Ford Tarik 433 Ribu Kendaraan Lantaran Komponen Bermasalah

JAKARTA: Lagi-lagi, isu recall yang akhir-akhir ini marak diperbincangkan di dunia otomotif, kembali diangkat ke permukaan. Kali ini, bukan lagi tentang airbag yang cacat besutan Takata Corporation ataupun produsen mobil asal Jepang, melainkan salah satu perusahaan mobil premium terkemuka dunia, yakni Ford. Dua hari sebelum menyambut hari kemerdekaan negaranya, perusahaan asal Amerika Serikat ini melakukan recall terhadap beratus ribu unit mobilnya, yang hampir sebagian besar merupakan mobil yang beredar di kampung halamannya sendiri.

Pada hari Rabu, (02/07/2015), Ford Motor Company mengumumkan penarikan atau recall terhadap 433 ribu mobil yang diproduksi antara April 2014 hingga Juni 2015. Dari total penarikan, 374.381 unit mobil berada di AS. Sementara di Kanada dan Meksiko masing-masing 52.180 dan 5.135 unit.

Dikutip dari Autoblog, Jumat (3/7/2015), recall dilakukan karena Ford mengindikasikan adanya kesalahan pada modul kontrol bodi. Masalah tersebut dapat mencegah mesin mati dan mobil bisa terguling jatuh. Bahkan sekalipun kunci dicopot ataupun tombol stop/start telah ditekan. mesin akan tetap menyala yang tentunya akan membahayakan keselamatan penumpang.  Hal ini juga meningkatkan kekhawatiran terhadap pencurian kendaraan karena kunci yang tidak dapat berfungsi sebagaimana semestinya.

Salah satu model yang akan ditarik tersebut adalah Focus, khususnya yang diproduksi di Michigan Assembly Plant, Amerika Serikat (AS). Khusus Focus, mobil yang akan ditarik merupakan keluaran 17 Juni 2014 hingga 12 Juni 2015. Beberapa model lain yang juga akan ditarik adalah C-Max serta Escape yang dibuat di Pabrik Ford di Michigan serta tempat perakitan Louisville Assembly Plant. Model C-max yang bermasalah merupakan hasil produksi dari tanggal 22 April 2014 hingga 12 Juni 2015. Termasuk 2.015 unit kendaraan yang dibangun di luar pabrik Michigan, dari bulan April 2014 hingga 12 Juni 2015.

Hingga detik ini, pihak Ford sendiri belum mengonfirmasi apakah cacatnya komponen pada beberapa modelnya ini telah mengakibatkan kecelakaan. Kendati demikian, berdasarkan keterangan resminya, pabrikan asal Amerika Serikat itu telah berkoordinasi dengan dealer setempat dan menghubungi konsumen di wilayah setempat. Konsumen dapat segera melaporkan ke dealer agar perangkat lunak modul bodi kontrol diperbarui dan tentunya, semua perbaikan tidak akan dikenakan biaya sedikitpun.