Mengenal Teknologi ARDIS dan CDC Magnetic Suspension di Jaecoo J8 SHS

Jaecoo J8 ARDIS SHS kini memiliki banderol resmi. SUV Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) ini dijual seharga Rp818 juta OTR Jakarta. Selain menawarkan performa tinggi, ia dilengkapi teknologi ragam teknologi canggih. Di antaranya ARDIS dan CDC Magnetic Suspension.

ARDIS sendiri akronim dari All-Road Drive Intelligent System. Sebuah teknologi yang membuat pengendara punya kefleksibelan untuk memilih 6 mode berkendara dengan sensasi berbeda. Mulai dari Eco, Normal, Sport, Snow, Sand, dan Offroad.

Ini juga masuk dalam sistem pintar penggerak semua roda atau AWD (All Wheel Drive) yang dirancang untuk membantu Jaecoo J8 SHS mampu menaklukkan berbagai medan jalan, dari jalan aspal hingga medan berat. ARDIS bekerja dengan mengelola distribusi tenaga serta torsi ke masing-masing roda.

Cara kerjanya terbagi menjadi 2 metode, pertama adalah pengenalan medan secara otomatis. Sistem ARDIS menggunakan ragam sensor untuk memindai dan menganalisa kondisi permukaan jalan secara real-time agar output bisa disalurkan secara tepat untuk melibas jalan aspal, pasir, licin, lumpur, hingga salju.

Lalu yang kedua penyesuain berdasarkan mode berkendara. Masing-masing drive mode bukan hanya mengubah engine mapping dan motor, namun juga penyaluran output. ARDIS secara cerdas mendistribusikan torsi ke setiap roda sesuai kebutuhan untuk mencegah selip roda dan memastikan traksi yang optimal.

Suspensi Pintar

Suspensi Jaecoo J8 SHS ARDIS sudah mengemas sistem adaptif atau yang disebut oleh mereka sebagai CDC (Continuous Dumping Control) Magnetic Suspension. Peredam akan mengatur fungsinya secara otomatis untuk memberikan kenyamanan sesuai kebutuhan dan medan jalan yang dilalui.

Suspensi akan menyesuaikan kekakuan redaman secara real-time hingga 100 kali per detik. Dengan teknologi tersebut diklaim mampu menjaga kestabilan mobil, mengurangi boy roll, dan kasih kepercayaan diri saat menikung atau melibas medan yang tidak rata hingga minim traksi.

Cara kerja suspensi pintar ini bisa diatur secara mandiri oleh pengendara atau menyerahkan sepenuhnya kepada sistem yang terintegrasi dengan 6 mode berkendara. Lewat CDC Magnetic Suspension ini juga membuat Jaecoo J8 SHS punya artikulasi suspensi yang baik untuk medan off-road, meski trahnya sebagai SUV perkotaan.

Perpaduan teknologi ARDIS dan CDC Magnetic membuat Jaecoo J8 SHS menawarkan kenyamanan, performa, dan kemampuan unggul di berbagai kondisi jalan. Pemilik tinggal mengatur lewat Drive Mode, atau menyetel secara mandiri untuk mendapatkan kemampuan mobil yang diinginkan.

Bensin Bisa Listrik Bisa

Sementara spesifikasinya, dibekali dengan mesin 1.500 cc turbo bensin dengan sokongan 3 motor listrik (2 di roda depan dan 1 di roda belakang. Kombinasi tersebut memberikan tenaga gabungan 530 hp dan torsi hingga 650 Nm.

Mobil PHEV ini mengemas baterai berukuran besar, yakni 3,46 kWh yang dalam keadaan terisi penuh bisa berjalan full EV sejauh 180 km. Namun dari pengetesan internal Jaecoo di Indonesia, saat baterai penuh jarak tempuh EV-nya diklaim tembus 240 km.

Dalam keadaan tangki BBM penuh (70 liter) dan baterai terisi maksimal, pabrikan mengklaim daya jangkaunya adalah 1.400 km. Lagi-lagi, saat dites di jalanan Indonesia jarak tempuh tertingginya mencapai 1.600 km.

Soal fitur, Jaecoo J8 SHS ARDIS sudah berbekal dengan 19 fitur ADAS, kamera 540 derajat, 14 buah speaker Sony, kursi pijat baris depan, panoramic sunroof, wireless charger 50 watt, V2L, 10 airbags dan sambungan smartphone ke layar mendukung fungsi Apple Carplay serta Android Auto. (KIT/ODI)

Baca Juga: 

Jaecoo Rilis Harga Resmi J8 ARDIS SHS! Lebih Murah dari Estimasi

Jaecoo Paparkan Keunggulan Teknologi di AIGIS 2025

Test Drive Jaecoo J8 AWD: Gabungan Gaya Eropa dan Tangguhnya Off-road, Bukan Sekadar Gimik!