Laporan Ekslusif dari Vietnam: Menyingkap Pabrik VinFast, Mesin Otomotif Global dari Asia Tenggara
Konglomerasi Raksasa yang Membangun Ekosistem All-in-One
Tiga tahun lalu, nama VinFast mungkin masih terdengar asing di kancah otomotif global. Namun, pabrikan asal Vietnam ini telah menjelma menjadi salah satu pemain paling ambisius dalam revolusi kendaraan listrik. Dari sebuah perusahaan rintisan yang berani, VinFast kini berdiri tegak dengan jajaran produk yang kompetitif, melampaui ekspektasi banyak pihak, dan membuktikan bahwa keberanian serta visi bisa menjadi kunci sukses di panggung dunia.
KEY TAKEAWAYS
Berapa kapasitas target produksi tahunan pabrik mobil listrik VinFast?
VinFast menargetkan peningkatan kapasitas produksi mobil listrik hingga 950.000 unit per tahunSelain mobil listrik, apa saja unit bisnis VinGroup yang mendukung di Vietnam?
VinGroup memiliki ekosistem yang luas, mencakup properti (Vinhomes), pariwisata (Vinpearl), kesehatan (Vinmec), pendidikan (Vinschool), hingga teknologi inovatif (VinRobotics dan VinCSS)Ini yang langsung dirasakan Oto.com saat mendapatkan kesempatan berkunjung ke Vietnam pada 22-25 September 2025 lalu. Pada kesempatan ini, kami kembali melihat ekosistem yang tengah dibangun VinGroup, jaringan konglomerasi terbesar di Negeri Naga Biru, untuk membangun industri otomotif serta berkontribusi kepada bangsanya lewat jalur jaringan bisnis yang menggurita di dalam negeri, mulai dari properti, pendidikan, leisure, perhotelan, kesehatan, perdagangan dan lain-lain.
Kunjungan ke pabrik mereka di kawasan industri Dinh Vu – Cat Hai, Hai Pong, sekitar 120 kilometer dari ibukota Hanoi ini bukan yang pertama bagi Oto.com. Tahun lalu, kami mencoba model VF e34, VF6 dan VF7, yang saat itu belum hadir di Indonesia. Pada kunjungan kali ini, selain memperlihatkan beberapa model yang sudah ada di Tanah Air, VinFast juga memperlihatkan beberapa model terbaru yang kemungkinan akan dibawa ke Indonesia.
Pabrik Hi-Tech dan Barisan Model Baru
Foto: VinFastSelain VF3, VF6, dan VF7 yang bisa dijajal di lintasan pengujian, VinFast juga memamerkan empat model terbaru mereka. Ada VF9, VF8, Limo Green dan mobil antipeluru Lac Hong 900 LX. Sayangnya model-model ini masih dikunci rapat bagian interiornya dan hanya dapat dinikmati dari sisi luar saja. Bahasan lebih lengkap produk-produk ini akan dihadirkan pada tulisan lain.
Pembeda dengan tahun lalu ini jelas memperlihatkan komitmen mereka dalam pengembangan produk. Tidak melulu bertumpu pada satu model, VinFast memperlihatkan kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap kebutuhan global. Bahkan yang menarik, VinFast juga menunjukkan deretan produk motor listrik mereka, bersama dengan bus listrik yang mengantarkan rombongan media asal Indonesia ke beberapa fasilitas di dalam pabrik.
Kompleks pabrik modern di kawasan seluas 335 hektarre ini memiliki beberapa bagian. Selain mobil listrik yang sudah dibahas, terdapat area produksi skuter listrik, bus listrik, riset dan pengembangan, pelatihan serta sarana pendukung lainnya. Oto.com juga masih melihat, setelah kunjungan tahun lalu, fasilitas ini bertumpu pada proses otomasi canggih dengan bantuan 1.400 robot guna mendukung 95 persen proses produksi di dalamnya.
Kehadiran teknologi robot ini diperlukan, sebab ada target serius yang ingin dicapai VinFast. Pabrik yang diresmikan pada 2019 silam ini ingin terus meningkatkan kapasitas produksinya. Pada tahap awal misalnya, produksi mobil listrik ditargetkan 250 ribu unit per tahun. Kini target mereka mencapai 950 ribu unit per tahun.
Foto: VinFastProduksi bus listrik dikatakan menargetkan 500 unit per tahun. Angka yang lebih besar diberikan pada produksi skuter listrik. Dari awalnya 250 ribu unit, VinFast menargetkan angka 1 juta unit lewat fase lanjutan mereka.
Kunjungan kali ini, Oto.com juga melihat perwujudan industri 4.0 yang sangkil dan mangkus. Lewat teknologi komputasi awan, sensor terintegrasi, alat-alat canggih yang presisi, memastikan kelancaran produksi yang tepat dapat dilakukan dengan mudah.
Pabrik ini mencapai otomatisasi ekstrem berkat kolaborasi dengan perusahaan Eropa terkemuka seperti Dürr, Schuler, Siemens, dan SAP. Sebagai contoh, bengkel pengepresan mobil memiliki otomatisasi 90 persen, sementara bengkel pengecatan mencapai 95 persen, didukung oleh lebih dari 1.400 robot di keseluruhan fasilitas. Bahkan, Bengkel bodi mobil diperkuat oleh sekitar 1.200 robot ABB, menjadikannya salah satu yang termodern di Asia Tenggara.
Di setiap lini produksi, VinFast menjamin kualitas tinggi melalui penggunaan teknologi canggih. Bengkel Cat Mobil menggunakan sistem manajemen udara pintar EcoSmart VEC dari Dürr untuk efisiensi energi, dan bengkel perakitan umum mengandalkan perangkat presisi Atlas Copco serta kendaraan tanpa pengemudi untuk fleksibilitas. Bahkan pada lini skuter listrik, 100 persen pengelasan rangka dikerjakan secara otomatis oleh robot ABB.
Lebih lanjut, fasilitas produksi komponen vital seperti bengkel baterai dan motor listrik memiliki otomatisasi tinggi, dengan bengkel baterai mencapai 80 persen otomatisasi, memastikan semua proses mematuhi standar keselamatan dan kualitas internasional yang ketat, seperti UL2580 dan ECE R100. Untuk mendukung rantai pasok yang mandiri, VinFast juga membangun Kawasan Industri Tambahan yang menempati 30 persen area kompleks untuk memproduksi suku cadang, menegaskan komitmen mereka pada integrasi vertikal dan inovasi otomotif global.
Ekosistem Lain
Foto: VinFastPada kesempatan di Vietnam ini, Oto.com juga melihat ekosistem lainnya dari VinGroup, yang mendukung ekonomi negara Vietnam dengan berbagai usahanya. Keunggulan Vingroup tidak hanya didasarkan pada pertumbuhan pendapatan, tetapi juga komitmen kuat pada faktor Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG). Ekosistem Vingroup mencakup berbagai sektor, mulai dari teknologi dan industri, perdagangan dan jasa, hingga filantropi sosial.
Selain VinFast yang sudah dikenal luas, VinGrouyp juga hadir lewat perusahaan Perdagangan dan Jasa, di mana merek-merek seperti Vinhomes dan Vinpearl mendominasi pasar. Vinhomes adalah pengembang properti terkemuka yang menciptakan kawasan hunian terpadu berskala besar dengan ekosistem all-in-one, termasuk sekolah Vinschool, rumah sakit Vinmec, dan pusat perbelanjaan Vincom.
Sementara itu, Vinpearl memimpin industri pariwisata, resor, dan hiburan dengan puluhan properti premium dan taman hiburan di lokasi-lokasi wisata utama. Komitmen Vingroup terhadap masa depan berkelanjutan juga tercermin dalam fokusnya pada Energi Hijau melalui VinEnergo dan infrastruktur transportasi melalui VinSpeed. Lebih jauh lagi, Vingroup berinvestasi di masa depan melalui anak perusahaan teknologi inovatif seperti VinCSS (keamanan siber), VinMotion dan VinRobotics (robot humanoid), serta mendanai startup melalui VinVentures, dana ventura terbesar di Vietnam.
Komitmen Vingroup meluas jauh melampaui kepentingan bisnis melalui pilar Filantropi Sosial dan kemanusiaan. Dengan misi pengabdian tanpa henti kepada masyarakat, Vingroup mengalokasikan miliaran dong melalui inisiatif nirlaba seperti layanan kesehatan Vinmec, sistem pendidikan Vinschool dan VinUni, serta Yayasan Thiện Tâm untuk amal.
Secara signifikan, Yayasan VinFuture yang didirikan oleh Ketua Vingroup, Phạm Nhật Vượng, memberikan penghargaan sains dan teknologi global untuk mendorong inovasi yang membawa perubahan positif bagi kehidupan jutaan orang. Melalui inisiatif ini, Vingroup tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat Vietnam, tetapi juga menegaskan perannya sebagai pemain global yang berfokus pada inovasi, keberlanjutan, dan kesejahteraan sosial.
Komitmen Serius di Indonesia
Foto: VinFastPuas berkeliling pusat fasilitas VinFast di Vietnam, jelas menghadirkan pertanyaan mendasar. Lewat kemampuan industri yang ditunjukkan, bagaimana langkah VinFast untuk pasar Indonesia?
Kariyanto Hardhjosoemarto, CEO VinFast Indonesia menegaskan, VinFast tidak memiliki istilah bermain-main atau coba-coba untuk hadir di Indonesia. Meski umur VinFast di Tanah Air baru sekitar 13 bulan, namun pabrikan Vietnam ini ingin langsung menunjukkan kehadiran perusahaan sebagai bagian penting bagi lanskap industri kendaraan listrik serta peralihan mobilitas ramah lingkungan Indonesia.
“Kami ingin menjadi pemain utama, khususnya di pasar EV. Ini ditunjukkan dengan berbagai langkah nyata yang sudah dilakukan VinFast di Indonesia. Kami berkomitmen terus berkembang di Indonesia, tidak ada istilah coba-coba. Kita memang ingin berkembang serius di Indonesia,” papar Keri kepada media asal Indonesia dalam rangkaian kunjungan ke Vietnam beberapa waktu lalu.
Keseriusan ini, yang bagi sebagain orang nampak terlalu ambisius, diperlihatkan dari dukungan data penjualan EV di Indonesia. Disebutkan, pada beberapa tahun sebelumnya, kontribusi EV hanya 1 persen dari pasar, namun kini dari data 2024, memperlihatkan kontribusi 5 persen. Memperlihatkan potensi pasar yang signifikan. Target pemerintah pada 2030 mencapai 50 persen kendaraan listrik dari total volume industri nampak mungkin tercapai.
Keri juga menjelaskan, saat ini pihaknya mempercayai pengembangan ekosistem kendaraan listrik jadi jalan untuk mempercepat penerimaan pasar. Ini juga yang membedakan VinFast dengan pemain lain yang hanya menjual produk dengan harga kompetitif.
“Ekosistem pengisian daya. Bersama Vgreen akan mengekspansi ke pelosok daerah sehingga nantinya kendaraan VinFast dapat dibeli hingga ke kabupaten. Sehingga orang di luar kota besar juga tahu di mana mereka akan mengisi daya mobil listrik mereka. Smart Mobility lewat Green XM juga punya andil. Setelah Jakarta, Makassar, Surabaya juga akan hadir di kota lain. Sehingga kami membuat ekosistem karena Indonesia punya potensi besar,” ungkap Keri.
Foto: VinFastTidak ketinggalan, VinFast juga sudah menunjukkan keseriusannya lewat pembangunan pabrik di kawasan Subang, Jawa Barat. Keri menjelaskan, perkiraan akhir tahun ini pabrik tersebut sudah beroperasi untuk menghasilkan produk setir kanan.
“Tanah yang di Subang kurang lebih 170 hektar, nanti fase pertama akan dikembangkan dengan kapasitas produksi kurang lebih 50.000 unit per tahun sebagai kapasitas terpasang. Nanti produksi akan menyesuaikan dengan market. Jadi ekosistemnya ada produk yang lengkap, pabrik, hingga infrastruktur pengisian daya,” ungkap Keri.
Jejak VinFast menunjukkan bahwa untuk menciptakan merek global yang sukses, diperlukan lebih dari sekadar semangat nasionalisme; dibutuhkan keseriusan modal, kecepatan inovasi, dan visi global yang tanpa kompromi. VinFast berani mengambil risiko untuk bermitra dengan para ahli terbaik dunia, berinvestasi dalam teknologi yang paling mutakhir, dan menciptakan ekosistem pendukung mulai dari motor listrik hingga pengembangan robotika. Inilah yang harus menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia.
Indonesia memiliki basis pasar dan industri otomotif yang jauh lebih mapan, namun tantangannya terletak pada lompatan kuantum untuk menghasilkan produk yang benar-benar berskala global dan kompetitif secara teknologi. Selama ini, upaya “mobil nasional” kita seringkali terhenti pada tataran perakitan lokal atau proyek rebadge dengan skala yang terbatas. Sementara VinFast, meskipun tergolong baru, telah menempatkan ambisinya sejak awal pada pasar Amerika Utara dan Eropa, didukung oleh infrastruktur produksi yang tak main-main dan ekosistem pendukung yang lengkap dari hulu ke hilir. (STA/ODI)
Baca Juga:
Melengkapi Trofi VinFast di Regional, VF 3 Sabet Penghargaan di CEC 2025
VinFast Bangun Ekosistem Mobil Listrik Di Indonesia Secara Komprehensif
V-GREEN Targetkan 50.000 Titik Pengisian VinFast EV di Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
Pembeli asli yang terverifikasi
Model Mobil VinFast
GIIAS 2025
Tren & Pembaruan Terbaru
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Berita
- Artikel feature
Mobil Unggulan VinFast
- Terbaru
- Populer
Video Mobil VinFast Terbaru di Oto
Artikel Mobil VinFast dari Carvaganza
Artikel Mobil VinFast dari Zigwheels
- Motovaganza