Selain melihat langsung fasilitas produksi VinFast di Haiphong, OTO Media Group yang menaungi oto.com, carvaganza.com dan Zigwheels.co.id juga berkesempatan mencoba line-up mobil listrik Vietnam itu. Model yang kami coba adalah VinFast VF e34, VF 6 dan VF 7.

Pertama-tama saya lebih dulu mencoba VF e34. Mobil entry level VinFast ini sudah dipasarkan di Indonesia dengan banderol harga mulai dari Rp 315 jutaan. Mendebut pada Februari lalu di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024. Selain alasan sudah mendapat banderol harga, alasan lain ingin experience lebih dulu dengan VinFast adalah untuk mendapatkan pengalaman dari yang murah dulu baru ke yang paling mahal.

EV hatchback ini mengandalkan baterai tipe LFP (Lithium Ferro Phosphate) atau orang umumnya menyebut Lithium-Ion dengan kapasitas 41,9 kWh. Menghasilkan tenaga 110 kW atau 147 hp dan torsi puncak 242 Nm.

Waktu kami masuk ke dalam kabin, langsung merasakan perbedaan yang cukup jauh dengan versi yang diperkenalkan di Indonesia. Jujur, versi yang diperkenalkan di IIMS bikin kami sebagai jurnalis mengangkat alis keheranan dengan kualitas material interior yang digunakan. Kok terlihat murahan.

Kesan penulis terhadap VF e34 di JIExpo Kemayoran saat itu jadi meragukan kehandalan VinFast di dalam menghasilkan produknya. Waktu itu, top manajemen VinFast Indonesia menyatakan kendaraan tersebut masih prototipe. Hal itu pun diamini oleh Temmy Wiradjaja selaku CEO VinFast Indonesia yang ditemui OTO.com secara langsung di Vietnam.

Dalam gala dinner yang diadakan VinFast di sebuah kafe di pusat kota Hanoi, kami berbincang banyak dengan Temmy. Termasuk menyinggung soal VF e34. “Waktu itu, VF e34 yang kami pajang di IIMS masih prototipe. Itu adalah VF e34 pertama yang setir kanan dan ditujukan untuk pasar Indonesia. Di sini kan mobil setir kiri, nah yang untuk pasar Indonesia kami khusus buatkan yang setir kanan,” ujarnya.

Kualitas Interior Lebih Baik

Kami sedikit kaget dengan kualitas material interior yang disajikan ketika mendapat kesempatan first impression di test track milik VinFast. Jauh lebih bagus dari yang dipajang di IIMS Februari lalu. Yang saya coba di pabrik VinFast ini adalah versi produk massal untuk Indonesia. Dan telah dikonfirmasi oleh pihak VinFast Vietnam serta dipertegas pula oleh Temmy Wiradjaja kepada OTO.com.

Dalam hal eksterior, body dan desainnya identik dengan versi prototipe yang diperkenalkan di IIMS. Begitu pun dengan desain dan layout interior VF e34. Tapi material dashboard, jok dan konsol tengah yang digunakan berkualitas lebih baik. Tidak terlihat murahan.

Lingkar kemudi terbungkus oleh kulit berkualitas ditemani oleh layar MID 7 inci yang terletak di belakang. Berisikan ragam informasi kendaraan. Pada bagian tengah dashboard terdapat layar sentuh berukuran 10 inci yang berbentuk vertikal. Display ini menjadi sentral sistem infotainment kendaraan dan beberapa informasi. Dengan tampilannya yang besar, informasi-informasi yang disampaikan dapat terlihat dengan mudah. Sudah terkoneksi dengan Android Auto dan Apple Carplay.

Untuk pengaturan jok, masih tetap manual baik untuk penumpang depan maupun sisi pengemudi. Jok terasa empuk dan setir dapat diatur ketinggian dan posisinya (tilt and telescopic steering). Sehingga kita dengan mudah bisa mendapatkan posisi yang tepat sebelum menjalankan kendaraan.

Baca Juga: Vinfast Tegaskan Kembali Rencana Bangun Pabrik di Indonesia

Merasakan Performanya

Setelah mengamati bagian kabin, saya langsung mencoba VF e34 di trek khusus yang disediakan. Test track cukup panjang. Rute tes yang kami lewati bolak-balik panjangnya sekitar 2,5 km. Karena harus bergiliran dengan anggota rombongan lain yang total jumlahnya 20 orang, jadi kesempatan yang saya dapatkan untuk mencoba VF e34 hanya 3 kali. Atau jika dikonversikan ke dalam jarak tempuh adalah sekitar 8 km.

Jadi tak banyak yang bisa saya ceritakan mengenai performa kendaraan hatchback listrik ini. Paling tidak sudah mendapatkan kesan pertama dari mobil itu.

Pada waktu berada di belakang kemudi, kerja setir ketika membaca permukaan jalan objektif dan handling terasa stabil. Sebagai mobil listrik entry level VinFast, memang tenaga yang dihasilkan tidak terlalu instant. Justru terasa lebih linear sehingga terasa smooth ketika dikendarai. Hal ini tentu saja membantu menambah kenyamanan penumpang.

Suspensi terasa empuk ketika dijalankan di test track. Lahan test track ini tidak memiliki area gravel atau permukaan bumpy maupun kasar. Seluruhnya adalah jalanan berlapis aspal mulus, namun di beberapa bagian terdapat rekayasa tikungan untuk merasakan fitur vehicle stability yang tertanam di kendaraan.

Akselerasi sampai 135 km/jam

Di test track tersedia area di mana kami boleh menggeber mobil sampai kecepatan 120 km/jam. Berbentuk trek lurus untuk bisa mendapatkan kecepatan maksimal yang diijinkan. Saya memulainya dari diam pada 0km/jam, lantas mobil ditarik sampai mencapai kecepatan 135km/jam dan harus mengerem keras agak lambat menjelang tanda batas kecepatan 40km/jam. Tenaga yang dihasilkan terasa instant. Untuk mencapai kecepatan di titik itu, dari mulai 50 km/jam mobil terasa stabil. Keempat rodanya mencengkeram ke aspal, tidak terasa limbung. Pengereman pun terasa objektif sehingga pengemudi bisa memprediksi titik henti yang diharapkan.

Menurut data pabrikan, untuk berakselerasi dari 0 km/jam sampai dengan 100 km/jam, VF e34 dapat melahapnya dalam waktu 9 detik. Tersedia tiga mode pengendaraan yakni Eco, Comfort dan Sport.

Oh iya, selain mencoba VF e34, OTO.com juga mencoba VinFast VF 6 dan 7 dengan banderol harga yang lebih mahal. Mau tahu kisah first impressionnya, ikuti terus artikel-artikel di Carvaganza dan Zigwheels. (EKA/ODI)

Baca Juga: Pabrik Mobil VinFast Dilengkapi lebih dari 1.400 Robot