Perbandingan Spesifikasi Mobil Komersial Listrik di Indonesia

Wuling Motors baru saja memperkenalkan model baru EV Van, di ajang PEVS 2025. Kehadiran model kendaraan listrik ini melengkapi tawaran produk Wuling di segmen ramah lingkungan setelah kehadiran Air ev, BinguoEV, dan Cloud EV.

EV Van jelas bukan yang pertama hadir di segmen kendaraan komersial. Sebelumnya, pasar ini sudah dihuni kendaraan listrik seperti model DFSK Gelora E, dan Mitsubishi L 100 EV. Lantas bagaimana jika ketiganya disandingkan dengan data di atas kertas?

Dimensi (mm)

	Panjang	Lebar	Tinggi	Wheelbase
EV Van	5.010	1.800	1.960	3.050
Gelora E	4.500	1.680	2.000	3.050
L 100 EV	3.395	1.475	1.915	2.390

 

Bicara dimensi, EV Van jelas lebih panjang. Tawarannya mencapai 5 meter, terpanjang di kelasnya. Menariknya, baik EV Van dan Gelora E menawarkan jarak sumbu roda yang sama. Kedua model ini memang menawarkan daya angkut yang besar sebagai keunggulannya.

DI sisi lain, L 100 EV jadi yang paling kompak. Namun ini juga menjadi keunggulan dari sisi kelincahan. Model ini memang sejak diperkenalkan ditujukan untuk kendaraan dalam kota yang membutuhkan dimensi kompak. Salah satunya kemudahan radius putar dengan jarak 4,3 meter.

Kembali soal dimensi, ketiga model ini menawarkan akses masuk yang mudah. Pintu geser di kiri dan kanan untuk kemudahan akses serta pintu belakang. EV Van terhitung berbeda karena menggunakan daun pintu yang terbuka ke kiri dan ke kanan.

Performa

	Tenaga Motor	Torsi
EV Van	75 kW	-
Gelora E	60 kW	200 Nm
L 100 EV	31 kW	195 Nm

 

Pada informasi awal yang sudah dibagikan, EV Van diketahui menawarkan daya sekitar 75 kW atau sekitar 100 hp. Sayangnya belum ada informasi terkait torsi yang ditawarkan. Namun melihat tawaran torsi pada kompetitornya serta data spesifikasi dari model serupa di Tiongkok, yang menggunakan nama Yangguang EV, besar torsi tidak berbeda jauh. Masih di angka 200 Nm.

Meski demikian, data awal menyebutkan EV Van menjadi yang paling bertenaga. Gelora E menawarkan daya lebih rendah yakni sekitar 80 hp. Begitu juga L 100 EV yang hanya menawarkan tenaga 41 hp. Namun ini tentu melihat kondisi bobot dan dimensi yang sebanding dengan tenaga yang ditawarkan (power to weight ratio).

Kapasitas Baterai

	Kapasitas (kWh)
EV Van	56,2
Gelora E	42
L 100 EV	20,1

Bicara kapasitas baterai, EV Van menawarkan baterai berkapasitas hingga 56,2 kWh. Klaim jarak yang ditawarkan mencapai 400 km (CLTC). Selain soal jarak, baterai dengan teknologi MAGIC Battery ini menawarkan pengisian daya cepat. Pengisian dari 30 sampai 80 persen membutuhkan waktu 30 menit dengan pengisian DC.

Gelora E juga menawarkan kapasitas baterai yang terhitung besar. Baterai berjenis lithium iron phosphate ini memiliki kapasitas 42 kWh dengan jarak tempuh hingga 300 km (NEDC). Pengisian dayanya berdasarkan perhitungan State of Charge (SOC) dari 20 sampai 80 persen membutuhkan waktu 80 menit. Pengisian dari 0 sampai 100 persen membutuhkan waktu 2,5 jam dan pengisian dengan daya standar membutuhkan waktu 8 jam.

L 100 EV dengan kapasitas 20,1 kWh menawarkan jarak tempuh hingga 180 km (WLTC). Pengisian daya AC menggunakan soket Type 1 dan pengisian cepat DC menggunakan soket CHAdeMO. Pengisian dengan arus AC membutuhkan waktu 7,5 jam sedangkan pengisian DC membutuhkan waktu 42 menit.

Soal baterai dan jarak tempuh ini, Wuling memberikan klaim jarak yang lebih jauh. Namun dari sisi pengisian daya, ketiga model sudah menawarkan pengisian cepat yang memudahkan pelaku usaha. Sekali lagi, ini merupakan klaim pabrikan. Penggunaan dengan mengisi beban akan membuat perbedaan jarak yang dapat ditempuh.

Harga

 

Info yang cukup krusial, namun sayangnya Wuling belum mau membuka informasi soal harga kendaraan komersial terbarunya ini. Gelora E di sisi lain, ditawarkan mulai Rp350 juta untuk varian blind van dan RP399 juta untuk varian minibus. L 100 EV ditawarkan hanya dengan satu varian blind van dengan harga Rp323,3 juta.

Ini tentu membuat harapan, Wuling akan bermain di harga yang serupa dengan kompetitornya. Selain itu, soal fitur masing-masing model menawarkan keunggulannya tersendiri seperti fitur keselamatan, pengereman hingga hiburan. Pun dengan Wuling yang seharusnya dapat menawarkan fitur yang lebih baik dibanding produk yang sudah hadir lebih dulu.

Konsumen kini dihadapkan pada pilihan yang lebih beragam, mulai dari desain, kapasitas angkut, fitur, hingga performa baterai dan jangkauan. Pada akhirnya, keputusan pembelian akan sangat bergantung pada kebutuhan spesifik bisnis, anggaran yang tersedia, serta preferensi terhadap fitur dan layanan purna jual dari masing-masing merek. (STA/ODI)

Baca Juga: 

Komparasi Jetour Dashing vs Honda HR-V vs Hyundai Creta, Pilih Mana?

Komparasi SUV Listrik Terbaru: Geely EX5 vs BYD Atto 3 vs Aion V

Harga Bersaing, Adu Kekuatan Hyptec HT Vs BYD Sealion 7