Sudah Bisa Dipesan, Harga Mobil Terbang Xpeng Land Aircraft Carrier Hanya Sekitar Rp5 Miliar

Dalam acara Xpeng Global Brand Night yang digelar di Hongkong (14-16 April), OTO.com mendapat kesempatan melihat lebih dekat dengan mobil terbang modular “Land Aircraft Carrier” buatan Xpeng AeroHT.

Unit tersebut sebetulnya sudah dikenalkan sejak tahun lalu. Pada moment ini mereka kembali memamerkan produk inovasi eVTOL (Electric Vertical Takeoff and Landing), sekaligus memberi pemaparan tentang masa Land Aircraft Carrier.

Dikatakan Wang Tan, Co-Founder & Vice President Xpeng AeroHT bahwa Land Aircraft Carrier jadi produk komersial pertama yang menggabungkan fungsi kendaraan darat dan pesawat terbang dalam satu unit.

“Kami yakin produk ini bisa mengubah cara orang bepergian. Unit tersebut sudah masuk pra-penjualan. Dan kami rencanakan pengiriman pertama ke konsumen dimulai tahun depan, setelah menyelesaikan sertifikasi penerbangan,” kata Wang Tan di Hongkong, Selasa (15/4).

Ia bahkan mengklaim bahwa seseorang hanya membutuhkan waktu tiga menit untuk bisa mengendalikannya. Latihannya pun bisa dilakukan di simulator yang mereka sediakan. “Saya jamin bahwa untuk bisa mengendalikannya hanya butuh waktu tiga menit. Sementara untuk benar-benar menguasainya cuma tiga jam,” tambahnya.

Mudah Dikendalikan

Kemudahan pengoperasian didukung dengan mode penerbangan manual dan otonom. Pengendalian hanya mengandalkan sistem joystick tunggal. Alih-alih menggunakan operasi tradisional dengan dua tangan dan dua kaki, Land Aircraft Carrier hanya membutuhkan satu tangan.

Dalam mode otonom, pesawat ini mendukung lepas landas, perencanaan jalur penerbangan otomatis, deteksi rintangan 360 derajat dan bantuan penglihatan saat turun. Namun pada titik manapun selama penerbangan otonom, pilot memiliki kontrol penuh dan mengesampingkannya secara manual. Meski begitu, baik manual atau otonom, kontrol penerbangan dan sistem navigasi cerdas mampu memeastikan stabilitas dan menjaga parameter penerbangan dalam batas keselamatan.

Untuk mengudara, ia dilengkapi konfigurasi enam rotor, saluran ganda dengan struktur serat karbon. Kokpitnya memiliki panorama 270 derajat yang menawarkan visibilitas penerbangan. Dan bisa dinaiki dua orang dewasa.

Sementara modul darat dikenal sebagai “Mothership”. Mobil yang desainnya mirip Tesla Cybertuck ini menggunakan tri-axle, enam roda dan berpenggerak semua roda 6x6 dan kemudi roda belakang untuk meningkatkan kemampuan off-road. Mothership berfungsi sebagai kendaraan pengangkut dan pusat energi.

Secara unik ia dapat menampung pesawat di bagasinya dan dilengkapi sistem pelepasan dan pemasangan kembali otomatis. Ini inovasi pertama di dunia, yang memungkinkan modul dipisahkan dan disambungkan kembali dengan satu klik tombol, tanpa memerlukan intervensi manual dan hanya membutuhkan 5 menit untuk memisahkan.

Mungkinkah Dijual di Indonesia?

Menurut Wang, pihaknya tidak hanya menjual di Tiongkok, tidak menutup kemungkinan Indonesia juga bisa mendapatkan Land Aircraft Carrier. “Mungkin pasar pertama adalah China daratan. Kemudian mungkin Timur tengah dan perlahan kita bakal buka secara global. Jelas saya ingin memasarkannya di Indonesia, Korea atau Jepang. Saya pikir semua menginginkan teknologi dan inovasi baru,” ucap Wang.

Di Tiongkok, Land Aircraft Carrier sudah bisa dipesan. Dikatakan Wang Tan kalau harganya mencapai 300.000 dollar Amerika Serikat atau kalau dikonversi sekira Rp5 miliar. (BGX/ODI)

Baca Juga: 

Jenama Xpeng Hadir di Indonesia, Bawa Model SUV G6 dan MPV X9

Xpeng Resmi Menjejakkan Kaki di Indonesia dengan Kemitraan Bersama Erajaya Active Lifestyle

Xpeng G6 Facelift Meluncur, Siap Melantai Juga di Indonesia?