Strategi Toyota Melawan Perang Harga: Bangun Ekosistem Komprehensif, Tak Hanya Jual Murah
Strategi jangka panjang lewat produksi lokal, layanan menyeluruh, dan adaptasi elektrifikasi jadi senjata utama Toyota di tengah kompetisi harga
Di tengah gempuran perang harga di pasar otomotif Indonesia yang didominasi brand China, PT Toyota-Astra Motor (TAM) menegaskan komitmennya untuk tidak terjebak dalam kompetisi harga semata. Melalui strategi yang berfokus pada pembangunan industri, inovasi berkelanjutan, dan ekosistem mobilitas komprehensif, Toyota membuktikan bahwa pertumbuhan yang berkelanjutan bisa dicapai dengan fondasi yang kuat.
KEY TAKEAWAYS
Apa pendekatan Toyota terhadap perang harga di pasar otomotif?
Toyota memilih membangun ekosistem mobilitas yang komprehensif, bukan menurunkan hargaBerapa persen mobil Toyota di Indonesia yang diproduksi lokal?
Lebih dari 90 persen unit Toyota yang dijual di Indonesia merupakan hasil produksi dalam negeriResha Kusuma Atmaja, Marketing Planning General Manager PT Toyota-Astra Motor (TAM), dalam Dialog Industri Otomotif Nasional yang dihelat Indonesia Center of Mobility Studies (ICMS) di GIIAS 2025, mengungkapkan bahwa isu "perang harga" seringkali menjadi topik hangat, namun Toyota memilih jalan berbeda.
“Mobil bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, masih dianggap sebagai barang mewah dan investasi jangka panjang. Oleh karena itu, konsumen tidak hanya melihat harga, tetapi juga mempertimbangkan nilai jual kembali dan pengalaman kepemilikan secara menyeluruh. Konsumen masih memikirkan bagaimana investasi yang mereka keluarkan itu untuk jangka panjang. Itulah mengapa kami selalu fokus pada ekosistem yang komprehensif,” ungkap Rhesa.
Ekosistem yang dimaksud mencakup seluruh perjalanan kepemilikan mobil, mulai dari tahap pembelian hingga purna jual. Dengan jaringan yang luas—358 jaringan dealer resmi dan 317 bengkel resmi—Toyota berupaya memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan. Jaringan ini memastikan bahwa layanan purna jual dapat dijangkau di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di daerah terpencil.
Salah satu pilar utama strategi Toyota adalah komitmen kuat terhadap produksi lokal. Resha mengungkapkan bahwa lebih dari 90% penjualan Toyota di Indonesia merupakan hasil produksi dalam negeri. "Produksinya, risetnya oleh orang-orang Indonesia, dan yang pasti dibuat oleh orang Indonesia," tegasnya.
Komitmen ini tidak hanya sebatas angka penjualan, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang luas. Dengan memproduksi mobil di Indonesia, Toyota berkolaborasi dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pemasok lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menghidupkan industri pendukung. Hal ini menunjukkan bahwa strategi Toyota tidak hanya menguntungkan perusahaan, tetapi juga berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.
Adaptasi Terhadap Elektrifikasi dan Kebutuhan Daerah
Di sisi lain, Toyota juga menyadari bahwa perkembangan elektrifikasi di Indonesia tidak seragam. Data menunjukkan adanya perbedaan tren elektrifikasi di berbagai wilayah, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, hingga Kalimantan. Menanggapi hal ini, Toyota menerapkan strategi multiple pathway yang fleksibel.
"Perkembangan elektrifikasi di setiap wilayah berbeda-beda," kata Resha. "Strategi Toyota terkait multiple pathway selalu kami gerakkan. Kami ingin tetap fokus pada pengembangan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan di seluruh Indonesia."
Pendekatan ini memungkinkan Toyota untuk menawarkan solusi mobilitas yang tepat di setiap daerah. Di daerah dengan infrastruktur yang belum memadai, mobil dengan mesin konvensional atau hibrida bisa menjadi pilihan, sementara di kota besar, mobil listrik penuh dapat ditawarkan.
Perang harga mungkin menawarkan keuntungan jangka pendek, namun strategi jangka panjang Toyota menunjukkan bahwa pembangunan industri yang kuat, inovasi, dan ekosistem layanan yang komprehensif adalah kunci untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Melalui fokus pada produksi lokal, penyerapan tenaga kerja, dan adaptasi terhadap kebutuhan konsumen di seluruh Indonesia, Toyota membuktikan bahwa dengan berkolaborasi, baik perusahaan maupun industri dapat tumbuh bersama.
Strategi ini menegaskan bahwa dalam persaingan bukan soal memangkas harga, melainkan mereka yang membangun fondasi kokoh bakal tetap unggul dan tidak tertinggal. (BGX/ODI)
Baca Juga:
ICMS di GIIAS 2025: Perang Harga Otomotif, Siapa Diuntungkan dan Siapa Tertinggal?
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
Model Mobil Toyota
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Unggulan Toyota
- Terbaru
- Populer
Video Mobil Toyota Terbaru di Oto
Artikel Mobil Toyota dari Carvaganza
Artikel Mobil Toyota dari Zigwheels
- Motovaganza
- Review
- Artikel Feature