
Harga SYM Maxsym 600i 2021 di Indonesia dimulai dari Rp 141,8 Juta. Tersedia dalam 3 pilihan warna dan 1 varian di Indonesia. Maxsym 600i digerakkan oleh mesin 565 cc dengan transmisi Variable Kecepatan. Rem depan menggunakan Disc, sedangkan di belakang Disc. Pesaing terdekat SYM Maxsym 600i adalah GTS 300 Super Tech dan GTV.
Kapasitas | 565 cc |
Opsi start | Electric |
Kategori | Scooter |
Panel Instrumen | Digital |
Indikator Bbm | Analog |
Jenis Transmisi | CVT |
Harga ekonomis di kelasnya
Tenaga dan torsi besar
Fitur cukup melimpah
Model elegan
Bobot sangat berat
Brand image
Kualitas buatan tak sebaik rival
Harga SYM Maxsym 600i 2021 mulai dari Rp 141,8 Juta. Simak daftar harga Maxsym 600i 2021 di bawah untuk melihat harga OTR dan promo yang tersedia.
Varian | Harga | Spesifikasi | |
---|---|---|---|
SYM Maxsym 600i Standard |
Rp 141,8 Juta*
Harga OTR
|
565 cc, Electric , Scooter, Bensin | Lihat Promo |
Langganan dan aktifkan notifikasi untuk menerima penawaran terbaik dan berita terbaru.
BerlanggananMaxsym 600i tersedia dalam 3 warna yang berbeda - Silver, Black and White
Lihat video terbaru SYM Maxsym 600i untuk mengetahui bagaiamana mesin, desain, konsumsi BBM, performa & lainnya.
SYM punya beberapa varian maxi scooter. Paling terkenal Joyride 200i, Cruisym 300i dan Maxsym 600i. Anehnya, dua varian terkecil malah tergolong mahal. Padahal, motor buatan Taiwan ini, seharusnya memiliki banderol kompetitif mengingat brand image yang belum kuat. Untungnya tak terjadi pada varian terbesarnya, Maxsym 600i. Jika dibandingkan Yamaha TMax atau BMW C650GT, harganya jelas bersaing. Cukup menggelontorkan Rp 141,8 juta, sebuah skutik bongsor bermesin besar bisa dibawa pulang.
Walau murah tampangnya sama sekali tak murahan. Mudah membuat orang percaya ia berharga lebih dari itu. Desainnya eksklusif, bahkan fitur yang tersemat pun tidak sedikit. Apa yang ada di dalamnya sangat menunjang kebutuhan perjalanan jauh maupun perkotaan.
Tampilan instrumen cukup besar. Seperti yang tertanam di kokpit mobil. Saking besarnya, terbagi jadi empat bagian. Di sebelah kiri terdapat indikator bensin dan speedometer, lalu di kanan takometer serta suhu mesin. Keempatnya ditunjukkan dengan model analog. Tak hanya itu, tepat di tengah, layar LCD bulat menginformasikan kondisi motor secara real time. Rasanya tak perlu lagi dijabarkan. Apa yang disajikan sudah lengkap.
Stang dibubuhi berbagai macam tombol. Fungsinya tak hanya mengoperasikan hal fundamental, melainkan dua hal unggulan. Paling menarik, fitur grip berpemanas yang biasa melengkapi skutik mewah. Sayang tombol pengoperasiannya terlihat seperti aksesori tambahan. Desainnya tak menyatu dengan bagian lain. Bukan masalah besar, dengan kehadirannya saja patut diacungi jempol. Riding mode juga sudah tersedia. Fitur ini berguna untuk berjelajah jauh melintasi medan jalan yang dinamis.
Urusan akomodasi, tentu ia unggul. Bagasi super besar siap menampung bawaan Anda. Sebagai bayangan, dua helm full face dengan mudah masuk di dalamnya. Bahkan tersisa sedikit ruang untuk menyimpan jas hujan dan peralatan lain.
Mengendarainya dijamin nyaman. Ukuran jok dibuat ekstra panjang dan lebar. Jangan khawatir kekurangan ruang duduk di kedua sisinya. Untuk menaikinya berempat saja pasti jok masih lega, walaupun sangat tidak disarankan. Penopang punggung juga tersedia di bagian pengendara maupun penumpang. Makanya untuk perjalanan jauh tidak mudah pegal. Sedangkan di bagian dek, memang tak rata lantai. Tapi sangat memungkinkan untuk menyelonjorkan kaki hingga titik maksimal sekalipun.
Dimensinya benar-benar besar. Total mencapai (PxLxT) 2.270 x 1.410 x 825 mm. Jarak sumbu roda juga mencapai 1.560 mm. Bayangkan saja harus mengendalikan motor sebongsor itu. Sepertinya jalanan ibu kota bukan jawaban tepat untuk menikmati motor ini.
Secara desain, ia mengadaptasi konsep elegan. Terlihat dari tarikan garis yang cenderung halus tanpa mencirikan kesan agresif sedikitpun. Penggunaan headlamp model split juga tersimak mewah dengan ukuran besar dan teknologi pencahayaan LED. Saat melihat bagian belakang, jujur sedikit mengingatkan Yamaha XMax. Mirip sekali dengan konfigurasi mika stoplamp yang terbagi dua.
Sektor jantung pacu tidak main-main. Mesin 565 cc SOHC 4 katup tertanam di dalam rangka baja yang ringan. Alhasil keluaran tenaga mencapai 41 PS di 6.500 rpm dan torsi maksimal 43,2 Nm di 5.500 rpm. Hal ini lebih dari cukup apalagi disalurkan oleh transmisi CVT ke roda belakang. Terbayang performanya, seakan gas tak kunjung usai.
Bobot berlebih dan tenaga besar butuh penahan laju yang kuat. Memang bukan Brembo yang menempel, tapi rasanya dua buah cakram 275 mm di depan dan cakram tunggal di belakang dengan ukuran sama sudah cukup untuk memberhentikan motor. Selain itu, sensor ABS telah terkoneksi di kedua roda. Tak ada komplain untuk sektor ini, sudah sangat lengkap.