Honda City yang Merenggut Nyawa dibawa ke Jepang untuk Diteliti
JAKARTA: Sebuah Honda City telah merenggut nyawa seorang penduduk Jakarta yang mengemudikan mobil tersebut dalam kecepatan normal dan mengalami tabrakan. Kecelakaan tersebut terjadi pada tanggal 29 Oktober 2012 dimana Desryanto Aruan meninggal setelah peristiwa naas tersebut, akibat airbag yang tidak dapat mengembang pada saat tabrakan. Perusahaan secara resmi mengklaim bahwa tidak mudah untuk melacak level kecepatan mobil yang pasti ketika kecelakaan tersebut terjadi. Kondisi mobil cukup memprihatinkan sekaligus membuktikan bahwa mobil ini melaju dalam kecepatan yang agak tinggi. Masalah ini menjadi semakin rumit ketika isu terkait data kendaraan dari statistik ECU diangkat ke permukaan.
PT Honda Prospect Motor (HPM) mengatakan bahwa mereka tidak dapat melakukan pemeriksaan lebih lanjut karena informasi mengenai kecepatan terakhir kendaraan yang harus diketahui, malah tidak tersedia. Mohammed Zuhdi, Manajer Pelatihan Teknis HPM juga menjelaskan bahwa pengemudi berkendara dalam kecepatan yang cukup tinggi ketika benturan terjadi. “Jika anda mengamati kondisi tersebut, berdasarkan fakta di lapangan, kecepatan cukup tinggi. Tapi kita tidak tahu pasti karena tidak ada pengukurannya,” tambah Zuhdi.
Perusahaan akan melakukan penelitian atas mobil sejenis yang terjerat kasus hukum ini. Mobil tersebut akan dikirim ke Jepang atas permintaan keluarga korban dan akan dikembangkan sebuah tindakan penelitian untuk peningkatan sistem SRS airbag yang lebih efektif. Perwakilan resmi dari perusahaan, Muhammad Zuhdi, mengatakan bahwa, “Kami menerima laporan mengenai mobil tersebut dua bulan setelah kecelakaan terjadi. Kami tidak melakukan pemeriksaan terhadap unit tersebut, namun kita langsung memeriksa sistem SRS airbag pada mobil korban. Kita juga menerima pengaduan dari penggugat sehingga kita mengirimkan komponen yang terintegrasi dengan SRS airbags tersebut ke Jepang.”
Terdapat beberapa kondisi yang harus terpenuhi untuk memicu pengaktifan kantung udara tersebut. Kantung udara bakal mengembang apabila mobil menabrak dinding atau benda kokoh yang tidak bergeser pada kisaran kecepatan minimum sebesar 20 hingga 30 kmpj. Jika benturan terjadi di bagian mobil yang sudutnya lebih dari 30 derajat, sensor kantung udara juga tidak akan bekerja. Dari sekarang, perusahaan sedang memerika kecepatan terakhir dari mobil tersebut guna menemukan solusi yang lebih baik untuk kedepannya.
Jual mobil anda dengan harga terbaik
-
Jelajahi Honda City
Model Mobil Honda
Jangan lewatkan
Promo Honda City, DP & Cicilan
IIMS 2024
- Terbaru
- Populer
Anda mungkin juga tertarik
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Video Mobil Honda City Terbaru di Oto
Bandingkan & Rekomendasi
|
|
|
Mesin
1496
|
1498
|
1496
|
Tenaga
105
|
112
|
109
|
Torsi
138 Nm
|
150 Nm
|
144 Nm
|
Automatic Climate Control
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Anti Lock Braking System
Ya
|
Ya
|
Ya
|
EBD (Electronic Brake Distribution)
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Airbag Penumpang Depan
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Sambungan Bluetooth
Ya
|
Ya
|
Ya
|
Audio 2DIN
Tidak
|
Tidak
|
Tidak
|
Jok Dilapis Kulit
Tidak
|
Tidak
|
Ya
|
Tren Sedan
- Terbaru
- Yang Akan Datang
- Populer
Artikel Mobil Honda City dari Carvaganza
Artikel Mobil Honda City dari Zigwheels
- Motovaganza
Bandingkan
You can add 3 variants maximum*- Merek
- Model
- Varian