Lebaran Drive 2024: Perjalanan Menyenangkan Chery Omoda 5 GT ke Yogyakarta

Chery Omoda 5 GT juga ikut serta dalam acara Lebaran Drive yang diselenggarakan oleh OTO Media Group. Kendaraan ini menempuh jarak terjauh, dibawa ke Yogyakarta melalui jalan tol Trans-Jawa dengan perjalanan hampir 600 km dan waktu tempuh sekitar 8-9 jam. Bagaimanakah pengalaman berkendara dengan mobil ini?

Visibilitas & Posisi Berkendara

Posisi berkendara Omoda 5 GT disokong pengaturan jok elektronik dan kemudi. Setir pun punya penyetelan tilt dan teleskopik. Sehingga sangat memudahkan. Sebenarnya cukup tricky untuk menemukan posisi duduk tepat pada mobil ini. Untuk duduk dengan pandangan yang dapat melihat hidung mobil harus terganjal kepala yang jadi terlalu dekat dengan atap rendah. Hanya tersisa sedikit celah antara kepala dengan plafon.

Omoda 5 GT menawarkan visibilitas yang luar biasa. Pilar-pilarnya dirancang sedemikian rupa sehingga tidak terlalu menghalangi blind spot. Teknologi Advanced Driving Assistance System (ADAS) yang ada meningkatkan pemantauan. Sensor yang tertanam sangat sensitif dalam mendeteksi objek di sekitar kendaraan. Kita akan membahas ini lebih lanjut. Untuk sektor penerangan, penggunaan teknologi LED memberikan pencahayaan yang sangat baik. Tinggi dan arah cahaya dapat diatur secara manual melalui kontrol pada dasbor. Lampu tambahan yang menyala saat setir dibelokkan memastikan pengemudi dapat melihat area tersebut dengan jelas.

Performa

Bicara spesifikasi, unit yang digunakan mengaplikasikan jantung mekanis 4 silinder berkubikasi 1,6 liter yang disokong turbo. Ia mampu menghasilkan tenaga sebesar 197 hp dan torsi 290 Nm. Angka ini cukup besar dan mampu bersaing dengan kompetitornya. Seluruh energi dorong disalurkan ke roda depan. Chery sendiri memiliki varian penggerak seluruh roda (all wheel drive) untuk Omoda 5 GT. Sementara sistem pemindah gigi berupa dual clutch 7-percepatan.

Memulai perjalanan dari Depok, Jawa Barat, mobil diisi tiga orang dengan ruang bagasi penuh barang. Bobot ini cukup baik untuk mendukung pergerakan kendaraan. Karakter suspensi Omoda 5 GT tergolong cukup keras, tapi tetap terasa nyaman ketika bergerak lambat terutama saat melewati rintangan seperti polisi tidur. Sebelum memasuki jalur tol, kami cukup dinamis memilih antara Normal dan Eco.

Ya, Omoda 5 GT dilengkapi drive mode terdiri dari Eco, Normal dan Sport. Menariknya masing-masing memiliki karakter yang berbeda signifikan. Untuk Eco karakternya menjaga putaran mesin serendah mungkin, respon pedal akselerasi pun jadi terasa lambat. Untuk bergerak dari posisi nol km per jam pun membutuhkan waktu. Tentunya ia jadi kurang cocok di jalan tol dengan kondisi lenggang. Pasalnya aksi menyalip jadi membutuhkan usaha. Mengingat mode Eco bertujuan untuk memastikan efisiensi bahan bakar menjadi optimal. Kami pun menilai ia sangat cocok dipakai di jalan padat. Walau tak ada salahnya juga di jalanan lenggang dan Anda memang mengejar konsumsi bahan bakar sehemat mungkin.

Ketika diubah ke normal, karakternya langsung berubah total. Putaran mesin meningkat dan pedal gas terasa lebih responsif. Ini jadi sangat cocok ketika jalur yang dilewati tidak terlalu padat dan jarang melakukan stop&go. Karakter tersebut membuat mobil bergerak lebih luwes dan memudahkan saat menyalip.

Memasuki tol, keinginan untuk melaju lebih kencang disediakan oleh mode Sport. Lagi-lagi karakternya berubah total. Putaran mesin terendahnya disetel tinggi guna menghasilkan torsi lebih kuat. Akselerasi pun terasa responsif padahal pedal gas ditekan tak terlalu dalam. Namun, kesan menjambak tidak muncul. Hal ini tentunya sangat ramah terhadap seluruh penumpang, apalagi saat membawa keluarga.

Kondisi tersebut bukan berarti tak dapat diubah. Ketika menginjak pedal lebih dalam, sensasi kepala tertarik ke headrest langsung terasa. Karakter buas Omoda 5 GT benar-benar keluar. Jarum speedometer bergerak cepat bersama raungan mesin yang terdengar merdu hingga ke dalam kabin. Setir pun ikut terasa berat memastikan keamanan dan keselamatan. Usaha menanjak dapat dengan mudah dilakukan Omoda 5 GT bahkan tanpa usaha berat.

Walau begitu, Omoda 5 GT memiliki sedikit kelemahan saat bermanuver di kecepatan tinggi. Sebenarnya banyak faktor, bisa jadi suspensi yang kurang keras atau profil ban. Pengemudi harus mengontrol atau mengoreksi kemudi saat melewati belokan kecepatan tinggi yang cukup tajam. Namun, hal ini bukanlah masalah besar, toh dapat diatasi dengan mengurangi kecepatan.

Advanced Driving Assistance System (ADAS)

Harus diakui, mobil yang dibanderol sangat kompetitif ini memiliki fitur ADAS yang lengkap. Mereka antara lain Blind-spot Detection, Emergency Lane Keeping, Rear Cross Traffic Alert, Front Collision Warning, Autonomous Emergency Braking, Intelligent High Beam Control Headlamp dan Car Lead Departure Sign.

Fitur yang paling terasa kegunaannya adalah Adaptive Cruise Control. Ia sangat membantu ketika berada di jalan bebas hambatan. Rasa percaya diri melepas kaki dari pedal gas dan rem pun cukup tinggi. Mobil mengikuti kecepatan yang ditentukan dengan sangat baik. Peningkatan kecepatan untuk mengejar setingan terasa dilakukan dengan mulus.

Kendalanya mungkin terletak pada Lane Keeping Assist. Pasalnya pergerakan mobil terasa terlalu patah ketika menghindari marka jalan yang menandakan mobil berpotensi keluar jalur. Beberapa kali rasa badan terdorong ke samping cukup keras. Mau tak mau kendali pengemudi harus berjibaku mengendalikan kemudi.

Kekurangan lainnya adalah warning jalur atau Lane Departure Warning. Ia bisa disetel mengeluarkan peringatan dalam bentuk suara saja, getaran atau keduanya. Karena tingkat sensitifnya yang cukup tinggi ia pun selalu aktif. Bahkan beberapa kali ia terus memberikan peringatan padahal arah pergerakan mobil sudah menjauhi marka jalan.

Walau begitu, overall teknologi ADAS pada Omoda 5 GT sangat membantu perjalanan menjadi lebih nyaman. Meski memang harus diakui pabrikan perlu melakukan penyempurnaan sehingga ia lebih ramah lagi. (HFD/ODI)

Baca Juga: 5 Hal Favorit New Mazda3 Hatchback yang Menjadikannya Partner Liburan Ideal