Pasarnya Seksi, Aion Lagi Seleksi Mobil Hybrid yang Pas buat Konsumen Indonesia

Aion Indonesia baru menjual portofolio mobil listrik murni untuk konsumen domestik. Namun baru-baru ini mereka menyebut bila pasar mobil hybrid di Tanah Air menggiurkan juga dan beri isyarat mau cari peruntungan di segmen tersebut.

Informasinya datang dari CEO Aion Indonesia, Andry Ciu. Dirinya bilang jika pasar mobil hybrid di Indonesia itu besar. Konsumen masih butuh mobil yang bahan bakarnya irit, dan jadi jawaban buat konsumen yang masih "maju mundur" beli mobil listrik.

"Hybrid ini masih menjadi pasar yang cukup seksi di Indonesia. Jadi untuk pengguna di luar kota-kota besar yang khawatir soal SPKLU dan perjalanan yang cukup jauh hybrid masih menjadi solusi. Terutama infrastruktur di Indonesia belum sebaik negara Cina, di sana mungkin persiapannya sudah lama dan Indonesia baru memulai. Saya rasa pasar hybrid masih jadi andalan," kata Andry di Yogyakarta belum lama ini.

Buat diketahui, Aion adalah merek di bawah naungan GAC Group di Cina. Di sana dan di pasar global, pabrikan otomotif ini juga meniagakan ragam jenis mobil hybrid segala segmen buat memenuhi demand pasar.

Menurut Andry, GAC juga memproduksi mobil hybrid dengan opsi setir kanan. Hal inilah yang memberi kemudahan bila nantinya mobil hybrid GAC Group dijual di pasar domestik. Saat ini, menurut dia, pihaknya masih memilih model hybrid mana yang paling tepat dan sesuai kebutuhan konsumen Indonesia.

"Ya untuk model hybrid kita lihat nanti. Karena dari GAC Group sendiri banyak tipenya, dari hybrid, PHEV, dan EREV yang sudah disiapkan model setir kanannya. Ya jadi nanti tinggal yang mana dulu kita luncurkan, perlu memilah yang tepat," bebernya.

PHEV dari GAC

Salah satu produk hybrid dari GAC yang dibekali teknologi Plug-in Hybrid Vehicle (PHEV) adalah Trumpchi E9. MPV bongsor ini menawarkan waktu pengisian daya baterai yang cepat, 30-80 persen hanya dalam 8 menit.

Berdasarkan standar pengujian CLTC (China Light Duty Vehicle Test Cycle), dalam keadaan mode EV bisa berjalan 136 km. Sedangkan menurut WLTC (Worldwide Harmonised Light Vehicles Test Procedure) mencapai 106 km.

Mobil tersebut mengemas motor listrik dan baterai berkapasitas 25,2 kWh yang dipadukan dengan mesin bensin 2.000 cc turbo. Power train gabungan ini mampu hasilkan tenaga 367 hp dan torsi hingga 630 Nm. Output tersebut kemudian disalurkan lewat Dedicate Hybrid Transmission (DHT).

Menarik buat ditunggu kehadirannya di pasar Indonesia, bisa saja menjadi opsi lebih terjangkau dari Toyota Alphard Hybrid. Apalagi dengan tawaran teknologi PHEV, jarak jangkau dengan penggerak listrik bisa lebih jauh. Siapa tertarik? (KIT/ODI)

Baca Juga: 

AION V Sudah Terpesan 800 Unit, Pengiriman ke Konsumen Maret 2025

Aion Y Plus Kini Dibekali Sistem Android Auto

Berbanderol Lebih Murah, Hatchback EV GAC Aion UT Mengancam BYD Dolphin