Top 3 Berita Mobil Minggu Ini: Peluncuran Nissan Leaf, Hyundai Staria dan Undian GR Yaris
Selama sepekan pasar otomotif Tanah Air kedatangan banyak mobil baru. Setidaknya ada tiga model populer di OTO.com. Yang pertama Nissan Leaf sebagai kendaraan listrik, baru dirilis. Padahal perusahaan sudah memamerkan sejak dua tahun lalu di berbagai kegiatan. Selanjutnya, Hyundai Motors Indonesia turut merilis Staria sebagai penyaing Toyota Alphard di lahan MPV premium.Unit tersedia hanya bermesin turbo diesel.
Lantas saking banyaknya peminat GR Yaris di sini, lebih dari 600 SPK. Maka Toyota memutuskan untuk menjualnya dalam sistem undian. Ia sangat diminati karena hanya diproduksi terbatas di seluruh dunia dan tidak ada kemungkinan diproduksi ulang. Maka ia menjadi incaran khalayak. Untuk lebih detail, simak ikhtisar berikut.
Nissan Leaf
Untuk membuka peruntungan di lahan baru, Nissan kini menjajakan Leaf. Harga on the road Jakarta Rp 649 juta single tone dan Rp 651 juta two tone. Saat ini ia menjadi rival sepadan dari Hyundai Ioniq EV mulai Rp 637 juta – Rp 677 juta. Sasaran konsumennya ialah masyarakat urban menengah ke atas. Cocok dijadikan mobilitas di dalam kota. Dimensi kompak, diklaim lebih efisien dan ramah lingkungan. Enaknya kalau di Jakarta, kendaraan bisa bebas masuk area ganjil genap.
Motor listrik tertanam di Nissan Leaf memberi tenaga linear 110 kW (150 PS) atau 38 persen lebih baik dari model lawas. Lalu torsi ditingkatkan 14 persen menjadi 320 Nm. Selain output daya tambahan, jarak tempuh kini ditingkatkan dalam pengisian penuh mencapai 311 km. Angka ini merupakan hasil uji coba New European Driving Cycle (NEDC).
Jarak yang ditempuh dapat bervariasi sesuai dengan beberapa faktor. Di antaranya umur dan kondisi baterai, gaya berkendara, kondisi lalu lintas, cuaca, aksesori terpasang di Nissan Leaf. Serta keadaan mobil terisi atau kosong tanpa barang. Jadi saat dipakai dalam mobilitas riil dipastikan bakal berbeda dari standar NEDC.
Demi menjaga kenyamanan konsumen. Nissan memberi warranty kendaraan sampai 3 tahun atau 100 ribu km. Sementara garansi baterai hingga 8 tahun atau 160 ribu km. Di samping itu, khusus pemesanan selama masa pre-booking bakal diberikan home charger berikut instalasinya. Khusus pembelian armada perusahaan dalam jumlah tertentu (fleet) bakal dipasang satu unit charging station di lokasi kantor. Baca selengkapnya di sini.
Hyundai Staria
Jumat kemarin, Hyundai meluncurkan Staria, sang MPV premium. Untuk tipe 9 seater dijual Rp 888 juta. Kemudian 7 seater Rp 1,020 miliar. Membawa jargon ‘Larger than Life’, ruang superlapang jadi nilai jual di samping sebaran nuansa kemewahan. Rasa premium kemudian dipancarkan oleh sofistikasi teknologi. Rancangan dasbor terlihat canggih dengan pemasangan tablet layar 10.25 inci tak bertudung sebagai instrumentasi. Juga bersamaan dengan itu hadir head unit touchscreen berikut panel AC digital di center stack.
Namun yang membuat Staria benar-benar terkesan premium adalah deretan fiturnya. Sebut saja sistem audio Bose, wireless charger, konektivitas smartphone, full auto climate control (depan dan belakang), hingga bangku elektris komplet penghangat dan ventilasi di depan sebagai standar. Tentu lebih eksklusif lagi di model 7 seater. Sepasang Premium Relaxation Seat dilengkapi pemanas dan ventilasi udara. Sementara itu, di model 9 seater mengusung komposisi 2+2+2+3 yang bangku baris keduanya dapat dibuat berputar.
Ia memiliki panjang 5.253 mm, lebar 1.997 mm, tinggi 1.990 mm dan jarak sumbu roda 3.275 mm. Kemudian fitur terkandung sangat mumpuni. Hyundai membekali Staria berupa Forward Collision-Avoidance Assist Junction Turning (FCA-JT), Forward Collision-Avoidance Assist (FCA), Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA) serta Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA). Ada pula bantuan berkendara seperti Lane Keeping Assist (LKA), Lane Following Assist (LFA) maupun Smart Cruise Control (SCC).
Di balik bonet duduk mesin R2.2 CRDi diesel empat silinder 2.200 cc DOHC 16 katup. Ukuran diameter langkahnya 85,4 mm x 96 mm. Tarian empat piston dibantu oleh teknologi Variable Geometry Turbocharger lengkap bersama intercooler. Resultan daya tersembur mencapai 177 PS di 3.800 rpm dan torsi maksimal 431 Nm sejak 1500-2500 rpm. Distribusi energi kinetik ke roda depan. Pakai transmisi otomatis delapan percepatan berikut paddle shifter. Baca selengkapnya di sini.
Toyota GR Yaris
Kedatangan GR Yaris di Indonesia menjadi buah bibir tersendiri. Toyota Astra Motor memang sempat membuka pemesanan unit sejak 25 Maret 2021. Namun ia rupanya mendapat antusiasme luar biasa dari konsumen. Hingga sekarang tercatat jumlah order sampai 600 SPK. Padahal APM melimitasi ketersediaan hanya 126 mobil saja. Lantas bagaimana dengan sistem pembeliannya?
Melihat jumlah pemesanan melebihi batas, maka bakal diadakan pengundian dalam menentukan pembeli terpilih. “SPK yang masuk 600 orang untuk GR Yaris. Animo demand sangat tinggi. Nanti bakal diadakan pengundian siapa saja penerima unit. Itu dilakukan bersama diler dan konsumen besok, 20 Agustus 2021. Sedangkan untuk pengiriman mulai dari November sampai akhir tahun ini. Sebab saat ini kami masih proses dokumen dan Tanda Pendaftaran Tipe (TPT) impor butuh waktu,” ucap Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director Toyota Astra Motor, dalam konferensi pers daring (19/8).
Lantas, akankah ada tambahan unit lagi, mengingat respons begitu positif? Anton menegaskan kalau Toyota GR Yaris belum ada kabar bakal untuk diproduksi lagi. Dalam setahun hanya dibuat 25 ribu unit bagi pasar internasional. Rasanya tidak bakal tersedia kembali. Ia merupakan produk global yang diproduksi secara terbatas demi memenuhi syarat homologasi ajang motorsport dunia World Rally Championship (WRC).
Terjadi ketidakseimbangan antara demand dan suplai GR Yaris di Indonesia. Bagaimana dengan para spekulan yang bisa saja “menggoreng” harga kembali jauh melebihi standar pabrikan? Sebab mobil memang memiliki kemungkinan tidak diproduksi lagi. Jelas ia menjadi barang istimewa dambaan para kolektor otomotif. Melihat kondisi ini, Anton Jimmi Suwandy mengaku sudah memberi imbauan pada diler resmi Toyota.
“Jujur agak susah untuk memberikan komentar soal spekulan GR Yaris. Karena untuk mobil sifat penjualan terputus secara hukumnya. Dari TAM jual putus ke diler. Kemudian dari diler jual putus ke konsumen. Kami sebetulnya mengingatkan juga ke diler untuk berbicara dengan pelanggan yang diundi dan mendapatkan unit. Jadi lebih sebagai pengguna saja. Kami sangat menyayangkan kalau sampai terjadi praktik kurang baik. Dan imbauan itu sudah kami jalankan, kepada calon konsumen. Sejauh ini kami menendengar konsumen juga setuju, penerima unit setelah diundi hanya sebagai pengguna,” Anton menegaskan. Baca selengkapnya di sini. (Alx/Raju)
Baca juga: Sekarang Tersedia 8 Produk Toyota Gazoo Racing di Indonesia
Jual mobil anda dengan harga terbaik
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Terbaru di Oto
Artikel Mobil dari Carvaganza
Artikel Mobil dari Zigwheels
- Motovaganza
- Tips
- Review
- Artikel Feature
- advice
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian