Test Drive Jaecoo J5 EV: SUV Listrik Nyaman, Torsi Instan, dan Konsumsi Daya Super Irit
Menjajal performa dan menghitung efisiensi dengan rute Bekasi-Puncak PP
Setelah mengulas eksterior dan interior dalam artikel terpisah, kali ini saatnya fokus pada bahasan performa dan rasa berkendara Jaecoo J5 EV. Model kendaraan listrik yang diperkenalkan pada GIIAS 2025 lalu ini, akan memulai debut resminya dengan pengumuman harga pada 3 November.
KEY TAKEAWAYS
Berapa tenaga dan torsi yang dimiliki Jaecoo J5 EV?
Jaecoo J5 EV dibekali motor listrik bertenaga 155 kW (210 PS) dengan torsi puncak 288 Nm. Kombinasi ini membuat akselerasi terasa instan, baik saat melaju di jalan tol maupun menanjak di kawasan Puncak.Seberapa efisien konsumsi daya Jaecoo J5 EV?
Berdasarkan hasil test drive Jakarta–Puncak PP sejauh 152 km, konsumsi daya tercatat sekitar 2,49 km per kWh. Jika dihitung dengan tarif SPKLU Rp2.466 per kWh, biaya perjalanan hanya sekitar Rp57 ribuan, menjadikannya salah satu SUV listrik paling irit di kelasnya.“Karakter The Real SUV tentunya tidak hanya ditentukan oleh desain atau fitur, tetapi oleh kemampuannya untuk melaju dengan tangguh di berbagai kondisi jalan, apalagi ragam jalan di Indonesia baik kondisi jalan yang mulus, off-road, maupun dalam keadaan basah dan kering. Melalui kehadiran J5 EV, kami sangat antusias untuk merancang sebuah kendaraan yang dapat memberikan tenaga besar, efisiensi tinggi, dan kenyamanan maksimal yang dibutuhkan pengguna di Indonesia,” ujar Country Director JAECOO Indonesia, Max Zhou dalam keterangannya belum lama ini.
Oto.com sudah mendapatkan kesempatan mencoba J5 EV ini beberapa waktu lalu dengan perjalanan menuju kawasan wisata Puncak, tepatnya Gayatri Camp. Perjalanan dimulai dari diler Jaecoo Siliwangi Bekasi Barat yang menawarkan jarak tempuh total sekitar 120 kilometer.
Lantas seperti apa impresinya? Simak bahasan berikut.
Performa
Kita bicara data di atas kertas. J5 EV menawarkan motor listrik bertenaga 155 kW atau setara 210 ps. Torsi puncaknya menjanjikan daya 288 Nm, terhitung besar untuk kendaraan dengan panjang sekitar 4,3 meter, lebar 1,8 meter, dan tinggi 1,6 meter ini.
Baterainya berkapasitas 60,9 kWh yang memungkinkan kendaraan bergerak sejauh 461 km dalam sekali pengisian daya dan berdasarkan standar NEDC. Kemampuan pengisian cepat 130 kW membuat waktu pengisian daya dari 30 hingga 80 persen dapat dilakukan dalam waktu 28 menit.
Sebagai SUV perkotaan, J5 EV hadir dengan motor listrik di roda depan alias FWD. Penempatan ini terhitung pas dengan jalanan perkotaan yang dilalui sepanjang rute test drive. Pada saat di kawasan Puncak yang menghadirkan jalan menanjak, tidak ada kesulitan untuk J5 EV naik dengan mudah.
Jika ingin membandingkan dengan tawaran saudara kandungnya, Chery E5. SUV listrik ini menawarkan tenaga 201 hp dan torsi 340 Nm dengan kecepatan maksimal 175 km per jam. Tawaran akselerasinya 7,2 detik, dimana J5 EV dikatakan mencatatkan waktu 7,3 detik untuk bergerak dari diam sampai 100 km per jam.
Rasa Berkendara
Berada di balik kemudi J5 EV terasa mudah. Untuk mendapatkan posisi terbaik, pengemudi dapat mengatur rebah tegak maju mundur jok lewat tombol elektrik, serta lingkar kemudi tilt teleskopik. Lingkar kemudinya punya diameter yang pas, dengan balutan kulit yang nyaman digenggam. Desainnya sedikit mengingatkan pada kemudi kendaraan Eropa, dengan kehadiran tombol pengaturan yang padat, yang membutuhkan waktu untuk terbiasa dalam pengoperasiannya.
Seperti yang sudah disebutkan, desain dasbor J5 EV terhitung sederhana. Sudutnya dibuat rendah dengan layar besar berukuran 13,2 inci serta meter cluster 8 inci horizontal di depan pengemudi, menjanjikan sudut pandang yang lapang untuk pengemudi. Layar utama diletakkan rendah ke arah konsol tengah sehingga penempatan ini membantu pengemudi untuk mengoperasikan beragam fungsi sekaligus menambah sudut pandang ke depan.
Pilar A terhitung kecil, namun dibuat merebah. Kasuistik, pilar A ini memberikan blind spot yang cukup besar, utamanya di tikungan tajam atau manuver ketika berbelok. Pengemudi perlu mengubah posisi duduknya sebentar untuk melihat situasi di sisi kiri dan kanan. Namun penggunaan diperkotaan rasanya tetap dapat memberikan rasa percaya diri bermanuver.
Lewat tawaran tenaga dan torsi yang ditawarkan, berkendara dengan J5 EV di perkotaan dan jalan tol memuaskan. Utamanya dari tawaran tenaga instan motor listriknya. Tidak ada keraguan untuk pengemudi mendapatkan tenaga yang diinginkan, misal melewati kendaraan di depan atau hendak bermanuver.
Sepanjang perjalanan Jakarta – Bogor, pengemudi juga mencoba beragam mode berkendara yang ditawarkan yakni Eco, Normal, dan Sport. Pemilihan mode ini, beruntungnya dapat dilakukan melalui tombol fisik yang terletak di bawah layar utama. Mudah dan tidak membutuhkan pembelajaran. Sesuai dengan namanya, output tenaga yang paling terasa berubah. Namun meski di mode Eco, torsinya tetap terasa besar, yang membuat pilihan mode berkendara ini bisa jadi favorit untuk berkendara harian.
Mode berkendara ini juga mengubah rasa pengoperasian lingkar kemudi. Posisi Eco menjadi ringan, Normal terasa ajeg, dan Sport lebih ajeg lagi. Ini jelas membuat pengendalian lebih presisi dan meyakinkan, utamanya ketika ingin bermanuver cepat.
J5 EV juga menawarkan fitur regenerative braking untuk mengubah energi pengereman menjadi daya tambahan atau yang disebut energy recovery level. Pengemudi bisa mengatur level kekerasan pengereman regeneratif ini melalui sub menu pada layar utama dengan pilihan low, medium, dan high. Sedikit membingungkan memang, namun pilihan favorit pengemudi biasanya pada level low dan medium, menghindari rasa kagok saat melepas pedal akselerator dan tetap memanfaatkan pedal pengereman. Ini tentu membutuhkan pengalaman berkendara yang lebih lama.
Bicara suspensi, lewat beragam jalan yang ditawarkan, pengemudi dapat merasakan performa peredaman goncangan EV ini. J5 EV menggunakan suspensi independen di keempat roda. Pada skenario jalan perkotaan serta bergerak lamban, performanya terhitung nyaman. Pada jalan tol dan melibas sambungan jalan, suspensi ini dapat meredam goncangan dengan baik.
Manuver pada jalan berkelok juga terhitung mantab. Meski masih ada body roll, namun dirasakan cukup minim. Empuk, namun tetap terasa rigid pada beberapa skenario. Kesan berbeda didapat saat melibas jalanan bebatuan di area Gayatri Camp Ground. Pengemudi dan penumpang tergoncang hebat saat melewati kontur jalan berbatu ini, membuat pengemudi harus perlahan-lahan menyusuri jalan. Memang tidak semua skenario jalan dapat dinikmati maksimal dalam penggunaannya.
Sebagai EV dengan desain SUV yang kental, kehadiran gorund clearence 200 mm jadi keunggulan di area jalan berbatu ini. Sempat khawatir dengan posisi baterai di bagian bawah kendaraan akan menabrak permukaan jalan, nyatanya tidak terbukti. J5 EV hadir dengan sudut approach 20 derajat dan departure 29,8 derajat, membuat manuver di area jalan ekstrem ini bisa dilewati. Saat seperti ini, pengemudi layaknya berharap untuk dapat merasakan penggerak 4WD sehingga kesan SUV tualangnya lebih mumpuni.
Efisiensi Daya
Kesempatan menjajal J5 EV perdana ini juga dimanfaatkan untuk melihat konsumsi daya sepanjang perjalanan. Berangkat dari diler Siliwangi Bekasi, kondisi baterai penuh 100 persen dan tawaran jarak tempuh 461 km.
Tiba di spot pemberhentian pertama, rest area KM 34 Tol Jagorawi arah Bogor. Baterai menunjukkan sisa daya 76 persen dengan tawaran total jarak tempuh 349 km, jarak tempuh perjalanan pertama sejauh 82,8 km, pada layar menunjukkan average power consumption di angka 170 Wh / km. Gaya berkendara dibuat senormal mungkin, tanpa ada upaya berhemat seceara berlebihan dengan mode berkendara dicoba secara bergantian. Jalan yang ditemui adalah perkotaan, dan tol keluar kota.
Lanjut ke Gayatri Camp, dari titik berhenti pertama. Rombongan bertemu dengan jalanan Puncak yang padat, menanjak. Selama di area kamping, unit J5 EV varian Premium juga digunakan sebagai sumber daya untuk berbagai kegiatan lewat fitur V2L miliknya.
Kembali ke diler Siliwangi Bekasi, sisa baterai menunjukkan angka 62 persen dengan sisa jarak tempuh 286 km. Data dari komputer kendaraan hanya menunjukkan angka after startup yang artinya dimulai dari menyalakan kendaraan di area kamping. Terlihat angka yang ditunjukkan adalah 79 Wh/km. Total jarak yang ditempuh sepanjang perjalanan adalah 152 km. Apabila ingin melihat data km per kWh, maka membagi dengan kapasitas baterai 60,9 kWh yang akhirnya didapat angka konsumsi daya 2,49 km per kWh.
Jika ingin melihat biaya yang dikeluarkan sepanjang perjalanan, maka dihitung penggunaan daya sepanjang jalan. Yakni sebesar 38 persen atau sekitar 23,14 kWh. Dikalikan dengan biaya per kWh di SPKLU sebesar Rp2.466 maka untuk mengisi penuh J5 EV setelah perjalanan membutuhkan biaya Rp57.068 saja. Menarik!
Bahasan selanjutnya akan dilakukan setelah peluncuran harga resmi dalam hitungan hari. Selain soal harga, bahasan juga akan dilakukan untuk melihat tawaran fitur yang ditawarkan dari SUV EV terbaru ini. (STA/TOM)
Baca juga:
Road Test GWM Ora 03: EV Funky Cocok untuk Anak Muda
Test Drive Xpeng G6 Pro: Rasa dan Teknologi Canggih Bikin Kompetitor Minder!
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
-
Jelajahi JAECOO J5
Cerita Terkait JAECOO J5
- Berita
- Artikel feature
Model Mobil JAECOO
Jangan lewatkan
Promo JAECOO J5, DP & Cicilan
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Mobil Unggulan JAECOO
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
|
|
|
Jenis Bahan Bakar
Electric
|
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
Bensin
|
|
Tenaga
207
|
103
|
148
|
87
|
87
|
|
Torsi
288 Nm
|
136 Nm
|
220 Nm
|
113 Nm
|
113 Nm
|
|
Tempat Duduk
5
|
7
|
7
|
5
|
5
|
|
Jenis Transmisi
Otomatis
|
Manual
|
CVT
|
Manual
|
Manual
|
|
Mesin
-
|
1496
|
1498
|
1198
|
1198
|
|
Ground Clearance
-
|
-
|
-
|
200 mm
|
200 mm
|
|
|
Tren SUV
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil JAECOO J5 dari Carvaganza
Artikel Mobil JAECOO J5 dari Zigwheels
- Motovaganza