Polytron Ungkap Standar Keselamatan Baterai Motor Listrik FOX Electric
Keunggulan baterai LFP Polytron dan keamanannya dibanding produk merek lain
Polytron membagikan penjelasan mengenai teknologi dan standar keselamatan baterai yang digunakan pada motor listrik FOX Electric. Edukasi ini disampaikan seiring peluncuran Polytron FOX 350, yang kini tersedia dengan dua skema kepemilikan baterai, yakni Battery as a Service (sewa baterai) dan pembelian baterai secara langsung.
KEY TAKEAWAYS
Apa keunggulan baterai LFP pada motor listrik Polytron FOX Electric?
Baterai LFP memiliki stabilitas termal yang lebih baik dibandingkan jenis lithium lain, dengan titik thermal runaway lebih tinggi. Teknologi ini tidak menghasilkan oksigen saat terbakar, sehingga risiko kebakaran dan ledakan dapat ditekan.Apakah baterai motor listrik Polytron FOX Electric aman digunakan saat banjir?
Polytron membekali baterai FOX Electric dengan casing bersertifikasi IP67 yang membuatnya tahan terhadap air dan kondisi lingkungan ekstrem, termasuk genangan dan banjir.Produsen elektronik dan kendaraan listrik asal Indonesia tersebut menekankan bahwa baterai menjadi komponen paling krusial sekaligus paling kompleks dalam sistem motor listrik, terutama dari sisi keamanan. Oleh karena itu, Polytron menyatakan menerapkan standar pengujian berlapis sebelum baterai dipasang pada produknya.
CEO Polytron, Hariono, menjelaskan bahwa setiap cell baterai yang digunakan telah melalui serangkaian pengujian dengan acuan standar internasional. “Standar pengujian yang kami terapkan meliputi UN 38.3, QC/T 743, SNI 8872:2019, UN R136, hingga ISO 26262. Pengujian ini mencakup uji termal, getaran, guncangan, tusukan, benturan, hingga simulasi risiko kecelakaan,” ujarnya di pabrik Polytron Krapyak, Kudus (9/12).
Foto: PolytronPilih LFP untuk Stabilitas Termal
Polytron menggunakan cell baterai berteknologi Lithium Iron Phosphate (LFP) pada lini motor listrik FOX Electric. Menurut perusahaan, tidak semua baterai lithium memiliki tingkat keamanan yang sama. Beberapa jenis kimia baterai seperti NMC, NCA, dan LCO disebut memiliki risiko kebakaran lebih tinggi karena dapat menghasilkan oksigen internal saat terbakar, yang membuat api cepat membesar dan sulit dikendalikan.
Sebaliknya, cell LFP dinilai lebih stabil secara termal dan tidak menghasilkan oksigen saat terjadi kebakaran. Polytron mengungkapkan bahwa LFP memiliki titik awal thermal runaway di kisaran 250–300 derajat Celsius, lebih tinggi dibandingkan NMC yang berada pada rentang 170–220 derajat Celsius. Perbedaan ini disebut memberikan margin keamanan lebih besar, terutama saat motor digunakan dalam kondisi cuaca panas, kemacetan, atau saat pengisian daya.
Foto: OTOCell baterai LFP yang digunakan juga telah melewati pengujian nail penetration dan mechanical impact untuk memastikan tidak terjadi kebakaran atau ledakan meskipun mengalami kerusakan fisik.
Proteksi Berlapis pada Battery Pack
Aspek keselamatan baterai FOX Electric tidak hanya bergantung pada cell. Polytron menyebut desain battery pack menjadi lapisan perlindungan berikutnya. Baterai dibungkus casing aluminium dengan struktur heatsink yang berfungsi sebagai pendingin sekaligus pelindung dari benturan, getaran, dan panas ekstrem.
Foto: OTOBattery pack tersebut juga memiliki sertifikasi IP67, yang membuatnya tahan terhadap air dan kondisi lingkungan ekstrem, termasuk banjir. Di sisi elektronik, baterai dilengkapi Battery Management System (BMS) dengan sensor suhu, sistem pemutusan arus otomatis saat terjadi overcharge atau over-discharge, serta fitur cell balancing untuk menjaga umur pakai baterai.
Soroti Standar Keamanan di Pasar
Polytron turut menyoroti masih adanya motor listrik di pasaran yang menggunakan baterai rakitan dengan standar keamanan rendah. Beberapa di antaranya disebut tidak memiliki perlindungan mekanik memadai, tidak tahan air, minim sistem pendinginan, serta tanpa sertifikasi keselamatan. Kondisi tersebut dinilai berpotensi meningkatkan risiko kebakaran, terutama saat terjadi benturan atau paparan air.
Foto: PolytronSelain itu, Polytron membandingkan baterai LFP dengan Graphene Lead Acid yang masih digunakan pada sejumlah kendaraan listrik. Menurut perusahaan, Graphene Lead Acid memiliki waktu pengisian lebih lama, efisiensi lebih rendah, bobot lebih berat, serta tingkat self-discharge lebih tinggi dibandingkan LFP.
Head of Design, Quality and Assurance EV Polytron, Josaphat Bagus Purnama, menegaskan bahwa keselamatan menjadi faktor utama dalam pengembangan produk. “Kami memilih cell LFP bersertifikasi yang lolos pengujian paling ketat, termasuk nail penetration test, untuk memastikan ketahanan baterai bahkan dalam skenario kecelakaan ekstrem,” ujarnya.
Melalui edukasi ini, Polytron menyatakan ingin mendorong konsumen agar lebih memahami teknologi baterai dan menjadikan aspek keselamatan sebagai pertimbangan utama dalam memilih motor listrik. (TOM)
Baca juga:
Polytron Siap Rilis Fast Charger Portabel: Touring Motor Listrik Jadi Makin Mudah
Jaringan Fast Charging Maka Motors Makin Luas, Kini Hadir 70 Nozzle di 33 Lokasi
Model Motor Polytron
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Motor Unggulan Polytron
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Motor Polytron Terbaru di Oto
Artikel Motor Polytron dari Zigwheels
- Motovaganza