First Drive Chery Tiggo Cross: Mengancam Lawan dengan Paket Fitur dan Harga!

Tiggo Cross bakal menjadi produk terbaru Chery di Indonesia. Kehadirannya di IIMS 2025 sesaat lagi, melengkapi lini produk SUV Tiggo yang sudah hadir lebih dulu. Ini juga membuktikan kepercayaan diri Chery terhadap pasar SUV yang sudah ramai dengan berbagai produk.

Oto.com mendapatkan kesempatan untuk menjajal perdana Tiggo Cross beberapa waktu lalu di kawasan PIK 2, Tangerang. Area yang ditawarkan, meski terbatas, cukup mewakili kesan jalanan perkotaan untuk penggunaan harian.

Kali ini, kita akan bahas pengalaman perdana mencoba Tiggo Cross. Bahasan terkait desain, juga fitur yang ditawarkan, sudah dilakukan pada tulisan terdahulu. Kini pembahasan akan menyasar soal rasa berkendara termasuk performa.

Posisi Mengemudi

Tiggo Cross sudah menyediakan pengaturan tilt dan teleskopik untuk kolom kemudi, sesuatu yang patut diapresiasi untuk beragam ukuran tubuh pengemudi. SUV kompak ini juga menyertakan pengaturan yang lebih luas untuk jok pengemudi. Meski masih berupa tuas manual, pengemudi bisa mengatur sudut rebah tegak, tinggi rendah dan maju mundur jok sesuai kebutuhan.

Soal sudut pandang pengemudi, terhitung cukup lebar. Pilar A Tiggo Cross tidak terlalu lebar dan sejujurnya, mengingatkan juga pada tawaran sudut pandang yang diberikan SUV Chery lainnya yakni Omoda 5.

Kesan serupa Omoda ini juga terasa dari desain dasbor yang rendah dan simpel. Perhatian ke jalan juga tidak terganggu meskipun ada layar berukuran 10,25 inci sebagai head unit dan metercluster. Soal tawaran informasi dan penggunaan head unit ini memang memerlukan waktu dengan pengaturan fitur dan beragam info kendaraan ada di layar ini.

Desain lingkar kemudi flat bottom terhitung nyaman, baik dari sisi dimensi maupun genggaman. Bahan kulit digunakan membalut kemudi ini yang membuat pegangan tangan sepanjang penggunaan terasa mantap.

Perhatian lain di dapat pada tombol di kemudi. Pada impresi perdana yang singkat, tombol di sisi kiri dan kanan ini terhitung cukup banyak dan ditempatkan secara padat. Selain tombol ada juga tuas untuk mengoperasikan beberapa fitur ADAS, serta layar hiburan dan voice command. Beberapa kali, pengoperasian tombol ini cukup merepotkan dan membuat bingung. Sekali lagi memang memerlukan waktu untuk beradaptasi.

Sedikit menyinggung soal jok. Chery menghadirkan desain yang sporty dengan headrest menyatu serta balutan bahan kulit yang nyaman. Area lumbar supportnya cukup padat menopang badan dengan busa menopang bokong yang terhitung tebal. Sayang tidak ada fitur ventilated untuk tambahan kenyamanan.

Performa

Tiggo Cross menggunakan kubikasi mesin serupa dengan Tiggo 5X. Mesin 1.5L dengan transmisi CVT ini menghasilkan tenaga sekitar 116 ps dan torsi 138 Nm, klaim dari internal Chery. Melihat spesifkasi 5X, tenaga Tiggo Cross lebih besar sedikit dibandingkan sang adik.

Pada kesan perdana menginjak pedal gas Tiggo Cross, tenaga terisi dengan gradual. Meyakinkan untuk berjalan santai di tengah kota. Terisi sejak putaran bawah untuk kemudian meyakinkan sembari menambah kecepatan.

Kesan berbeda didapat saat pengemudi ingin menambah kecepatan. Menginjak pedal gas Tiggo Cross dalam-dalam, deru mesin terdengar cukup kencang. Sayangnya, performa transmisi CVT terhitung lemot mengantarkan tenaga. Ada rasa kekosongan yang janggal ketika pengemudi ingin melaju lebih kencang dalam waktu singkat, hingga kemudian mendapatkan tendangan tenaga.

Rasa ini kemudian bisa diatasi dengan kehadiran mode manual pada transmisi. Cukup menggeser tuas D ke arah kanan, pengemudi dapat mengatur posisi gigi yang diinginkan dengan cepat. Transmisi CVT ini menawarkan hingga 9 simulasi virtual. Terhitung luas untuk penggunaan harian yang berorientasi pada efisiensi bahan bakar.

Pengendalian

Bahasan berikutnya terkait impresi kemudi. Pada Tiggo Cross tidak ditemukan mode berkendara untuk menghadirkan karakter mesin berbeda. Kami sudah mencoba mencari di menu head unit yang cukup ramai, namun tidak juga menemukan fitur ini. Pada produk Chery sebelumnya, perubahan mode berkendara akan membuat feeling memutar lingkar kemudi berubah. Normal terhitung ringan, sport seperti ajeg dan berat untuk menghadirkan kesan mesin performa.

Pada Tiggo Cross, lingkar kemudi terhitung mudah digerakkan. Tidak terlalu ringan, juga tidak terlalu berat. Pas untuk ukuran SUV kompak. Putarannya terhitung tajam untuk mengikuti keinginan pengemudi bermanuver, setidaknya di kawasan jalan perkotaan.

Impresi suspensi Tiggo Cross terhitung keras. Karakter ini serupa ditemukan juga pada SUV Tiggo lainnya. Pada model terbaru ini, Chery memercayakan kinerja kenyamanan pada suspensi depan MacPherson independent dan torsion beam di belakang. Jalanan PIK 2 yang diwarnai berbagai jenis permukaan memberikan kesan Chery menginginkan kestabilan berkendara di berbagai situasi guna meminimalisir limbung. Sehingga ketika jalan dengan kecepatan rendah, suspensi ini terasa keras.

Soal kesenyapan, patut diacungi jempol. Area kemudi jarang terdengar suara dari luar yang mengganggu kecuali dari area mesin. Padahal Tiggo Cross juga mendapatkan sentuhan sunroof yang bisa jadi sumber kebocoran suara. Namun hal tersebut tidak terasa. Terlebih, kehadiran infotainment dengan enam speaker pada varian teratas, membuat perjalanan terasa imersif dari sisi suara.

Fitur ADAS

Chery mengedepankan tawaran fitur ADAS lengkap, bahkan terbilang terlalu lengkap, untuk sebuah SUV kompak. Tiggo Cross mendapatkan 15 fitur tambahan keselamatan berkendara.

Fitur tersebut terdiri dari Adaptive Cruise Control, Traffic Jam Assist, Lane Keep Assist, Integrated Cruise Assist, Rear Cross Traffic Brake, dan Forward Collision Warning. Masih ada fitur seperti Blind Spot Detection, Lane Departure Warning, Rear Cross Traffic Alert, Lane Change Assistance, Rear Collision Warning, Intelligent High Beam Control, Multi Collision Brake, dan Autonomous Emergency Braking.

Pada impresi singkat ini, tentu hanya beberapa fitur yang bisa dirasakan. Misal lane departure warning dan lane change assistance dirasakan saat pengemudi tidak menyalakan lampu penunjuk arah. Sistem akan memberikan peringatan warna dan bunyi pada meter cluster. Lingkar kemudi juga dirasakan bergerak mengembalikan arah kendaraan saat melewati marka garis.

Paling menarik adalah visual pada meter cluster. Sistem sensor ADAS Tiggo Cross akan menampilkan bentuk kendaraan yang detil pada sekitar kendaraan. Termasuk pembacaan pejalan kaki juga marka garis, yang membuatnya terkesan futuristis.

Sekali lagi, pengoperasian fitur-fitur ADAS ini bisa diakses lewat head unit. Butuh waktu dan penyesuaian termasuk untuk mengatur mana yang ingin di nonaktifkan. Catatan lain, pengoperasian lewat tombol kemudi yang juga membutuhkan adaptasi.

Simpulan

Kehadiran Tiggo Cross di pasar SUV jelas cukup menarik. Lewat tawaran fitur, dan bentuk yang populer, calon konsumen diharapkan dapat melihat lebih jauh keunggulan produk Tiongkok ini.

Terlebih dengan harga yang dijanjikan. Meski belum ada info resmi soal angka, Tiggo Cross akan ditempatkan di atas Tiggo 5X yang dibanderol mulai Rp244 jutaan. Artinya Tiggo Cross kemungkinan akan ditawarkan di bawah Rp300 jutaan.

Modal ini terhitung kuat, mengingat Tiggo Cross akan berhadapan dengan beragam produk. Sebut saja WR-V, Rocky, Raize di segmen SUV kecil. Bisa juga memberi ancaman di segmen lebih tinggi setara HR-V dan Creta. (STA/TOM)

Baca juga:

First Drive Jetour X70 Plus: Andalkan Kelapangan Kabin dan Tenaga Perkasa

First Drive Neta X: Godaan Desain Sporty dan Fitur Komplet