya: tidak ada kebakaran ataupun ledakan.
Baterai ini juga tetap dapat diisi dari 30% ke 80% dalam 30 menit di suhu -30°C dan mempertahankan 93% kapasitas di suhu -40°C. Bahkan saat kosong total, mobil masih bisa dikendarai di jalan tol. (HFD/TOM)
Baca juga:
Mulai 2026, Baterai Mobil Listrik di Cina Wajib Tahan Api dan Ledakan
Gara-gara Ini, LG Batalkan Investasi Proyek Baterai EV Rp130 Triliun di Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Pilihan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature